Hasil Perhitungan Tahanan Jenis Berdasarkan Pengukuran Geolistrik Pengolahan Data Hasil Pengukuran Dengan Software interpex IX1D

warna kelabu sampai coklat muda, dalam keadaan lapuk dan bersoil berwarna coklat, berbutir halus kasar sering mengandung frame konglomerat berukuran permeabel dan mempunyai porositas yang baik. Dapat dilihat dari daerah pengukuran Geolistrik Lampiran 2.

4.2 Hasil Perhitungan Tahanan Jenis Berdasarkan Pengukuran Geolistrik

Hasil pengukuran geolistrik terdapat 9 lintasan dan 23 titik yang dilakukan di Desa Telogorejo Kecamatan, Mranggen dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger. Sedangkan dalam pengukuran digunakan Metode Vertikal Eletrikal Sounding VES adapun peta distribusi titik pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengukuran geolistrik diperoleh nilai tahanan jenis semu, untuk tahanan jenis semu konfigurasi Schlumberger adalah: I V K a ∆ = ρ dimana: I = 3 ∆ = I V I L a 2 2 π ρ V = 374 6 374 28 . 6 = a ρ L = 12 = 391.4533 m

4.3 Pengolahan Data Hasil Pengukuran Dengan Software interpex IX1D

Data hasil pengukuran di lapangan Lampiran 3 diolah dengan menggunakan bantuan software interpex IXID akan diperoleh nilai tahanan jenis, ketebalan, kedalaman elevasi dan kurva Lampiran 4 dan 5. Dimana hasil tersebut diinterpretasikan yaitu, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.1 : Hasil Interpretasi Lintasan A Tabel 4.2 : Hasil Interpretasi Lintasan B No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-37 ohm – m Alluvial 0-25 m 9-24 m 2 Lapisan 2 11-26 ohm – m Batupasir Konglomerat 1 14-40 m 3-15 m 3 Lapisan 3 1-4 ohm – m Alluvial 20-69 m 16-49 m 4 Lapisan 4 19-29 ohm – m Batupasir Konglomerat 2 48-119 m 11-49 m No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1 -32 ohm – m Alluvial 0-22 m 6-21 m 2 Lapisan 2 10-19 ohm – m Batupasir Konglomerat 1 12-38 m 5-26 m 3 Lapisan 3 1-5 ohm – m Alluvial 35-72 m 27-52 m 4 Lapisan 4 15-41 ohm – m Batupasir Konglomerat 2 85-109 m 23-40 m Tabel 4.3 : Hasil Interpretasi Lintasan C Tabel 4.4 : Hasil Interpretasi Lintasan D Tabel 4.5 : Hasil Interpretasi Lintasan E No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-7 Ohm-m Alluvial 0-15 m 12-15 m 2 Lapisan 2 10-14 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 18-21 m 5-6 m 3 Lapisan 3 1-2 Ohm-m Alluvial 41-44 m 21-23 m 4 Lapisan 4 10-27 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 64-81 m 21-39 m No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-13 Ohm-m Alluvial 0-15 m 11-15 m 2 Lapisan 2 21-25 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 15-20 m 4-7 m 3 Lapisan 3 1 Ohm-m Alluvial 46-50 m 26-30 m 4 Lapisan 4 32-40 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 74-84 m 27-33 m No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-10 Ohm-m Alluvial 0-15 m 10-15 m 2 Lapisan 2 14-31 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 15-23 m 4-8 m 3 Lapisan 3 1 Ohm-m Alluvial 43-50 m 22-31 m 4 Lapisan 4 9-32 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 65-82 m 14-37 m Tabel 4.6 : Hasil Interpretasi Lintasan F Tabel 4.7 : Hasil Interpretasi Lintasan G Tabel 4.8 : Hasil Interpretasi Lintasan H No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-8 Ohm-m Alluvial 0-17 m 11-17 m 2 Lapisan 2 10-25 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 15-24 m 4-6 m 3 Lapisan 3 1 Ohm-m Alluvial 44-58 m 23-33 m 4 Lapisan 4 10-32 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 64-82 m 20-37 No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-14 Ohm-m Alluvial 0-15 m 15-19 m 2 Lapisan 2 11-24 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 20-26 m 4-6 m 3 Lapisan 3 1 Ohm-m Alluvial 43-62 m 22-36 m 4 Lapisan 4 10-40 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 74-82 m 20-37 m No Lapisan Harga Rho Jenis Lapisan Kedalaman Ketebalan 1 Lapisan 1 1-14 Ohm-m Alluvial 0-19 m 14-19 m 2 Lapisan 2 10-15 Ohm-m Batupasir Konglomerat 1 23-26 m 6-8 m 3 Lapisan 3 1 Ohm-m Alluvial 50-62 m 27-36 m 4 Lapisan 4 9-12 Ohm-m Batupasir Konglomerat 2 65-82 m 14-20 m Tabel 4.9 : Hasil Interpretasi Lintasan I

4.4 Hasil Pemodelan 1D Dengan CorelDraw