BAB II DESKRIPSI PROYEK
II.1. Deskripsi Umum Proyek
Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Judul Proyek
: Tamil Cultural Centre 2. Tema Proyek
: Arsitektur Simbiosis 3. Lokasi Proyek
: Kampung Madras, Kecamatan Medan Baru Batas Site:
Utara
: Jl. Tumapel, sekolah dan permukiman
Selatan : Jl. Airlangga, permukiman dan kantor
Timur
: Jl. Teuku Umar dan fasilitas komersil
Barat : Jl. Taruma, sekolah dan kantor
4. Luas Site : ± 11.304 M
2
5. Status Proyek : Fiktif
6. Pemilik Proyek : Swasta Perhimpunan Tamil Tamran
7. Pengelola : PHDI
II.2. Terminologi Judul
Tamil Cultural Centre disini adalah merupakan suatu rangkaian kata dari : Tamil
Merupakan salah satu etnis di Indonesia yang berasal dari negara India bagian selatan yang terletak di kawasan Asia, yang memiliki eksistensi di Indonesia dan memiliki
kekayaan budaya. India dengan luas wilayah sekitar 3,29 juta kilometer persegi. Sebelah utara
berbatasan dengan China, Nepal dan Bhutan. Bagian barat berbatasan dengan Pakistan dan Afganistan. Sebelah timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh. Sedangkan
bagian selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Negara ini memiliki karakteristik dataran tinggi, seperti pegunungan Himalaya dan dataran tinggi Decan.
Cara berpakaian orang india sangat khas dengan keindahan, tabiat yang kreatif. Gaya dansa klasik dari bagian selatan, termasuk Tamilnadu, Bharatnatyam, dan Andhra
Pradesh menunjukkan suasana yang terang dan menyenangkan tumbuh di bagian timur laut. Dalam hal musik, gaya klasik dibagai menjadi India Utara dan India Selatan.
Kemampuan melukis India juga kaya akan seni kontemporer. Dan yang lebih utama,
Universitas Sumatera Utara
orang India sebagian besar adalah pecinta film, sehingga industri perfilman di negara ini maju pesat.
Negara India adalah negara yang terdiri dari negara bagian. Terdapat beberapa negara bagian, diantaranya adalah India Selatan. Setiap negara bagian mempunyai
ibukota negara bagian dan terdapat satu suku yang cukup menonjol dan dapat dikatakan sebagai penguasa. Di India Utara contohnya dikuasai oleh suku Sindhi. Sedangkan di
India Selatan yang lebih dikenal dengan wilayah Madras, dengan ibukota Tamilnadu, dikuasai oleh suku Tamil. Inilah yang akan menjadi pembahasan selanjutnya dari proyek
ini. Tetapi bukan berarti di India Selatan ini hanya ada suku Tamil saja, terdapat juga suku-suku lain seperti suku Sindhi, suku Punjabi, dll. Tetapi yang lebih menonjol adalah
suku Tamil itu sendiri. Begitu juga halnya di negara bagian lain di India. Setiap suku mempunyai perbedaan dalam filosofi budaya maupun adat istiadatnya. Masyarakat Tamil
contohnya mempunyai kemampuan berdiplomasi yang lebih menonjol dari pada suku lain. Ini yang menyebabkan masyarakat Tamil cepat menyesuaikan diri. Sedangkan
masyarakat Sindhi lebih dikenal dengan suku perang. Tetapi, meskipun demikian secara garis besar terdapat banyak kesamaan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Itu
hanyalah pluralisme yang menuntun pada suatu persatuan. Masyarakat suku Tamil sebagian besar memeluk agama Hindu. Kulit hitam, hidung mancung dan kumis lebat
menjadi ciri fisik masyarakat Tamil. Cultural
Yaitu kebudayaan, yang berasal dari bahasa sanskerta, yaitu : ’Buddayah’, yaitu bentuk jamak dari Budhi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Berikut ini adalah beberapa
pengertian dari beberapa sumber :
1. Edward B. Taylor.
Segala sesuatu pada kebudayaan tidak dimiliki manusia sebagai manusia , tetapi harus diperoleh lewat kerja manusia. Manusia bisa menjadi manusia bila mendukuki
posisinya, yaitu dengan cara pendidikan.
2. Freeman Budds.
Budaya membimbing segala sesuatu tindak laku manusia. Menurut Taylor dan buds agama termasuk budaya dan budaya lebih luas dari agama, agama merupakan
hasil kebudayaan dan budaya merupakan ciptaan manusia. Dari sini penulis menyatakan jika agama buatan manusia maka agama bisa benar dan salah. Jika tidak benar budaya
hasil buatan manusia, maka segala ajaran dapat dibenarkan manusia dengan akalnya. Kebenaran agama tidak selamanya dapat dijangkau oleh rasio manusia. Jika dilihat dari
konteks 2 pendapat di atas tentu keduanya bukan orang-orang agamis. Agama merupakan suatu yang lebih luhur dan suci kebudayaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari 2 pendapat di atas penulis menyimpulkan hal-hal berikut :
•
Kebudayaan merupakan sesuatu yang melingkupi segala aspek kehidupan manusia
•
Kebudayaan tidak dimiliki manusia sejak lahir
•
Nilai norma dan kebudayaan menjadi nilai norma hidup
•
Isi pendidikan ditentukan isi materi kebudayaan dan tujuan pendidikan
•
Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan merupakan suatu integrasi lengkap
•
Pengajaran merupakan suatu alat pendidikan dan pendidikan merupakan unsur kebudayaan
•
Kebudayaan bersifat edukatif
3. Ki Hajar Dewantara.
Kebudayaan adalah buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan terhadap 2 pengaruh yang kuat, yaitu alam dan zaman yang merupakan kebutuhan hidup
manusia untuk mengatasi tantangan hidup dan kehidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang bersifat tertib dan damai. Beliau mengingatkan bahwa
kebudayaan merupakan kemurahan Tuhan. Menurutnya hubungan Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah kkeduanya merupakan usaha kebudayaan semata-
mata dimana
perguruan merupakan taman persemaian kebudayaan bagi suatu bangsa
. Sedangkan
pendidikan
menurutnya
merupakan upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti yang terintegrasi batin, inteligensi dan tubuh untuk
memajukan kesempurnaan hidup selaras alam dan masyarakat
. Selanjutnya Pendidikan Nasional dinyatakan sebagai pandangan beralas garis hidup bangsanya dan
ditujukan untuk keperluan kehidupannya yang mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja sama dengan bangsa lain untuk kemuliaan seluruh dunia.
Dari sini Ki Hajar Dewantara mewujudkan pendidikan formal dalam bentuk taman siswa dengan karakteristik :
•
Asas Dasar : Panca Dharma Kebangsaan, Kebudayaan, Kemanusiaan, Kodrat Alam dan Kemerdekaan
•
Bentuk : Asrama Padepokan Pondok
•
Sifat : Kekeluargaan
•
Isi Materi : Kebudayaan Nasional
•
Sistem : Sistem Among
Universitas Sumatera Utara
4. Kamus Umum Bahasa Indonesia Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin akal budi manusia
seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dsb. Dalam wujudnya sendiri, kebudayaan memiliki paling sedikit 3 wujud, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma-norma, dsb. Bersifat abstrak, tidak dapat diraba atau difoto lokasinya ada dalam kepala atau di
alam pikiran Cultural System . 2. Apabila wujud kebudayaan ini dimaksudkan ke dalam tulisan maka akan menjadi
karangan, buku-buku hasil karya, tersimpan pada arsip, file, dsb Social System . 3. Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktifitas kelakuan manusia dalam masyarakat.
Hal ini disebut dengan sistem sosial dengan sifatnya yang bisa konkrit, terjadi disekeliling kita tiap hari, dan bisa diobservasi Physical System .
Adapaun yang termasuk unsur-unsur dari kebudayaan tersbut adalah: - Mata pencaharian.
Di masa lalu pekerjaan orang-orang Tamil banyak diasosiasikan dengan pekerjaan kasar, seperti kuli perkebunan, kuli pembuat jalan, penarik kereta lembu, dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya yang lebih mengandalkan otot. Hal ini terkait dengan latar belakang orang Tamil yang datang ke Medan, yaitu mereka yang berasal dari
golongan dengan tingkat pendidikan yang rendah di India. Mereka inilah yang dipekerjakan di zaman kolonial sebagai kuli di perkebunan-perkebunan milik orang
Eropa. Di masa sekarang keturunan mereka banyak yang bekerja sebagai karyawan swasta, buruh, dan juga sebagai sopir. Kalau di masa kolonial sebagian dari mereka
menjadi penarik kereta lembu dan pembuat jalan, di masa kini keturunan mereka banyak yang sudah mengusahakan jasa transportasi angkutan barang dan juga
menjadi pemborong pembangunan jalan. Keahlian mereka dalam kedua bidang pekerjaan ini banyak diakui orang.
Orang-orang Tamil yang datang secara mandiri ke Medan pada umumnya memiliki jenis mata pencaharian hidup sebagai pedagang. Di antaranya menjadi pedagang
tekstil, dan pedagang rempah-rempah di pusat-pusat pasar di Medan. Selain itu mereka juga banyak yang bekerja sebagai supir angkutan barang, bekerja di toko-toko
Cina, dan menyewakan alat-alat pesta. Selain itu banyak juga yang melakoni usaha sebagai penjual makanan, misalnya martabak Keling. Pada umumnya, mereka yang
berjualan rempah-rempah, tekstil dan menjual makanan adalah orang-orang Tamil yang beragama Islam. Mereka adalah kaum Muslim migran yang datang dari India
Universitas Sumatera Utara
Selatan hampir bersamaan dengan kedatangan orang-orang India pada umumnya ke Medan pada pertengahan abad ke-19. Di masa sekarang juga sudah terdapat
sejumlah orang Tamil yang sukses sebagai pengusaha di level daerah maupun nasional, seperti keluarga Marimutu Sinivasan
- Organisasi Kemasyarakatan. Sejauh ini tidak ada organisasi yang dapat menghimpun warga Tamil dalam satu
kesatuan. Mereka pada umumnya lebih terikat oleh kesatuan berdasarkan kesamaan agama, terutama di kalangan penganut Hindu, Buddha dan Katolik. Sementara
mereka yang beragama Islam lebih cenderung melebur menjadi komunitas muslim dimana mereka bermukim. Penganut Hindu terhimpun dalam wadah kuil yang di kota
Medan secara kultural menyatu dalam Perhimpunan Shri Mariamman Kuil. Shri Mariamman Kuil yang terletak di Kampung Madras dibangun pada tahun 1884, dan
berfungsi sebagai “payung” bagi kuil-kuil lain yang terdapat di sejumlah tempat lain di kota Medan. Hampir di setiap pemukiman warga Tamil dibangun sebuah kuil, yang
terbanyak menggunakan nama Shri Mariamman Kuil. Kuil Shri Mariamman juga menghimpun pemuda-pemudi yang aktif di kuil dalam sebuah perhimpunan muda-
mudi kuil. Mereka yang beragama Buddha terhimpun dalam wadah vihara dan organisasi yang
disebut Adi-Dravida Sabah; dan untuk kaum remaja ada organisasi bernama Muda- mudi Buddha Tamil.
Warga Tamil Katolik juga memiliki sebuah gereja Katolik yang dibangun pada tahun 1912, yang sebagian besar anggotanya juga tergolong Tamil Adi-Dravida. Tengku
Lukman Sinar 2001:76 menyebutkan bahwa sejak tahun 1912 telah ada missionaris Katolik khusus untuk orang-orang India Tamil di Medan.
Sementara itu, warga Tamil Muslim sejak 1887 sudah memiliki sebuah lembaga sosial yang bernama South Indian Moslem Foundation and Welfare Committee. Warga
Tamil Muslim mendapat hibah dua bidang tanah dari Sultan Deli, untuk tempat membangun mesjid dan pekuburan bagi Tamil Muslim.
Selain organisasi sosial yang berbasis keagamaan seperti disebutkan di atas, pada tahun 1960-an terdapat sejumlah organisasi yang bertujuan memprmosikan
kebudayaan dan pendidikan Tamil; diantaranya adalah The Deli Hindu Sabah, Adi- Dravida Hindu Sabah, Khrisna Sabah, yang bergerak di bidang keagamaan, sosial
dan aktivitas kebudayaan Mani, 1980:63. Juga ada The Indian Boy Scout Movement,
Universitas Sumatera Utara
Indonesian Hindu Youth Organization, dan North Sumatera Welfare Association, dan lain-lain. Seorang tokoh Tamil yang kharismatis dan menggerakkan kemajuan bagi
orang Tamil di kota Medan adalah D. Kumaraswamy. Pada masa sekarang ini hampir semua organisasi sosial tersebut tidak lagi aktif. Di masa sekarang kita bisa
menemukan beberapa lembaga pendidikan yang dikelola oleh orang Tamil di Medan, antara lain adalah Perguruan Raksana, dan lembaga kursus bahasa Inggeris Harcourt
International yang memiliki 5 cabang di kota Medan. - Bahasa.
Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Tamil. Tamil dewasa ini melihat kenyataan bahwa semakin lama mereka kehilangan identitas
kebudayaan Tamil. Sebagian besar generasi muda tidak bisa lagi berbahasa Tamil, bahkan orang tua juga banyak yang tidak mampu lagi menggunakan bahasa itu di
lingkungan keluarga. Pendeta Gurusamy, pimpinan Shri Mariamman Kuil, menyebutkan bahwa pelaksanaan peribadatan di kuil-kuil Hindu saat ini juga tidak lagi
sepenuhnya dapat dilakukan menurut ketentuan penggunaan mantra-mantra yang berbahasa Tamil maupun Sanskerta. Sebuah upacara penyucian kuil
Kumbhabisegam Shri Mariamman Kuil di Kampung Durian pada tanggal 13 Juli 2003 harus dipimpin oleh pendeta yang khusus diundang dari Malaysia.
- Pengetahuan. Orientasi politik kaum Tamil di Medan di masa lampau adalah Golkar, namun di era
reformasi dengan sistem multipartai sekarang ini mereka tidak lagi terpolarisasi ke suatu partai tertentu. Kaum muda Tamil banyak juga yang aktif di organisasi
kepemudaan seperti Pemuda Pancasila, sehingga mereka semakin dalam terabsorbsi dengan lingkungan pergaulan dan kebudayaan komunitas pribumi.
- Sistem Religi dan Upacara. Warga Tamil menyembah dewa. Setiap orang mempunyai satu dewa yang disembah.
Mereka berpendapat bahwa dewa dan kuil adalah suatu nilai kesucian. Terdapat beberapa hari besar masyarakat Tamil. Deepavali adalah tahun baru umat Hindu.
Thaipusam adalah upacara kemenangan dewa Ganesha. Biasanya patung dewa dibawa dalam arak-arakan ke jalan menggunkan kereta kencana. Ada juga Pangguni
Uttiram, dimana pelaksanaannya dilakukan di sungai. - Kesenian.
Universitas Sumatera Utara
- Sistem teknologi dan Peralatan. Centre
Centre yaitu pusat. Berdasarkan pengertiannya, pusat berdasarkan kamus umum bahsa Indonesia yaitu:
- titik di tengah
- tempat yang terletak di tengah
- pokokpangkal yang menjadi pumpunan
- sebuah lingkaran yang berjarak sama terhadap semua batasan yang dikelilingi
lingkaran. Tamil Cultural Centre
Tamil Cultural Centre merupakan wadah perkenalan promosi dan pelestarian kebudayaan etnis Tamil di Indonesia, khususnya di kota Medan, yang menampung serta
mengakomodasi segala kegiatan dan pembelajaran budaya etnis Tamil serta mempunyai Sense of Place yang berkarakter Tamil yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
- Tempat untuk daerah wisata budaya bagi para pengunjung sebagai pengenalan
terhadap eksistensi budaya etnis Tamil di kota Medan. -
Tempat untuk kegiatan-kegiatan budaya etnis Tamil, seperti pertunjukan Hari Besar, kesenian, dan peribadatannya.
- Tempat untuk mempelajari unsur-unsur dari kebudayaan etnis Tamil
- Tempat untuk bertemu dan berdiskusi hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan
etnis Tamil.
Universitas Sumatera Utara
II.3. Lokasi Tamil Cultural Centre.