Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Karakteristik Responden

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA dan SMP St.Thomas I Medan yang beralamat di Jalan S. Parman no. 109, Kecamatan Medan Petisah, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara Kedua sekolah ini memiliki bangunan yang bersatu berbentuk persegi dan memiliki satu lapangan. Sebelah barat sekolah ini adalah kompleks perumahan, sebelah timur adalah SMA St. Thomas II Medan dan SMP St.Thomas IV Medan. SMA dan SMP St Thomas 1 Medan adalah salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Keuskupan Agung Medan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1948. SMA dan SMP ini merupakan salah satu sekolah di Medan yang statusnya terakreditasi dengan peringkat A sangat baik. Kedua Sekolah ini memiliki fasilitas laboratorium komput er, laboratorium bahasa inggris, laboratorium biologi, laboratorium fisika, perpustakaan, kantin, ruang belajar sebanyak 46 kelas, ruang kesenian, koperasi, aula serba guna, dan lapangan olahraga.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada 100 subjek dengan rentang usia 12-18 tahun. Subjek yang berusia dibawah 12 tahun atau lebih dari 18 tahun dikeluarkan dari penelitian. Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 5.1, dari 100 orang responden terdapat 54 54 wanita dan 46 46 pria. Berdasarkan kelompok umur, responden dikelompokkan kedalam kelompok masa remaja awal 12-15 tahun dan kelompok masa remaja akhir 16-18 tahun. Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Kelompok Umur Jumlah Jumlah Remaja Awal 69 69 Remaja Akhir 31 31 Total 100 100 Berdasarkan tabel 5.2, responden yang masuk dalam kategori remaja awal adalah 69 69 responden, sedangkan yang termasuk dalam kategori remaja akhir adalah 31 31 responden. Para responden juga dikelompokkan berdasarkan kelas. Pembagian kelompok dimulai dari kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMA. No Jenis Kelamin Jumlah Jumlah 1 Laki-Laki 46 46.0 2 Perempuan 54 54.0 Total 100 100.0 Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas Kelas Jumlah Jumlah SMP 1 18 18.0 SMP 2 17 17.0 SMP 3 17 17.0 SMA 1 16 16.0 SMA 2 16 16.0 SMA 3 16 16.0 Total 100 100.0 Berdasarkan tabel diatas, responden yang berada pada kelas 1 SMP berjumlah 18 18 orang, yang berada pada kelas 2 SMP berjumlah 17 17 orang, yang berada pada kelas 3 SMP berjumlah 17 17 orang, yang berada pada kelas 1 SMA berjumlah 16 16 orang, yang berada pada kelas 2 SMA berjumlah 16 16 orang dan yang berada pada kelas 3 SMA berjumlah 16 16 orang. Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Media yang Paling Banyak Digunakan Untuk Mendapatkan Informasi Mengenai Imunisasi Remaja Media Jumlah Jumlah Koran 23 23.0 Mading Sekolah 16 16.0 Majalah Berita 13 13.0 Majalah olahraga 5 5.0 Majalah remaja 6 6.0 Buku 5 5.0 Situs internet 12 12.0 Iklan televisi 8 8.0 Acara televisi 4 4.0 Radio 8 8.0 Total 100 100.0 Pada tabel 5.4, ditemukan bahwa media yang paling banyak digunakan remaja dalam mendapatkan informasi mengenai imunisasi remaja adalah koran 23. Media kedua terbanyak yang digunakan remaja adalah mading sekolah 16. Pada penelitian ini para responden juga diberi pertanyaan mengenai pernah tidaknya mereka membicarakan imunisasi remaja kepada dokter. Selain itu juga ditelaah pihak mana yang memulai pembicaan baik dokter maupun pasien. Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mereka Membicarakan Mengenai Imunisasi Remaja Kepada Dokter Dalam beberapa tahun belakangan ini, pernahkah anda membicarakan mengenai imunisasi remaja kepada dokter anda? Jawaban Jumlah Jumlah Ya 6 6.0 Tidak 89 89.0 Tidak tahu 5 5.0 Total 100 100.0 Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa 89 89 responden tidak pernah membicarakan tentang imunisasi remaja kepada dokter keluarga mereka. Responden yang pernah membicarakan tentang imunisasi remaja hanya berjumlah 6 6 orang, sedangkan 5 5 orang menjawab tidak tahu. Selanjutnya para responden yang pernah membicarakan mengenai imunisasi remaja ditanya mengenai siapa yang memulai pembicaraan tersebut baik dokter maupun remaja. Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Pihak yang Memulai Pembicaraan Baik Dokter Maupun Remaja Pihak yang Memulai Pembicaraan Jumlah Jumlah Saya 1 1.0 Dokter 5 5.0 Total 6 6.0 Dari keenam responden yang pernah membicarakan mengenai imunisasi remaja kepada dokternya, 5 5 responden menyatakan bahwa pembicaraan dimulai oleh dokter, sedangkan 1 1 responden menyatakan memulai sendiri pembicaraan. Para responden juga ditanya apakah mereka pernah membicarakan mengenai imunisasi remaja kepada orang tua mereka. Pada pertanyaan ini juga ditelaah pihak mana yang memulai pembicaraan baik orang tuawali maupun anak. Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mereka Membicarakan Mengenai Imunisasi Remaja Kepada Orang tuawali Dalam beberapa tahun belakangan ini, pernahkah anda membicarakan mengenai imunisasi remaja kepada orang tua atau wali anda? Jawaban Jumlah Jumlah Ya 22 22.0 Tidak 71 71.0 Tidak tahu 7 7.0 Total 100 100.0 Berdasarkan tabel 5.7, didapatkan bahwa 71 responden 71 tidak pernah membicarakan tentang imunisasi remaja kepada orang tua atau wali mereka. Responden yang pernah membicarakan tentang imunisasi remaja berjumlah 22 orang 22, sedangkan 7 orang 7 menjawab tidak tahu. Selanjutnya para responden yang pernah membicarakan mengenai imunisasi remaja ditanya mengenai siapa yang memulai pembicaraan tersebut baik orangwali maupun remaja tersebut. Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pihak yang Memulai Pembicaraan Baik Orang tua wali Maupun Remaja Pihak yang Memulai Pembicaraan Jumlah Jumlah Saya 14 14.0 Orang tuaWali 8 8.0 Total 22 22.0 Dari tabel 5.8, ditemukan bahwa dari 22 responden yang menjawab ‘Ya’, 14 14 responden mengaku memulai pembicaraan sendiri. 8 8 responden menyatakan bahwa orang tua mereka yang memulai pembicaraan tesebut. Dibagian akhir kuesioner diberikan pertanyaan mengenai faktor-faktor penghalang dilaksanakannya imunisasi remaja dilihat dari sudut pandang remaja itu sendiri. Tabel 5.9. Jawaban Responden Mengenai Penghalang Dilaksanakannya Imunsasi Remaja No Jawaban Jumlah Jumlah 1 Kurangnya sosialisasi kepada orang tua dan anak 48 48.0 2 Dokter keluarga tidak pernah menyarankanmenyinggung tentang imunisasi remaja 38 38.0 3 Biaya vaksin yang mahal 5 5.0 4 Ragu akan keamanan vaksin 9 9.0 Total 100 100.0 Berdasarkan tabel 5.9, 48 48 responden menyatakan bahwa mereka tidak mendapatkan sosialisasi yang cukup kepada orang tua dan anak. Sebanyak 38 38 responden mengaku bahwa dokter keluarga tidak pernah menyarankanmenyinggung tentang imunisasi remaja. 5 5 responden mengaku bahwa biaya vaksin yang mahal menjadi penghambat dilaksanakannya imunisasi remaja. Sebanyak 9 9 responden ragu akan keamaanan vaksin

5.1.3. Hasil Analisa Data