46
BAB III DESKRIPSI UMUM TENTANG FEMINISME
A. Pengertian Feminisme
Dalam mengartikan istilah feminisme, para feminis berbeda pendapat mengenai pengertian hal tersebut, ini disebabkan feminisme tidak mengambil dasar
konseptual dan teoritis dari rumusan teori tunggal, karena itu definisi feminisme selalu berubah-ubah sesuai dengan realita sosio-kultural yang melatar belakanginya,
tingkat kesadaran, persepsi, serta tindakan yang dilakukan oleh feminis itu sendiru.
1
Dalam mendefinisikan feminisme, para ilmuan mendefinisikan makna tersebut kedalam beberapa pengertian. Secara etimologis kata feminisme berasal dari
bahasa latin, yaitu femina yang berarti seseorang yang memiliki sifat kewanitaan.
2
Dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi feminine, artinya memiliki sifat sebagai perempuan
. Kemudian kata itu ditambahkan “ism” menjadi feminism yang berarti hal ikhwal tentang perempuan, atau dapat berarti paham mengenai perempuan.
Meneurut Yuhanar Ilyas, feminisme lebih tepat kalau didefinisikan sebagai suatu kesadaran akan ketidak adilan gender yang menimpa kaum perempuan baik
1
Euis Amalia. dkk, Pengantar Kajian Gender Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayattullah, 2003, h. 86
2
Aida Fitalaya Hubies. Feminisme dan pemberdayaan Perempuan Bandung: Pustaka Hidayah, 1997, h. 19
47 dalam keluarga maupun dalm masyarakat, serta tidakan sadar oleh perempuan
maupun laki-lakiuntuk mengubah keadaan tersebut.
3
Sedangkan menurut Kamala Bahsin dan Nighat Said Khan mereka merupakan feminis dari Asia Selatan, meneurutnya feminisme adalah suatu kesadaran akan
penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat ditempat kerja dan keluarga serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah
keadaan tersebut. Hakikat dari feminisme itu sendiri adalah perjuangan untuk mencapai kesetaraan harkat serta kebebasan perempuan untuk memilih dalam
mengelola kehidupan baik didalam maupun diluar rumah.
4
Sedangkan menurut Arimbi Heroe Poetri yang mengutip pendapat dari Maggi Humm dalam bukunya yang berjudul
“Dictionary of Feminis Theories” menyatakan bahwa feminisme adalah sebuah ideologi pembebasan perempuan karena yang
melekat dalam semua pendekatannya adalah keyakinan bahwa perempuan mengalami ketidakadilan karena jenis kelamin.
5
Menurut Mansour Fakih, dalam buku yang berjudul Membincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam. Feminisme adalah suatu gerakan dan kesadaran
3
Yuhanar Ilyas. Feminisme dalam Kajian Tafsir al-Quran Klasik dan Kontemporer Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997, h. 40
4
Euis Amalia. Pengantar Kajian Gender.. h. 86
5
Arimbi Hereo Poetri. Percakapan Tentang Feminisme Vs Neoliberalisme Jakarta: Watch, 2004, h. 8
48 yang berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan mengalami diskriminasi dan
usaha untuk menghentikan diskriminasi tersebut.
6
Dalam kamus politik karangn B.N Marbun, feminisme diartikan sebagai gerakan wanita yang menuntut persamaan hak dan derajat kaum wanita dengan hak
dan drajat kaum pria.
7
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa feminisme merupakan suatu gerakan kesadaran akan penindasan dan ketidak adilan terhadap
hak-hak perempuan dan berupaya untuk merubah keadaan tersebut menuju kedalam suatu sistem yang lebih adil. Dalam upaya penegakan keadilan kalangan feminis tidak
harus berjenis kelamin perempuan. Seorang laki-laki dapat menjadi feminis, asalkan memiliki kesadaran dan tekad untuk merubah ketidak adilan dan penindasan terhadap
kaum perempuan. Yang menjadi perhatian utama kalangan feminis yaitu terciptanya suatu keadilan Justice kesetaraan Equality dan struktur masyarakat.
B. Sejarah Singkat Perkembangan Pemikiran Feminisme