2.8 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka teori modifikasi dari ATSDR Agency for Toxic Substances and Disease Register, 2007; Enviromental Protection Agency Integrated Risk
Information System, 2002; dalam Rahman, 2007. Identifikasi
Bahaya konsentrasi,
sumber, risiko
Jalur Pajanan: Inhalasi
Asupan: SO
2,
NO
2,
NH
3,
Debu TSP dalam tubuh
Efek Kesehatan pada Manusia
Analisis Pajanan
Analisis Dosis
Respon Karakteristik
Risisko: 1. Risiko non
karsinogenik 2. Risiko
karsinogenik
Pengendalian Risiko
Komunikasi Risiko
Karakteristik Responden:
1. Umur 2. Berat Badan
Pola Pajanan: 1. Waktu
pajanan 2. Frekuensi
pajanan 3. Durasi
pajanan 4. Laju asupan
5. Konsentrasi risk agent
6. Periode waktu rata-rata
2.9 Kerangka Konseptual
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
Identifikasi Bahaya Konsentrasi, Sumber,
Risiko
1. Sulfur dioksida SO
2
2. Nitrogen dioksida NO
2
3. Ammonia NH
3
4. Debu
Identifikasi Sumber
Komunikasi Risiko
Asupan: SO
2,
NO
2,
NH
3,
Debu Dalam tubuh
Karakteristik Responden:
1. Umur 2. Berat Badan
Pola Pajanan: 1. Waktu
pajanan 2. Frekuensi
pajanan 3. Durasi
pajanan 4. Laju asupan
5. Konsentrasi risk agent
6. Periode waktu rata-rata
Analisis Pajanan
Analisis Dosis
Respon
Karakteristik Risisko:
1. Risiko non karsinogenik
2. Risiko karsinogenik
Gangguan Fungsi Paru
Pengendalian Risiko
Pada kerangka konseptual terdapat empat langkah analisis risiko kesehatan yaitu 1 identifikasi bahaya Hazard Identification, 2 analisis dosis respon
Dose-Response Assessment, 3 analisis pemajanan Exposure Assessment dan 4 karakteristik risiko Risk Characterization. Setelah melakukan empat langkah
tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pengendalian risiko dan komunikasi risiko. Kedua langkah tersebut bukan bagian dalam analisis risiko kesehatan
lingkungan akan tetapi kelanjutan dari analisis risiko. Berdasarkan bagan tersebut, peneliti akan meneliti tentang empat langkah analisis risiko kesehatan lingkungan
di lingkungan kerja Plant N
2
O dan dilanjutkan dengan pengendalian risiko. Pada langkah identifikasi bahaya akan dianalisis konsentrasi, sumber, dan risiko
kesehatan Risk Agent sulfur dioksida SO
2
, nitrogen dioksida NO
2
, amonia NH
3
, dan debu TSP. Kemudian menganalisis dosis-respon dari Risk Agent sulfur dioksida SO
2
, nitrogen dioksida NO
2
, amonia NH
3
, dan debu TSP sehingga didapatkan dosis referensi untuk pajanan non karsinogenik dan nilai
Slope Factor untuk pajanan karsinogenik. Selanjutnya, analisis pajanan dilakukan pada responden dengan menganalisis karakteristik responden umur dan berat
badan, pola pajanan waktu pajanan, frekuensi pajanan, durasi pajanan, laju inhalasi, dan periode waktu rata-rata, kemudian akan dianalisis nilai
asupanintake dari responden. Langkah berikutnya adalah menganalisis tingkat risiko kesehatan pada responden akibat terpajan Risk Agent sulfur dioksida SO
2
, nitrogen dioksida NO
2
, amonia NH
3
, dan debu TSP yang berupa risiko non karsinogenik RQ dan risiko karsinogenik ECR. Setelah dilakukan keempat
langkah tersebut maka langkah terakhir yaitu menjelaskan pengendalian risiko akibat pajanan Risk Agent sulfur dioksida SO
2
, nitrogen dioksida NO
2
, amonia NH
3
, dan debu TSP.
44
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1