Defenisi Klasifikasi Retinopati diabetik

lapisan retina lainnya. Retina akan terus melekat dengan proensefalon sepanjang kehidupan melalui suatu struktur yang disebut traktus retinohipotalamikus Vaughan, 2000. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotorepseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls sarap. Seperti dinding hitam di studio foto, pigmen di koroid dan retina menyerap cahaya setelah cahaya mengenai retina untuk mencegah pemantulan atau penghamburan cahaya di dalam mata Sherwood, 2001. Retina atau selaput jala, merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerimah rangsagan cahaya. Retina berbatas dengan koroid dengan sel pigmen epitel retina, dan terdiri atas lapisan : lapis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang dan sel kerucut, membran limitan eksternal yang merupakan membran ilusi. lapis nukleus luar, lapis pleksiform luar, lapis nukleus dalam, lapis pleksiform dalam, lapis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua, lapis serabut sarap, dan membran limitan interna. Ilyas, 2008. Pembuluh darah di dalam retina merupakan cabang arteri oftalmika, arteri retina sentral masuk retina melalui papil sarap optik yang akan memberi nutrisi pada retina dalam. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid. Ilyas, 2008.

1.3 Retinopati diabetik

2.3.1. Defenisi

Retinopati diabetik adalah kelainan retina retinopati yang ditemukan pada penderita daibetes melitus. Retinopati akibat diabetes melitus lama berupa aneurismata,melebarnya vena, pendarahan dan eksudat lemak. Ilyas, 2008.

2.3.2. Klasifikasi

Secara umum klasifikasi retinopati diabetik dibagi menjadi dua, yaitu: retinopati diabetik non proliferatif dan retinopati diabetik proliferatif. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Retinopati diabetik non proliferatif Gambar 2. Retinopati diabetik proliferatif Retinopati diabetik nonproliferatif 1. retinopati nonproliferatif minimal: terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi v ena, mikoroaneurisma, pendarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras. 2. retinopati nonproliferatif ringan, sampai sedang: terdapat ≥1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan, pendarahan, eksudat keras, eksudat lunak, IRMA. 3. retinopati nonproliferatif berat: terdapat ≥1 tanda berupa pendarahan dan mikroaneurisma pada empat kuadran retina, dilatasi vena pada dua kuadran, atau IRMA pada satu kuadran. 4. retinopati nonproliferatif sangat berat: ditemukan ≥ 2 tanda pada retinopati nonproliferatif berat. Karel Pandelaki, 2006. Retinopati diabetik proliferatif 1. retinopati proliferatif ringan tanpa resiko tinggi : bila ditemukan minimal adanya neovaskular pada discus NVD yang mencakup ¼ dari daerah discus tanpa disertai perdarahan preretina atau vitreus ; atau neovaskular dimana saja di retina NVE tanpa disertai perdarahan preretina. 2. retinopati proliferatif resiko tinggi: apabila ditemukan 3 atau 4 dari faktor resiko sebagai berikut, a ditemukan pembuluh darah baru dimana saja di retina, b ditemukan pembuluh darah baru pada atau dekat discus optikus, c pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau berat yang mencakup ¼ daerah diskus, d pendarahan vitreus adanya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus optikus atau setiap adanya pembuluh darah baru yang disertai perdarahan, merupakan dua ganbaran yang paling sering pada retinopati proliferatif dengan resiko lebih tinggi. Karel Pandelaki, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Patofisiologi