Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN

54

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut Hamid 2007:33 metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan data-data sekunder. Sementara itu data primer dapat dilakukan melalui studi lapangan, berupa eksperimen, observasi dan wawancara dengan metode kuesioner. Data pada penelitian ini bersumber dari data sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul, misalnya melalui orang lain atau melihat dokumen. Data diperoleh dari: 1. Laporan keuangan tahunan perusahaan publik tahun 2008-2010 2. IDX Fact Books Desember tahun 2008-2010 atau akses di website BEI www.idx.co.id.

D. Metode Analisis

1. Metode Analisis Statistik deskriftif digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk kuantitatif dengan tidak menyertakan pengambilan keputusan melalui Kriteria Jumlah Perusahaan manufaktur Perusahaan yang datanya tidak lengkap Tidak ada opini audit Total perusahaan yang dijadikan sampel 221 33 29 159 55 hipotesis. Data dipresentasikan ke dalam bentuk deskriftif tanpa diolah dengan tekhnik-tekhnik analisis statistik lainnya. Sarwono, 2009:35. Menurut Sugiyono 2005:144 Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik data sampel tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Penggunaan statistik parametris dan non-parametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan dan homogeny, dalam regresi harus terpenuhi asumsi liniaritas. 2. Uji Asumsi Klasik Menurut Sunyoto 2009:79 Uji asumsi klasik digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi atau keeratan hubungan dan pengaruh antar variabel bebas melalui besaran koefisien korelasi. Uji asumsi klasik yang digunakan antara lain uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang sahih valid adalah distribusi data normal atau mendekati normal Santoso, 2000:12. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis 56 diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauhi garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:10. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedasitasGhozali, 2005:105. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedatis dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya po la tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di- studentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 57 c. Uji Multikoliniearitas Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang sahih valid adalah model regresi yang bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen yang ada dalam metode berkorelasi satu sama lain, ketika korelasi antar variabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam melakukan pengujian terhadap multikolinearitas dapat dideteksi dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation faktor VIF, jika nilai tolerance value 0.10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas Ghozali, 2005 : 91. d. Uji Autokorelasi Dilakukan dengan uji Durbin Watson. Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang sahih valid adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi Sunyoto,2009:91. Suatu jenis pengujian yang umumnya digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi yang dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson yang disebut sebagai statistik Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai d dari hasil perhitungan dengan nilai d1 dan dU dari tabel Durbin-Watson. 58 3. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Santoso, 2000:163. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Sunyoto, 2009:11. Variabel independen terdiri dari ukuran perusahaan, opini audit, lamanya menjadi klien KAP, leverage, dan labarugi perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah audit delay. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana: Y : lamanya hari penyelesaian audit audit delay. a : konstanta b 1-5 : koefesien regresi X 1 : ukuran perusahaan UK X 2 : opini audit OA X 3 : reputasi auditor REP X 4 : leverage LEV X 5 : labarugi perusahaan LR E : error Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +e 59 Pengujian ini dilakukan melaui: a. Koefesien Determinasi R 2 Koefesien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 nol dan 1satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005:83. b. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05 Ghozali, 2005:84. Menurut Santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 , maka H diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas 60 mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05 Ghozali, 2005:84. Menurut Santoso 2000:120 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 , maka H diterima dan Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 , maka H ditolak dan Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 6

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY DAN TIMELINEES (Study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)

0 1 60