31
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor”.
C. Audit Delay
Menurut Halim 2002, Kartika 2009 dan Utami 2006 pengertian audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal
penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Sedangkan menurut Newton and Ashton 1989 pengertian audit delay
adalah: “The number of calendar days the from the financial statement date to the audit report date
”. Menurut Lawrence dan Briyan 1988 dalam Yugo Trianto 2006 Audit
Delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal
diterbitkannya laporan keuangan audit. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa audit
delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan rata-rata audit delay yang berbeda-beda pada setiap negara. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena adanya
peraturan dan kebijakan pasar modal yang berbeda antar negara. Penelitian yang dilakukan Andi Kartika 2009 di indonesia yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta periode 2001 –2005 menunjukkan audit delay rata-rata 69 hari.
32
Sedangkan hasil penelitian Hossain dan Taylor 1998 di Pakistan menunjukkan rata-rata audit delay yang lebih panjang yaitu 143 hari.
Kartika 2009 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay di Indonesia dengan menggunakan sampel perusahaan
LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2001-2005. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ukuran perusahaan,
labarugi perusahaan, opini auditor dan tingkat profitabilitas. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan faktor ukuran perusahaan, labrugi operasi, mempunyai
pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay. Opini auditor mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit delay. Faktor
profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Halim 2000, melakukan penelitian dengan menggunakan sampel 287
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1997 menunjukkan bahwa audit delay rata-rata 84.45 hari. Variabel yang digunakan antara lain total
revenue, jenis industri, bulan penutupan buku tahunan, lamanya menjadi klien KAP, rugilaba operasi, tingkat profitabilitas dan jenis opini. Hasil penelitian
multivariate menunjukkan bahwa ke tujuh faktor tersebut secara serentak sangat berpengaruh terhadap audit delay, namun yang konsisten berpengaruh adalah
tahun buku dan pelaporan kerugian. Rachmawaty 2008 melakukan penelitian tentang faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi audit delay dan timeliness di Indonesia dengan menggunakan sampel 287 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada
tahun 2003-2005. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan dan
ukuran kantor akuntan publik. Dari hasil penelitian, faktor internal yang
33
mempengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan dan faktor eksternal ukuran akuntan publik. Sedangkan variabel profitabilitas, solvabilitas, internal auditor
tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap timeliness adalah ukuran perusahaan, solvabilitas
dan faktor eksternal ukuran akuntan publik, sedangkan profitabilitas dan internal auditor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap timeliness. Faktor
internal dan eksternal perusahaan seperti profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan dan ukuran akuntan publik secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap audit delay maupun timeliness. Ubaidillah 2008 melakukan penelitian beberapa faktor yang berdampak
pada perbedaan audit delay, dengan menggunakan sampel 337 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2005 menunjukkan bahwa audit
delay rata-rata 88 hari. Variabel yang digunakan adalah opini audit, tingkat profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel tingkat leverage dan opini audit berpengaruh terhadap audit delay dan mempunyai hubungan tanda yang positif, sedangkan variabel ukuran
perusahaan dan tingkat profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur.
Utami 2006 melakukan penelitian tentang analisis determinan audit delay di Bursa Efek Jakarta. Variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan,
jenis industri, lamanya perusahaan menjadi klien sebuah kantor akuntan publik, jenis opini audit, labarugi, dan rasio hutang terhadap ekuitas. Sampel yang
digunakan berjumlah 90 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empiris determinan audit delay meliputi
faktor lamanya emiten menjadi klien sebuah kantor akuntan publik, emiten
34
mengalami kerugian tahun berjalan, dan laporan keuangan mendapat opini selain unqualified dari akuntan publik. Sedangkan secara simultan seluruh variabel
berpengaruh terhadap audit delay. Carslaw dan Kaplan 1991, melakukan penelitian mengenai audit delay
pada perusahaan publik di New Zealand. Variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, jenis opini akuntan publik, auditor, tahun buku perusahaan,
kepemilikan total asset. Variabel yang berpengaruh terhadap audit delay adalah ukuran perusahaan dan perusahaan melaporkan kerugian.
D. Ukuran Perusahaan