Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat

ke-7 M hingga abad ke-14 memperlihatkan kesinambungan kehadiran peradaban India di Kepulauan Nusantara lihat Y.Subbarayalu, 2002a. Untuk konteks Sumatera Utara misalnya, kehadiran orang-orang India sudah terekam dalam sebuah prasasti bertarikh 1010 Saka atau 1088 M tentang perkumpulan pedagang Tamil di Barus yang ditemukan pada 1873 di situs Lobu Tua Barus, sebuah kota purba di pinggir pantai Samudera Hindia. Segala bukti peninggalan dan warisan diatas seharusnya dilestarikan dan diperkenalkan untuk memunculkan sebuah eksistensi yang kuat dan berdampak pada pengetahuan masyarakat akan budaya Tamil. I.1.3 Kasus Proyek Pusat Budaya tentang Tamil seharusnya diperlukan untuk tetap menjaga bukti peninggalan, warisan, nilai-nilai budaya, adat istiadat, filosofi tentang Tamil agar tetap lestari di kota Medan khususnya. Sehingga dari sini, eksistensi yang hendak ditimbulkan dapat tercapai. Dalam era demokratisasi dan globalisasi dewasa ini, pilihan-pilihan baru tentu terbuka bagi warga masyarakat Tamil di Sumatera Utara, apakah mereka akan mengikuti proses historis seperti yang terjadi di masa lalu, yaitu secara perlahan melebur ke dalam kebudayaan yang dominan di suatu negeri, atau kembali menumbuhkan kesadaran identitas mereka sebagai sebuah komunitas sendiri dengan corak kebudayaan yang khas seperti yang mereka wariskan dari leluhur mereka. Dengan penguatan paham multikulturalisme, dimana prinsip kesetaraan, penghargaan, pengakuan dan penghormatan atas hak-hak kultural semua kelompok etnik dan budaya yang berbeda harus diutamakan, maka pilihan untuk menguatkan kembali identitas ke-Tamilan- juga bukanlah sesuatu yang tabu. Dengan prinsip multikulturalisme, kita memandang keanekaragaman suku dan kebudayaan sungguh-sungguh sebagai sebuah mozaik indah yang membangun ke-Indonesia-an, dan di sanalah hakikat Bhinneka Tunggal Ika terwujud.

I.2. Perumusan Masalah

Untuk dapat merencanakan sebuah Tamil Cultural Centre ini harus mempunyai standar-standar perencanaan yang perlu diperhatikan dan memerlukan studi banding. Namun dalam konteks perencanaan di Kota Medan, diperlukan perhatian khusus baik itu dalam standar maupun berbagai disiplin ilmu yang sebaiknya saling membantu sehingga dihasilkan perencanaan yang optimal, kontekstual dan dapat diterima oleh berbagai pihak khususnya Pemerintah Kota Medan sebagai pemberi izin dan kebijakan. Juga bagi pihak Swasta yang mendukung dan mendanai pembangunan proyek ini nantinya. Dari rumusan-rumusan yang ada, masalah yang akan dihadapi adalah: Universitas Sumatera Utara − Jenis-jenis kegiatan yang direncanakan, sesuai dengan fungsinya sebagai pusat budaya yang melingkupi TAMIL Tour, Act, Museum, Identiy, and Landmark − Bagaimana konsep yang disajikan untuk mendukung adanya wisata, aktivitas, museum, identitas, dan penanda. − Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji kebutuhan- kebutuhan ruang, fasilitas apa saja yang dibutuhkan dan juga sebagai suatu simbol untuk membuat suatu ekspresi kebudayaan. − Menciptakan bangunan yang konteks dan tanggap terhadap manusia dan lingkungan di sekitarnya. Batasan-batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Tamil Cultural Centre. Adapun lingkup pembahasan yang akan digunakan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam perencanaan dan perancangan adalah: − Masyarakat etnis Tamil dan perkembangannya. − Penjabaran budaya dalam konteks kawasan kota Medan. − Menelusuri proses kegiatan baik keseharian maupun acara khusus yang tak lepas dari kebudayaannya dan tata caranya. − Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas utama dan pendukung yang diperlukan untuk membuat suatu identitas bagi tempat ini, baik bagi bangunan manusia dan lingkungannya.

I.3. Tujuan dan Manfaat

Adapun maksud dan tujuan perencanaan dan perancangan pusat pembelajaran profesi dan lingkungan bagi anak ini adalah: − Merencanakan dan merancang fasilitas yang dapat membuat Tamil Cultural Centre sebagai suatu tempat wisata, pusat aktivitas, pengenalan sejarah, pembangun identitas dan dapat dijadikan sebagai suatu landmark kota Medan. − Memberikan fasilitas yang memadai dalam proses pembentukan Tamil Cultural Centre. − Menggali potensi budaya etnis Tamil, mengenali, membangun, dan membentuk budaya etnis Tamil dalam segala proses aplikasinya. − Mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kebudayaan daerah setempat dan memperkaya warisan leluhur. Universitas Sumatera Utara − Menumbuhkan kembali dan meningkatkan peranan eksistensi masyarakat etnis Tamil sebagai suatu multikulturalisme bangsa. − Merencanakan sebuah pusat kebudayaan yang terpadu dan terorganisasi untuk menghasilkan identitas suatu budaya yang akan berguna bagi generasi yang akan datang.

I.4. Metoda Pendekatan