Sejarah Perhitungan Penduduk Miskin

b. Yang termasuk ruang lingkup baidang BPS Statistik Kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat, dan statistik kependudukan. c. mengatur keikut sertaan program pelatihan yag diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik kependudukan. d. Membantu Kepala Kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan. e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya. f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan.

3.4 Sejarah Perhitungan Penduduk Miskin

Badan Pusat Statistik BPS pertama kali melakukan perhitungan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 1981. Pada saat penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin mencakup periode 1976 – 1981 dengan menggunakan data modul konsumsi Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas. Sejak tahun 1981 setiap tiga tahun sekali BPS secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin sampai dengan tahun 1987. Informasi mengenai jumlah dan persentase penduduk miskin hanya disajikan sampai tingkat nasional saja. Sejak tahun 1990 informasi jumlah dan persentase penduduk miskin sudah dapat disajikan sampai tingkat propinsi, jumlah penduduk miskin pasa saat itu untuk propinsi kecil dilakukan penggabungan. Selanjutnya sejak tahun 1993, informasi Universitas Sumatera Utara mengenai jumlah dan persentase penduduk miskin sudah dapat disajikan sampai tingkat propinsi secara keseluruhan. Mengingat kebutuhan yang mendesak, sejak tahun 1999 BPS propinsi Sumatera Utara mulai melakukan penghitungan penduduk miskin tingkat kabupaten kota dengan pendekatan data Sesunas Kor, mengingat sebaran sampel Sesunas Modul konsumsi belum memadai untuk melakukan penghitungan penduduk miskin sampai tingkat kabupaten kota. Namun dari hasil yang diperoleh tidak dapat dibedakan daerah kota dengan pedesaan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1.KEPENDUDUKAN

4.1.1. Letak Geografis

Kota Madya Tanjungbalai terletak di antara 2 58’ Lintang Utara dan 99 48’ Bujur Timur dengan Luas wilayah 60,529 Km 2 6.052,9 Ha. Tanjungbalai dikelilingi oleh Kabupaten Asahan dengan batas-batas yaitu Kecamatan Tanjungbalai di sebelah utara, Kecamatan Simpang Empat di sebelah Selatan, Kecamatan Simpang Empat di sebelah Barat dan Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan di sebelah Timur. Kota Madya Tanjungbalai memiliki jumlah penduduk sebesar 154.631 jiwa dengan jumlah penduduk berjenis laki-laki sebesar 77.607 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 77.024 jiwa. Dengan komposisi seperti pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis kelamin Tahun 2005 No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-4 7.548 7.493 15.041 2 5-9 9.308 9.236 18.544 3 10-14 8.793 8.725 17.518 4 15-19 8.687 8.624 17.311 5 20-24 8.116 8.055 16.171 6 25-29 7.011 6.957 13.968 7 30-34 6.313 6.268 12.581 8 35-39 5.314 5.275 10.589 9 40-44 4.574 4.540 9.114 10 45-49 3.555 3.527 7.082 11 50-54 2.754 2.731 5.485 12 55-59 1.749 1.737 3.486 13 60-64 1.461 1.450 2.911 14 65+ 2.424 2.406 4.830 Jumlah 77.607 77.024 154.631 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, dapat dihitung besarnya angka beban tanggungan di Kota Madya Tanjungbalai, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 64 15 65 14 − + − + = P P P ungan BebanTangg Angka k × dimana : k : konstanta bernilai 100 Dari tabel didapat harga – harga sebagai berikut : P 0-14 = 51.103 P 65+ = 4.830 P 15-64 = 98.698 Bila harga-harga diatas didistribusikan kedalam rumus, didapat harga besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut : 56 100 698 . 98 830 . 4 103 . 51 64 15 65 14 = × + = × + = − + − k P P P Tanggungan Beban Angka Ini berarti bahwa tiap 100 orang yang produktif harus menanggung 56 orang yang tidak produktif.

4.1.2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai

Luas wilayah menurut kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Di dalam tabel berikut dapat dilihat bahwa Kecamatan Datuk Bandar merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu sebesar 37,06 Km 2 , dan Kecamatan Tanjungbalai Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah Universitas Sumatera Utara terkecil yaitu sebesar 0,84 Km 2 . dalam mencari perhitungan besarnya rasio terhadap total luas kecamatan yaitu perbandingan antara luas suatu kecamatan tertentu dengan luas Kota Madya Tanjungbalai, kemudian dikalikan dengan 100. Tabel 2 . Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai. No. Kecamatan Luas wilayah km 2 Rasio terhadap total luas kecamatan 1. Datuk Bandar 37,06 61,23 2. Tanjungbalai selatan 1,98 3,27 3. Tanjungbalai Utara 0,84 1,39 4. Sei Tualang Raso 8,09 13,37 5. Teluk Nibung 12,55 20,74 Jumlah 60,52 100,00

4.1.3. Komposisi Penduduk Menurut Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan

Kepadatan Penduduk dirinci menurut Kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai Melalui tabel berikut ini kita dapat mengetahui luas wilayah per kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai. Dengan jumlah penduduk sebesar 154.631 jiwa memiliki luas wilayah 60,529 km 2 dengan kepadatan penduduk sebesar 2.555km 2 . Universitas Sumatera Utara Kepadatan penduduk sebesar 2.555km 2 , diperoleh dengan cara membagikan antara total jumlah penduduk dnegan total jumlah luas daerah km 2 . Kecamatan Datuk Bandar merupakan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi, yaitu sebesar 57.857 jiwa. Hal ini disebabkan oleh Kecamatan Datuk Bandar merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah palaing besar diantara kecamatan lainnya di Tanjungbalai. Sementara Kecamatan Tanjungbalai Utara merupakan kecamatan yang memilikijumlah penduduk terkecil, karena mempunyai wilayah paling kecil diantara kecamatan lainnya. Tabel 3. Komposisi Penduduk menurut Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci menurut Kecamatan di Kota Madya Tanjungbalai ecamatan yah Km 2 Penduduk endudukkm 2 ,06 857 561 Selatan 98 905 063 Utara 84 139 405 aso 09 342 762 ,55 388 820 ,52 .631 555 Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Komposisi Penduduk Menurut Seks Rasio

Jumlah penduduk menurut jenis kelaminnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelaminnya No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Seks Rasio 1. Datuk Bandar 29.116 28.741 57.857 101,3 2. Tanjungbalai Selatan 10813 11.092 21.905 97,48 3. Tanjungbalai Utara 8535 8.604 17.139 99,2 4. Sei Tualang Raso 11.190 11.152 22.342 100,34 5. Teluk Nibung 17.953 17.435 35.388 102,97 Jumlah 77.607 77.024 154.631 100,52 Sumber : BPS propinsi Sumatera Utara Dari tabel diatas, rumus yang dapat digunakan dalam mencari besar seks rasio antara jumlah laki-laki dengan jumlah perempuan per-kecamatan dan seara keseluruhan sebagai berikut : Seks Rasio = k perempuan penduduk jumlah laki laki penduduk jumlah × − Dimana : k : konstanta dengan nilai 100 Maka didapat seks rasio untuk Kecamatan Datuk Bandar sebagai berikut : Seks Rasio = 100 741 . 28 116 . 29 × = 101 jiwa Demikian seterusnya untuk kecamatan yang lain dengan cara yang sama. Universitas Sumatera Utara 4.2.KETENAGAKERJAAN Banyak hal mengenai kehidupan disuatu masyarakat dapat dijabarkan kalau diketahui komposisi lapangan pekerjaan dan angkatan kerjanya, komposisi jenis pekerjaannya dan faktor-faktor mengenai angkatan kerja. Dalam hal ini penulis ingin memaparkan dan mengamati tenaga kerja khususnya di Kota Madya Tanjungbalai. Kita telah mengetahui jumlah penduduk di Kota Madya Tanjungbalai pada tahun 2005 sebesar 154.631 jiwa. Dengan penduduk yang usia kerja berkisar antara umur 10 – 65 tahun dan jumlah angkatan kerja sebesar 61.314 jiwa. Sedangkan jumlah yang bukan angkatan kerja sebesar 54.558 jiwa.

4.2.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK

Dari uraian diatas, maka dapat dihitung besarnya tingkat partisipasi angkatan kerja menurut jenis kelaminnya sebagai berikut : Untuk jenis kelamin laki-laki : TPAK = 100 tan × Kerja Tenaga Kerja Angka = 100 631 . 154 674 . 30 × = 19,8 Universitas Sumatera Utara Untuk jenis kelamin perempuan : TPAK = 100 tan × Kerja Tenaga Kerja Angka = 100 631 . 154 640 . 30 × = 19,8 Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Madya Tanjungbalai Tahun 2010