Memtode Dakwah Berdasarkan Bentuk-Bentuk Aktivitasnya
43
Dakwah yang diungkapkan oleh ayat tersebut tidak hanya dakwah berbentuk ucapan atau lisan tetapi dakwah dengan
perbuatan yang baik seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Yang dimaksud dakwah bil-lisan memanggil, mengajak, menyeru
kejalan Allah untuk kebahagiaan hidup didunia dan akhirat, tentunya dengan menggunakan bahasa sesuai keadaan
mad’u dalam berdakwah. Dan metode dakwah KH. Muhammad Djunaidi
yang berkaitan dengan metode dakwah bil-lisan antara lain: 1
Tausyiah Beliau selalu mengadakan tausyiah ketika selesai
membacakan kitab-kitab salafi di pondok maupun majlis-majlis di luar pondok pesantren seperti kitab-kitab tentang fiqih,
hadis, dan tauhid. 2
Motivasi Dalam materi ini KH. Muhammad Djunaidi memberikan
motivasi-motivasi bertujuan agar santri-santri semangat dalam belajar dan mendekatkan diri kepada Allah, supaya kelak
menjadi yang sukses menjadi generasi penerus bangsa. Yang mempunyai semangat beragama dan semangat berprestasi,
dapat menjaga diri, serta mempunyai jiwa kepemimpinan. Beliau memberikan motivasi yang diselaraskan dengan
perkembangan zaman saat ini.
44
3 Majlis Taklim
Mengadakan majlis ta’lim dan majlis zikir asma ulhusna yang di adakan setiap malam
Jum’at, minggu kedua malam Rabu dan setiap tanggal 22.
Untuk sarana berbagi ‘ilmu agama kepada para santri dan jama’ah di dalam pondok maupun diluar
pondok pesantren berkaitan dengan masalah keseharian dalam ibadah,
sesekali beliau
menceritakan pengalaman-
pengalamnnya kepada para jama’ah. b.
Bentuk Dakwah Bil-Hal Menurut KH. Muhammad Djunaidi dakwah bil-hal adalah
metode dakwah yang menggambarkan secara langsung dan nyata apakah perbuatan seseorang da’i sesuai dengan perkataannya atau
tidak. Metode bil-hal merupakan bentuk perbuatan nyata dari seorang da’i, artinya ketika da’i mengajak mad’u untuk berbuat
baik, menyeru untuk banyak-banyak bersedekah dan sholat, maka ia harus terkebih dahulu melaksanakannya. Dari sekian banyak
metode dakwah KH. Muhammad Djunaidi, beliau lebih banyak menggunakan metode bil hal, beliau setiap berbicara tentang
kebaikan diantar sholat, sedekah, menyantuni anak yatim, belia selalu mengaplikasikannya langsung dan satu hal beliau tidak
pernah mengajukan proposal dalam acara-acara apapun sampai pembangunan pondok pesantren.
Agar para mad’u khususnya para santri dapat melihat
langsung pengamalan dan beliaupun langsung mempertanggung
45
jawabkan apa yang beliau katakan ketika berdakwah atau menyampaikan tausyiah, itu yang membuat beliau menjadi sosok
yang disegani bukan karna dengan kewibawaannya akan tetapi dengan ‘ilmunya. Dan karena beliau juga memang mudah bergaul
dengan para santri atau jama’ah dan juga cepat dalam bertindak untuk kebaikan. Singkatnya dakwah bil-hal adalah bukti
pengaplikasian ajaran Islam sesuai dengan apayang seorang da’i
katakana pada saat berdakwah. Dalam metode dakwah bil-hal ini KH.
Muhammad Djunaidi
menerapkannya dalam
bidang keagamaan, Pendidikan, sosial:
1 Mendirikan majlis diluar pondok yang bertempat di Masjid
Dian al-Mahri kubah emas, Cilandak dan Sawangan Pasir Putih.
2 Mendirikan Pondok pesantren Hidayatul Mubtadii’in cabang
dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur pondok pesantren ini gratis tanpa di pungut biaya sepeserpun.
3 Dalam segi sosial beliau mengobati para pemuda korban
narkoba dibawah bendera Arguna Management. 4
Dan ketika malam hari beliau membiasakan para santri korban narkoba di wajibkan sholat tasbih dan berzikir setelah mandi
taubat, sholat tasbih ini dalam hukum syari’at memang tidak diwajibkan akan tetapi pondok yang mewajibkan untuk para
santri rehabilitas.
4
4
Kh. Muhammad djunaidi hms, pengasuh pondok pesantren hidayatul mubtadi’in, wawancara pribadi,
pondok pesantren hidayatul mubtadi’in sawangan depok, senin 8 juli 2013.
46