16
kebenaran.
11
Kualitas perkataan atau bicara seseorang mencerminkan suasana hati. Lisan yang fasih, tegar dan penuh percaya diri merupakan gambaran
kondisi hati seseorang yang tenang dan memiliki semangat untuk menyampaikan kebenaran. Perkataan yang tersusun rapi dari seorang
da’I, merupakan jembatan pembuka hati dan penggerak raa bagi yang menerima
panggilan atau seruan. Seperti dijelaskan Al- Qur’an :
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang
di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka.
Q.S. An-Nisa 4 :63
Menurut Wahyu Ilahi dalam buku Komunikasi Dakwah bahwa dalam pemilihan kata-kata yang tepat ketika berdakwah, diklasifikasikan
dalam Al- Qur’an beberapa bentuk sesuai dengan siapa mad’u yang di
hadapi diantaranya : a.
Qawlan baligha perkataan yang membekas pada jiwa b.
Qawlan layyinan perkataan yang lembut c.
Qawlan ma’rufan perkataan yang baik d.
Qawlan maisura perkataan yang ringan e.
Qawlan karima pekataan yang mulia
12
Menurut peneliti pemilihan kata-kata diksi yang tepat ketika dalam menyampaikan pesan dakwah merupakan suatu kewajiban bagi
pendakwah, karena pen dakwah bagi mad’u adalah suatu figur sosok
11
Munzir Suparta, Harjani Hefni, ED, Metode Dakah, Jakarta : Kencana, 2003 Cet. Ke I h. 117-118
12
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010 cet. Ke I h. 172-183
17
yang dapat memberikan ketenangan iman bagi mad’u. maka pendakwah yang memiliki kualitas perkataan akan memberikan suatu esensi dakwah.
2. Dakwah Bil Qolam
Dakwah bil-qolam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, artikel,
internet dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar
ma’ruf nahi munkar. Dakwah bil-qolam sebenarnya sudah dimulai serta dikembangkan oleh Rasulullah SAW, sejak awal kelahiran dan
kebangkitan Islam melalui pengiriman surat-surat dakwah kepada kaisar, raja, dan para pemuka masyarakat. Menyangkut dakwah bil-qolami,
Rasulullah SAW bersabda : “sesungguhnya tinta para „ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada”.
13
Dakwah bil-qolam tidak terlepas dengan memahami makna tulisan, dalam konteks ini, tulisan memliki dua fungsi. Pertama, sebagai alat
komunikasi atau komunikasi ide yang produknya berup a ‘ilmu
pengetahuan. Kedua, sebagai alat komunikasi ekspresi yang produknya berupa karya seni jurnalisme.
14
Jadi dakwah bil-qolam dengan kekuatannya dapat mempengaruhi masa mampu membawa perubahan
dalam masyarakat. 3.
Dakwah Bil Hal
Dakwah bil-hal secara eti mologis berarti “keadaan” arti ini
menunjukan realitas yang terwujud dalam perbuatan nyata. Dengan
13
Sutiman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1995 cet ke I h. 27
14
Suf Kasman, Jurnalisme Universal, Menelusuri Prinsip-Prinsip Dakwah Bil-Qolam Dalam Al-quran Jakarta : Teraju, 2004 cet ke I, h. 219
18
demikian dakwah bil-hal dapat diartikan : “mengajak atau menyeru
kejalan Allah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat melalui perbuatan nyata yang sesuai dengan kea
daan manusia”. Menurut E. Hasim, yang di maksud dengan dakwah bil-hal
ialah “dakwah dengan perbutan nyata” karena itu, dakwah bil-hal lebih mengarah kepada tindakan atau aksi
menggera kkan objek dakwah mad’u, sehingga dakwah tersebut lebih
diorieantsikan kepada kebutuhan nyata masyarkat terutama yang bersifat fisik.
Dengan demikian metode dakwah bil-hal ini berarti metode yang menaruh perhatian besar terhadap masalah-maslah kemasyarakatan, seperti
kemiskinan, kebodohan, keterbelakngan, dengan bentuk amal nyata terhadap sasaran masyarakat tertentu.
15
bentuk dakwah tersebut dapat dikatagorikan sebagai “dakwah yang
menghidupkan”, yaitu dakwah yang tidak merugikan, melainkan panggilan kepada kehidupan lahir dan bathin, yang secara bertahap menuju proses
penyempurnaan tegaknya kemerdekan pribadi, tanpa memusatkan penyembahan serta pembaktian semata-mata kepada Allah.
16
Di dalam Al-Quran di tegaskan :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.QS. Al-Anfaal, 24
Pernyataan ayat ini menggambarkan bahwa dakwah yang
15
Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmiza Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005 h. 183-184
16
H.A Suminto, Dakwah Bil Hal “Cari Metode Yang Tepat Pesantren Jakarta : 1987
h.39