− Menumbuhkan kembali dan meningkatkan peranan eksistensi masyarakat etnis Tamil
sebagai suatu multikulturalisme bangsa. −
Merencanakan sebuah pusat kebudayaan yang terpadu dan terorganisasi untuk menghasilkan identitas suatu budaya yang akan berguna bagi generasi yang akan
datang.
I.4. Metoda Pendekatan
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Tamil Cultural Centre bagi pengunjung dan penggunanya
dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu: −
Mengadakan survei dalam memperoleh data-data dan gambaran akan bagaimana Tamil Cultural Centre tersebut diselenggarakan,
− Memperoleh data-data dari berbagai lembaga maupun badan-badan yang bergerak
dalam bidang kebudayaan etnis Tamil. −
Mengadakan wawancara dengan berbagai kalangan yang memiliki kaitan dengan perencanaan dan perancangan proyek ini.
− Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur bagi
perencanaan sebuah pusat kebudayaan etnis Tamil ini dengan pendekatan tema arsitektur simbiosis.
I.5. Lingkup dan Batasan Proyek
Batasan-batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan
merancang Tamil Cultural Centre. Lingkup pembahasan yang akan digunakan adalah:
− Menelusuri proses aplikasi kebudayaan dan tata caranya dengan hubungannya
dengan manusia, lingkungan dan bangunan itu sendiri. −
Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas pendukung Tamil Cultural Centre. −
Bagaimana hubungan antara bentuk dan proses aplikasi kebudayaan dengan bentukan ruang dan massa rancangan nantinya.
− Menerapkan pendekatan tema Arsitektur Simbiosis ke dalam perancangan massa
bangunan dan tapak. Batasan-batasan dalam merencanakan Tamil Cultural Centre adalah:
Universitas Sumatera Utara
− Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah
fasilitas Tamil Cultural Centre yang bersifat edukatif, rekreatif dan mendukung segala kegiatan kebudayaan bagi para pengunjung dan penggunanya nanti.
− Kajian arsitektur akan dibatasi oleh pendekatan tema dalam penyelesaian kasus ini
yaitu Arsitektur Simbiosis.
Universitas Sumatera Utara
Perumusan Masalah -
Jenis-jenis kegiatan yang direncanakan, sesuai dengan fungsinya sebagai pusat budaya yang
melingkupi TAMIL Tour, Act, Museum, Identiy, and Landmark
- Bagaimana konsep yang disajikan untuk
mendukung adanya wisata, aktivitas, museum, identitas, dan penanda.
- Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu
dilakukan dalam mengkaji kebutuhan- kebutuhan ruang, fasilitas apa saja yang
dibutuhkan dan juga sebagai suatu simbol untuk membuat suatu ekspresi kebudayaan.
- Menciptakan bangunan yang konteks dan
tanggap terhadap manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Latar Belakang -
Kondisi rakyat etnis Tamil di Medan -
Jumlah rakyat etnis Tamil di Medan semakin berkurang -
Pentingnya pelestarian budaya Tamil untuk meningkatkan kekayaan budaya dalam konteks regional kota Medan
- Perlunya wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan
Tamil dalam peranannya dalam multikulturalisme kota Medan -
Memberi tempat sebagai pusat kebudayaan dan kegiatan yang mengacu pada budaya etnis Tamil di Sumatera Utara
Data Perencanaan: −
Data Tapak −
Studi Literatur −
Studi Banding −
Survei Lapangan
Umpan balik
Judul Perancangan:
Tamil Cultural Centre
Tema Perancangan:
Arsitektur Simbiosis
Tujuan dan Manfaat - Memberikan fasilitas yang memadai dalam proses
pembentukan Tamil Cultural Centre. - Menggali potensi budaya etnis Tamil, mengenali,
membangun, dan membentuk budaya etnis Tamil dalam segala proses aplikasinya.
Desain perancanga
n
Konsep perancangan
Konsep ruang luar, ruang dalam, massa,
tema, struktur dan
Analisa Tapak analisa fisik
View, sirkulasi, orientasi, dll
Analisa Fungsional analisa non fisik
Pengguna, alur kegiatan, dll
Programming
Program Ruang dalam dan ruang luar
Hubungan antar Ruang
I.6. Kerangka berpikir