ARTI PROYEKSI Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia

Pengangguran adalah penduduk yang termasuk angkatan kerja yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan ataupun mereka yang sudah pernah bekerja lalu diberhentikan karena suatu hal dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

2.2.5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam satu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : TPAK = 100 tan × Kerja Tenaga Kerja Angka Dalam menentukan persentase angkatan kerja terhadap jumlah penduduk, dapat dihitung dengan menggunaknan rumus sebagai berikut : TPAK = 100 tan × Penduduk Jumlah Kerja Angka

2.2.6 Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah perbandingan antara penduduk yang tidak bekerja dan sekarang ini seang aktif mencari pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja menurut referensi waktu tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat Pengangguran = 100 tan × Kerja Angka Jumlah PeKerjaan Mencari Orang Jumlah

2.3 ARTI PROYEKSI

Universitas Sumatera Utara Proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi baik itu mengenai kependudukan, ketenagakerjaan, maupun pembangunan dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data pada tahun dasar. Manfaat dari proyeksi ini adalah sangt banyak, selain untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencanaan dan alat evaluasi untuk memperbaiki perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang untuk lebih baik lagi sehingga dapat dipergunakan da dikembangkan secara efektif dan efisien.

2.3.1 Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perkiraan yang menunjukkan keadaan mortalitas, fertilitas dan migrasi pada masa-masa yang akan datang. Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan beberapa asumsi, yaitu : 1. Pertumbuhan Aritmetika Pertumbuhan penduduk secara aritmetika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1 rn P P n + = Dimana : n P = Jumlah penduduk pada tahun n Universitas Sumatera Utara P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Periode waktu dalam tahun 2. Pertumbuhan Geometri Pertumbuhan geometri adalah pertumbuhan penduduk berskala atau bertahap, dalam selang waktu tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n n r P P 1 + = dimana : n P = Jumlah penduduk pada tahun n P = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Periode waktu dalam tahun 3. Pertumbuhan Eksponensial Pertumbuhan eksponensial merupakan pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus dalam suatu daerah atau wilayah tertentu. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : rn n e P P × = Dimana : e : konstanta yang besarnya 2,718282 BAB 3 Universitas Sumatera Utara SEJARAH SINGKAT

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia

Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain :

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistika pertama didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan Directur Van Landbouw Nijeverheid en Handle, pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. kantor ini deserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya wakil tiap-tiap departemen. komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti denagn nama Center Kantoor Voor de Statistiek CKS atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen IUA yang disebut ssekarang Kantor Bea dan Cukai.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Universitas Sumatera Utara Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali : CKS. Berdasarkan edaran kementerian kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No. 219S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran. Dengan surat menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P44, lembaga KPS dibawah dan tanggung jawab kepada menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri perekonomian tanggal 24 September 1953 Nomor 18.099m KPS dibagi menjadi 2 dua bagian, yaitu bagian reseach yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaranaan tata usaha yang disebut Afdeling B. Dengan keputusan presiden RI Nomor 131 tahun 1957, kementrian perekonomian dipecah menjadi kementrian perdagangan dan kementrian Universitas Sumatera Utara perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana mentri.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 3. Peraturan pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik. 4. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang staitistik. 5. Keputusan presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan Universitas Sumatera Utara pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 ditiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik mambagi kedalam 4 empat program, yaitu : a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik. b. Program penyempurnaan sistem informasi. c. Program pendidikan dan aparatur negara. d. Program peningkatan saran dan prasarana aparatur negara. Adapun visi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan reional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik pada penyediaan data statistik Universitas Sumatera Utara yang bermutu dan handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti, dan kegunaan statistik, dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik