Indikator Jiwa Kewirausahaan Uraian Teoritis .1 Keahlian Manajemen

19 Yang dapat di pahami dari penjelasan karakteristik jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, bahwa seseorang wirausaha terlebih dahulu harus percaya diri untuk dapat berusaha dengan sungguh-sunggu dalam mengerjakan segala sesuatunya, untuk itu seorang wirausaha harus berani menggambil resiko dan menyukai tantangan. Hal terpenting lainnya yang harus dimiliki adalah kepemimpinan sebagai teladan dan kepeloporan, yang memiliki cara pandang yang luas dan maju bercita-cita kemasa depan, untuk menciptakan dan melakukan sesuatu yang baru dengan sifat kreatif dan inovatif.

2.1.2.2 Indikator Jiwa Kewirausahaan

Menurut Suryana 2009:3 indikator bagian jiwa kewirausahaan yang di antara lain sebagai berikut: a. Penuh Percayadiri • Penuh keyakinan • Optimis • Berkomitmen • Disiplin • Bertanggungjawab b. Memiliki Inisiatif • Penuh energy • Cekatan dalam bertindak • Aktif 20 c. Memiliki Motiv Berprestasi • Berorientasi pada hasil • Berwawasan kedepan d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan • Proaktif • Dapat dipercaya • Tangguh dalam bertindak e. Berani Mengambil Risiko • Penuh perhitungan • Menyukai tantangan f. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi • Memikirkan cara-cara baru • Melakukan sesuatu yang berbeda 2.2Jurnal Terdahulu Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu No PenulisTahun Judul Jurnal Variabel Penelitian Hasil Analisis 1 Hardi Utomo 2010 Kontribusi Soft Skill Dalam Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Soft skill X Jiwa Kewirausaha an Y - Selalu ada peluang untuk mencari pelaku perubahan - Soft skill menjadi langkah kecil penting dan mendesak untuk perubahan - Pengembangan Soft skill dilaksanakan dengan tersistem, terintegrasi, terukur dan berkesinambungan 2 Ariarti Anomsari Mahmud 2011 Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaa, Orientasi Kewirausaha an X 1 - Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan manajemen 21 No PenulisTahun Judul Jurnal Variabel Penelitian Hasil Analisis Kemampuan Manajemen, Dan Strategi Bisnis Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Studi Pada Usaha Kecil Menengah Di Kawasan Usaha Barito Semarang Kemampuan Manajemen � � Strategi Bisnis � � Kinerja Y - seorang wirausahawan pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. - Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi bisnis pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. - Kemamapuan manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semaran - Strategi bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. - Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito 3 Rano Aditia Putra 2012 Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha : Studi Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang Lingkungan X 1 Harga diri X 2 Peluang X 3 Kepribadian X 4 Visi X 5 Pendapatan X 6 percaya diri X 7 Minat Berwirausah a Y - Yang menjadi faktor penentu minat :Lingkungan, Harga diri, Peluang, Kepribadian, Visi, Pendapatan dan percaya diri. - Indikator-indikator yang jadi penentu minta : yaitu indikator dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha, mewakili faktor lingkungan. menjaga gengsi, Pekerjaan orang tua, kebanggaan mampu berusaha sendir, latar belakang pendidikan orang tua mewakili faktor harga diri. - Meiliki kemampuan melihat peluang, memiliki akses mudah untuk modal, memiliki kemampuan menciptakan peluang, dan kemampuan mencari peluang mewakili faktor peluang, keyakinan memiliki mental wirausaha, memiliki rasa percaya diri akan berhasil berwirausaha, dan keyakinan memiliki keterampilan kepemimpinan mewakili faktor kepribadian, kemampuan selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan mewakili faktor visi, keuntungan yang bisa sangat tinggi dan keyakinan usaha yang masih bisaterus dikembangkan mewakili faktor pendapatan dan percaya diri. 22 No PenulisTahun Judul Jurnal Variabel Penelitian Hasil Analisis 4 Somayya Naseri Rad, Yadollah Abbaszadeh, Peyman Yarmohammadza deh 2013 Institutions and Organisations Contributing to Entrepreneurshi p Education and Skill Development in Botswana Institutions X 1 Organisation s X 2 Entrepreneur ship Education and Skill Development Y - The study concluded that the majority of post primary education and training institutions existing in Botswana play important role in sustainable development of entrepreneurship education and skill by offering a variety of programs but there is still a need to revise the goals and contents of the programs and institutions which can enhance the employability and the capacity for further entrepreneurship education and training in Botswana. 5 Salman Darabi, Mohamadreza Neyestani, Mohamad Ghafari, Katayoon Maidanipour, Seyedmohammad Mard 2013 Studying Relationship between Organizational Climate and Developing Entrepreneurial Spirit among Postgraduate Students The Case of University of Isfahan Organization al Climate X Entrepreneur ial Spirit Y - The findings indicated that there is a significant relationship between organizational climate and students’ entrepreneurship spirit. - According to the results of multiple regression analysis held between sub-dimensions of organizational climate and students’ entrepreneurship spirit, the findings proved the fact that organizational climate have a significant relationship with creativity, internal control and the achievement; however, it did not relate significantly with risk-taking and autonomy. 6 Som Pal Baliyan, and Pritika Singh Baliyan 2014 Investigating the Perspective of Students about the Role of Inter- Organizational Factors in Improving Entrepreneurial Skills at Azerbaijan University of Industrial Management – Tabriz Inter- Organization alX Entrepreneur ial SkillsY - Inter-organizational factors are effective on developing entrepreneurship of students - Organizational structure is effective on developing entrepreneurship of students - Organizational culture is effective on developing entrepreneurship of students - The contents of training courses are effective on developing entrepreneurship of students - Teaching methods are effective on developing entrepreneurship of students 23 2.3Kerangka Konseptual Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Dalam praktiknya, seorang manajer dan asistennya harus memiliki keahlian manajemen untuk menerapkan kegiatan manajemen dengan baik.Keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya ada tiga jenis, yaitu keahlian teknis, personal dan konseptual. Keahlian teknis adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus, seperti menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas, membuat laporan kerja maupun keuangan mampu memimpin rapat-rapat serta dapat menggunakan teknologi seperti komputer dan menjalankan program untuk memaksimalkan atau mendukung aktifitas manajemen yang dilaksanakan. Keahlian personal adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi individu maupun kelompok. Keahlian ini juga penting, mengingat dalam aktifitas manajemen, menjalankan tugas tidak hanya dilakukan oleh satu individu saja, melainkan oleh beberapa individu atau secara berkelompok. Untuk itu seorang manajer perlu memiliki keahlian personal untuk dapat mengenal, memotivasi maupun bekerja secara berkelompok yang membutuhkan komunikasi yang baik dalam membangun relasi baik pada internal maupun eksternal, agar aktifitas manajemen yang dilakukan dapat berjalan secara efektif. Selanjutnya adalah keahlian konseptual yang merupakan kemampuan menganalisis secara 24 umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan- kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial. Menurut Schumpeter dalam As’ad 2002:145 mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.Untuk itu menjadi seorang wirausaha harus memiliki hal-hal mendasar yang ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha. Jiwa kewirausahaan yaitu merupakan nyawa kehidupan dalam kewirausahaan yang pada dasarnya merupakan sikap dan prilaku kewirausahaan yang ditujukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.Jiwa kewirausahaan ini seharusnya dapat dibentuk oleh aktikvitas organisasi yang dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan organisasi tdengan keahlian manajemen yang mereka miliki.Dalam mefungsikan keahlian manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien,sehingga keahlian manajementeraktifitaskan dalam menjalankan organisasi. 25 Orang yang menjalankan organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tentunya harus memiliki keahlian teknis meliputi tugasnya, yang dalam penyelesaian tugasnya akan membutuhkan rasa percayadiri, komitmen, disiplin, optimis terhadap kemampuandiri sendiri, serta untuk dapat menyelesaikan tugas yang baik tentunya akan menjadi prestasi tersendiri bagi meraka yang mengerjakan pekerjaannya. Orang-orang yang menjalankan organisasi tentunya harus berkoordinasi, menjalin hubungan komunikasi serta emosional satu sama lain, hal ini menuntut pelaku dalam organisasi harus memiliki keahlian personal atau interpersonal. Dengan menjalankan kahlian personal dalam organisasi maka pada saat ituakanmenjadikan mereka aktif dalam organisasi, yang dalam keaktifannya akan tampak komitmen terhadap organisasi sehingga orang tersebut dapat dipercaya untuk diberi tanggungjawab lebih yang menjadi bagian sifat seorang pemimpin. Keahlian yang terakhir yaitu keahlian konseptual, menjadi keahlian yang menentukan bentuk organisasi serta menentukan segala sesuatunya dalam organisasi, mulai dari perencanaan, sistem pelaksanan kerja sampai kepada merumuskan serta menyelesaikan masalah. Keahlian ini akan menentut para pelaku organisasi harus tangguh dan cekatan dalam bertindak, kreatif, inovatif, dan tentunya harus percaya diri, dalam mengambil keputusan dan mengambil risiko terhadap apa yang akan dikerjakan bersama-sama. Berdasarkan uraian tersebu, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut 26 Gambar:2.2 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis Menurut Sugiyono 2008 : 93, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi, dari pendapat tersebut, suatu hipotesis yang telah dikemukakan bukan merupakan suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi hanya dipakai untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Keahlian Manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam”. Jiwa Kewirausahaan � Keahlian Manajemen � 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksplanasi.Eksplanasi penjelasan adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti sertahubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain Sugiyono, 2006 : 10. Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu Keahlian Manajemen X terhadap variabel dependenyaitu Jiwa Kewirausahaan Y melalui pengujian hipotesis. 3.2Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di tempat berkumpulnya HMI komisariat sekawasan Cabang Medan yang terletak di Sekretariat Kantor HMI Jln.Adinegoro No.15 Medan. Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Junisampai 15 25 Juli 2015. 3.3Batasan Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Independen X 1. Keahlian Manajemen X, adalahkeahlian presidium yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau organisasi pada organisasi HMI ditingkat komisariat. Adapun indikatornya sebagai berikut :