Jadwal Pemberian AAP, 2007 Kontraindikasi AAP, 2007

3. Tidak boleh diberikan pada orang yang sedang menderita penyakit demam akut sedang dan berat. 4. Tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan menyusui. Bila diberikan pada wanita hamil, ditakutkan setelah vaksinasi timbul demam yang akan menyebabkan perkembangan fetus terganggu.

2.2.7. Human Papilomavirus

HPV adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus humanpapiloma. Insiden tertinggi ditemukan pada remaja dan orang dewasa yang aktif secara seksual. Infeksi terjadi segera setelah mereka menjadi aktif secara seksual. Sebagian besar infeksi HPV bersifat subklinis dan sembuh sendiri tanpa sekuel dalam 1-2 tahun. Infeksi yang persisten oleh HPV tipe 16 dan 18 dapat menyebabkan kanker serviks maupun lesi prakanker pada serviks, dapat juga menyebabkan lesi prakanker pada daerah anogenital pada wanita dan pria. HPV yang tidak ganas dapat menyebakan kutil pada daerah anogenital, juvenille recurrent respiratory. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan 70 kasus kanker serviks, sedangkan 90 kasus kutil pada daerah anogenital disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Vaksin harus diberikan sebelum wanita menjadi aktif secara seksual AAP, 2007.

2.2.7.1. Jadwal Pemberian AAP, 2007

1. Remaja perempuan usia 11-12 tahun harus diimunisasi dengan 3 dosis, yang diberikan secara intramuskular. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah 2 bulan, sedangkan jarak antara dosis kedua dan ketiga adalah 6 bulan. Usia minimal pemberian vaksin ini adalah 9 tahun. 2. Perempuan usia 13-26 tahun yang belum diimunisasi atau yang belum melengkapi imunisasinya harus divaksinasi. 3. Vaksin ini dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain. 4. Vaksin masih dapat diberikan kepada pasien yang memiliki hasil abnormal pada pemeriksaan pap-smear, saat menyusui, dan pada pasien imunokompromise karena penyakit atau obat-obatan. 5. Vaksin tidak direkomendasikan pada wanita hamil. Dokter harus bertanya tentang kehamilan pada pasien wanita yang aktif secara seksual. Jika wanita yang telah divaksin menjadi hamil, maka dosis berikutnya harus ditunda hingga kehamilan selesai.

2.2.7.2. Kontraindikasi AAP, 2007

Vaksin tidak boleh diberikan pada pasien dengan reaksi anafilaksis terhadap yeast atau komponen vaksin. Vaksinasi harus ditunda pada pasien yang sakit keras.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

• Definisi operasional: 1. Pengetahuan Hasil dari tahu dan ini dapat terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, dapat melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba Notoadmojo, 2003. 2. Imunisasi Proses memicu sistem kekebalan tubuh seseorang secara artifisial yang dilakukan melalui vaksinasi imunisasi aktif atau melalui pemberian antibodi imunisasi pasif Peter, 2002. 3. Remaja Anak yang berusia antara 12-18 tahun Hurlock, 1981 dalam IDAI, 2009. • Cara Ukur : wawancara • Alat Ukur : kuesioner, pernyataan yang diajukan sebanyak 24 pernyataan dengan 3 pilihan jawaban. o Jawaban yang benar diberi skor 1 o Jawaban yang salah diberi skor 0 o Jawaban tidak tahu diberi skor 0 • Kategori : o Pengetahuan baik apabila mendapat skor 17-24 Pengetahuan Imunisasi Remaja