Analisis Dosis Respon HASIL DAN PEMBAHASAN

Debu TSP memiliki risiko kesehatan non karsinogenik yaitu dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan khususnya Pneumokoniosis. Pneumokoniosis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya partikel debu yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Risiko kesehatan karsinogenik yaitu dapat menyebabkan kanker paru, dan kanker pada pleura atau mesothelioma Siswanto, 1994.

4.3 Analisis Dosis Respon

Analisis dosis respon ditujukan untuk menduga apakah risk agent mempunyai potensi menimbulkan efek merugikan kesehatan pada populasi berisiko. Ukuran toksisitas dari suatu risk agent dengan efek non karsinogenik untuk inhalasi dinyatakan dengan Reference Concentration RfC Rahman, 2005. Nilai RfC dalam penelitian ini menggunakan dosis referensi untuk inhalasi yang ditetapkan oleh IRIS dari US-EPA untuk SO 2 sebesar 0,03 mgm 3 , NO 2 sebesar 0,06 mgm 3 , dan NH 3 sebesar 0,1 mgm 3 , sedangkan untuk dosis referensi debu TSP belum tersedia dalam daftar IRIS sehingga menggunakan nilai dosis referensi dari studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan terbaru yang dilakukan oleh Rahman et al., 2008, yaitu sebesar 0,07 mgm 3 . Nilai RfC ini harus dikonversi sehingga memiliki satuan mgkghari, maka untuk konversi satuan RfC dilakukan dengan mengalikan nilai RfC dengan nilai ketetapan berat badan W b yaitu 70 kg dan nilai ketetapan laju inhalasi R yaitu 20 m 3 hari. Berikut adalah konversi satuan SO 2 , NO 2 , NH 3 , dan debu TSP: a. RfC SO 2 0,03 3 = 0,03 3 20 3 70 = 0,00857 b. RfC NO 2 0,06 3 = 0,06 3 20 3 70 = 0,01714 c. RfC NH 3 0,1 3 = 0,1 3 20 3 70 = 0,02857 d. RfC Debu 0,07 3 = 0,07 3 20 3 70 = 0,020 Debu atau Total Suspended Particulate bersifat karsinogen, sehingga risiko karsinogen untuk TSP dinyatakan dengan Cancer Slope Factor CSF. Nilai Slope Factor untuk Total Suspended Particulate sudah tersedia di IRIS yaitu CSF = 1,1 mgkghari. Efek kritis atau respon yang ditimbulkan akibat paparan Total Suspended Particulate adalah gangguan pernafasan EPA, 1990. Berdasarkan data terbaru US-EPA tahun 2013 ditemukan keberadaan timbal Pb yang berukuran kurang dari 2,5 mm pada Total Suspended Particulate sehingga partikel tersebut menjadi lebih berbahaya jika terinhalasi. Adapun respon tubuh saat partikel tersebut masuk ke dalam saluran pernafasan yaitu rasa sakit atau nyeri pada saat bernafas dan nafas menjadi lebih pendek.

4.4 Analisis Pajanan