Hasil Penenlitian ANALISA DAN PEMBAHASAN

64

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penenlitian

1. Gambar Objek Penelitian Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang diterbitkan pemerintah, publik maupun swasta. Perkembangan perusahaan yang go public dipasar modal semakin tahun semakin bertambah yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok berdasarkan industri dan bidang usahanya. Seiring dengan aktifnya kembali pasar modal Indonesia yaitu tahun 1997 dalam hal ini adalah Bursa Efek Jakarta BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007, maka semenjak itu pula industri-industri yang ada di Indonesia mulai diperdagangkan kembali dijantung bursa. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejumlah 221 perusahaan per tahunnya, sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 663 per tiga tahun dan sampel yang digunakan di penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010 dan perusahaan yang mempunyai data lengkap. Dengan jumlah sampel awal 221 perusahaan per tahun, setelah dilakukan seleksi pemilihan sampel sesuai kriteria yang telah ditentukan diperoleh 159 perusahaan setiap tahunnya yang memenuhi kriteria. Sehingga total 65 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010 yang dijadikan sampel adalah 477 perusahaan. 2. Deskripsi Variabel Penelitian Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Variabel dependen yang digunakan adalah lamanya proses audit yang dihitung dari tanggal tutup buku hingga diterbitkannya laporan audit audit delay. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan UK yang dinyatakan dalam total asset yang dimiliki perusahaan, Opini Audit OA untuk unqualified opinion diberi kode 0, qualified opinión diberi kode 1 dan opini tidak wajar Adverse Opinion diberi kode 2, Reputasi Audit REP untuk The Big Four diberi kode 0 dan Non Big Four diberi kode 1, Leverage LEV yang diukur berdasarkan total utang yang terdiri dari kewajiban jangka panjang dibagi dengan total aktiva akhir tahun buku setiap perusahaan sampel, sedangkan laba dan rugi perusahaan LR untuk perusahaan yang mengalami rugi diberi kode 1 dan perusahaan yang mengalami laba diberi kode 0. Tabel 4.1 Deskripsi Data Audit Delay Tahun 2008-2010 Sumber : Data diolah 2011 Berdasarkan deskripsi data yang dihasilkan lamanya audit yang terjadi pada perusahaan publik di Indonesia tahun 2008-2010 rata-rata N Rata-rata Maximum Minimum Standar Deviasi 477 75.73 hari 167 hari 12 hari 8.10 hari 66 adalah 75.73 hari, dengan nilai maximum 167 hari, nilai minimum 12 hari dan standar deviasi 8.10 hari. Tabel 4.2 Deskripsi Data Ukuran Perusahaan UK tahun 2008-2010 N Rata-rata Max Min Standar Deviasi 477 RP 4,222,679,850,714 Rp 112,857,000,000,000 Rp 901,048,232 Rp 643,430,996 Sumber : Data diolah 2011 Frekuensi Ukuran Perusahaan UK Sumber : Data diolah 2011 Berdasarkan tabel deskripsi data dan tabel ferkuensi yang dihasilkan rata-rata total asset dalam jutaan rupiah tahun 2008-2010 adalah sebesar 4.222.679 dengan nilai minimum 901 dan nilai maksimumnya sebesar 112.857.000. Rata-rata total asset berada pada interval pertama yaitu 901- 500.000 dengan frekuensi 163 perusahaan, 500.001-4.222.679 dengan frekuensi 232 perusahaan, 4.222.681-10.000.000 dengan frekuensi 37 perusahaan dan 45 perusahaan total assetnya berada pada interval 10.000.001-112.857.000. Tabel 4.3 Frekuensi Opini Audit OA tahun 2008-2010 Sumber : Data diolah 2011 Interval dalam jutaan rupiah Frekuensi 901-500.000 163 500.001-4.222.679 232 4.222.680-10.000.000 37 10.000.001-112.857.000 45 Total 477 No. Kategori Opini Audit Frekuensi Persentase 1 Unqualified opinion 360 75.47 2 Qualified opinión 98 20,54 3 Adverse Opinion 19 03.99 4 Jumlah 477 100 67 Berdasarkan tabel frekuensi opini auditor dapat diketahui unqualified opinion sebesar 75,47 atau 360 perusahaan dari data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008- 2010. Sedangkan yang termasuk qualified opinion adalah sebesar 20,54 atau 98 perusahaan dan adverse opinion sebesar 3.99 atau 19 perusahaan. Tabel 4.4 Frekuensi Reputasi Audit REP tahun 2008-2010 No. Kategori Opini Audit Frekuensi Persentase 1 The Big Four 250 52.41 2 Non Big Four 227 47.59 3 Jumlah 477 100 Sumber : Data diolah 2011 Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP dibedakan kategori the Big Four dan non the Big Four. Berdasarkan data yang diperoleh ternyata Kantor Akuntan Publik yang masuk the Big Four terdapat 52,41 atau sebanyak 250 perusahaan, sedangkan yang tidak masuk dalam the Big four ada 47,59 atau sebanyak 227 perusahaan. Hal ini menandakan bahwa KAP di BEI untuk perusahaan manufaktur adalah sebagian besar masuk kategori Kantor Akuntan Publik the Big four. Tabel 4.5 Deskripsi data Leverage LEV tahun 2008-2010 N Rata-rata Max Min Standar Deviasi 477 1.09549896585552 163.229776127012 0.00110705857221561 1.93183461307941 Sumber : Data diolah 2011 Nilai rata-rata tingkat leverage sebesar 1.09549896585552, dengan nilai max 163.229776127012, minimum 0.00110705857221561 dan standar deviasi 1.93183461307941. Dilihat dari karakteristik data tersebut diketahui bahwa rata- rata perubahan leverage positif. Semakin besar rasio ini, semakin buruk perusahaan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka panjang adalah kurang baik. 68 Tabel 4.6 Frekuensi Laba Rugi Perusahaan LR tahun 2008-2010 Labarugi perusahaan Frekuensi Persentase Laba 403 84,48 Rugi 74 15,52 Total 477 100 Sumber : Data diolah 2011 Berdasarkan tabel frekuensi laba rugi perusahaan dapat diketahui bahwa tahun 2008-2010 perusahaan yang mengalami rugi sebesar 15.52 dan perusahaan yang mengalami laba sebesar 84.48.

B. Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 6

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY DAN TIMELINEES (Study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)

0 1 60