Epidemiologi Etiologi, klarifikasi, dan ciri klinik

secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya. Smeltzer, 2001. Diabetes adalah kata Yunani yang berarti mengalirkanmengalihkan siphon. Mellitus adalah kata Latin untuk madu atau gula. Diabetis melitus adalah penyakit di mana seseorang mengeluarkan mengalirkan sejumlah besar urin yang terasa manis. Corwin, 2000. Berdasarkan definisi, glukosa darah harus lebih besar daripada 140 mg100 ml pada dua kali pemeriksaan terpisah agar diagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan. Corwin, 2000. Akan tetapi menurut Suherman 2007, diabetes melitus ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia glukosa puasa ≥ 126 mgdL atau postprandial ≥ 200 mgdL atau glukosa sewaktu ≥ 200 mgdL. Pada diabetes, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik HHNK. Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskular yang kronis penyakit ginjal dan mata dan komplikasi neuropati penyakit pada saraf. Diabetes juga disertai dengan peningkatan insidens penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard, stroke dan penyakit vaskular perifer. Smeltzer, 2001.

1.1.2 Epidemiologi

Di antara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Diabetes sudah merupakan salah satu anacaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Perserikatan Bangsa-Bangsa WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Suyono, 2006. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang menerang kurang lebih 12 juta orang. Tujuh juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah didiagnosis; Universitas Sumatera Utara sisanya tidak terdiagnosis. Di Amerika Serikat, kurang lebih 650.000 kasus diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya Healthy People 2000, 1990. Menurut penelitian epidemiologi sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia kekerapatan di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6 kecuali di dua tempat yaitu di Pekajangan, di suatu desa dekat Semarang, 2,3 dan di Manado 6. Penelitian terakhir antara tahun 2001 dan 2005 di daerah Depok didapatkan prevalensi DM tipe 2 sebesar 14,7 suatu angka yang sangat mengejutkan. Demikian juga di Makasar prevalensi diabetes terakhir 2005 mencapai 12,5. Suyono, 2006.

1.1.3 Etiologi, klarifikasi, dan ciri klinik

Diabetes melitus diklasifikasikan berdasarkan etiologinya yaitu : diabetes melitus tipe I, diabetes melitus tipe II, diabetes melitus tipe lain, dan diabetes melitus kehamilan. Diabetes melitus tipe II DM tipe II merupakan diabetes melitus terbanyak, diperkirakan 90 - 95 dari semua penderita diabetes melitus yang disebabkan oleh resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif. American Diabetes Association, 2004. Klasifikasi sekarang Ciri-ciri klinik Universitas Sumatera Utara Tipe I : Diabetes melitus tergantung insulin IDDM 5-10 dari seluruh penderita diabetes Awitan terjadi pada segala usia, tetapi biasa pada usia muda 30 tahun. Biasanya bertubuh kurus saat didiagnosis; dengan penurunan berat yang baru saja terjadi. Etiologi mencakup faktor genetik, imunologi atau lingkungan misalnya virus. Sering memiliki antibodi sel pulau langerhans. Sering memiliki antibodi terhadap insulin sekalipun belum pernah mendapatkan terapi insulin. Sedikit atau tidak mempunyai nsulin endokrin,\. Memerlukan insulin untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Cenderung mengalami ketosis jika tidak memilki insulin komplikasi akut hiperglikemia; ketoasidosis diabetik. Tipe II : Diabetes melitus tidak tergantung insulin NIDDM 90-95 dari seluruh penyandang diabetes obes 80 dari tipe II; non obes 20 dari tipe II Awitan terjadi di segala usia, biasanya diatas 30 tahun. Biasanya bertubuh gemuk obes pada saat terdiagnosis. Etiologi mencakup faktor obesitas, herediter atau lingkungan. Tidak ada antibodi sel pulau langerhans. Penurunan insulin endogen atau peningkatan resistensi insulin. Mayoritas penderita obesitas dapat mengendalikan kadar glukosa darahnya melalui penurunan berat badan. Agen hipoglikemia oral dapat memperbaiki kadar glukosa darah bila modifikasi diet dan latihan tidak berhasil. Mungkin memerlukan insulin dalam waktu pendek atau panjang untuk mencegah hiperglikemia. Ketosis jarang terjadi, kecuali bila dalam keadaan stress atau menderita infeksi. Diabetes melitus yang berkaitan dengan keadaan atau Disertai dengan keadaan yang diketahui atau dicurigai dapat menyebabkan penyakit: pankreatitis; kelainan hormonal; obat-obatan seperti glukokortikoid dan Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Etiologi, Klasifikasi, dan Ciri Klinik Diabetes Melitus. Gustaviani, 2006

1.1.4 Patogenesis