Keterkaitan Antar Variabel LabaRugi Perusahaan

42 mengumumkan laporan keuangan auditan ke publik lebih awal. Wirakusuma 2004 mengutip temuan Dye dan Sridhar 1995 bahwa perusahaan yang memiliki good news akan melaporakan lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang operasionalnya gagal bad news. Penelitian Halim 2000, membuktikan audit delay dipengaruhi secara positif oleh adanya pengumuman rugilaba usaha. Perusahaan yang mengumumkan rugi cenderung mengalami audit delay yang lama dibandingkan dengan perusahaan yang mengumumkan laba. Menurut Na’im 1998 tingkat profitabilitas yang rendah memacu kemunduran publikasi laporan keuangan.

I. Keterkaitan Antar Variabel

1. Ukuran Perusahaan dengan Audit Delay Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan 1991 di New Zelland yang menggunakan total asset sebagai proksi ukuran perusahaan menunjukkan bahwa audit delay mempunyai hubungan yang berkebalikan dengan ukuran perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan yang lebih besar mempunyai pengendalian internal yang lebih kuat yang akan mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan membuat auditor lebih mampu untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas dan untuk melakukan pekerjaan intern. Selain itu juga berkaitan dengan pelayanan yang lebih baik, untuk klien yang lebih besar oleh firma untuk memastikan kepuasan dari klien. Hasil penelitian Kartika 2009 di Indonesia menunjukkan bahwa total asset mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Semakin besar total asset yang dimiliki oleh suatu 43 perusahaan maka semakin kecil audit delay-nya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dyer dan Mc Hugh dalam penelitian Subekti dan Widiyanti 2004. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan auditan lebih awal. Namun, hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Halim 2000 yang menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan yang diaudit maka audit delay-nya akan semakin lama. Ini berkaitan dengan semakin banyaknya sampel yang harus diambil dan semakin luas prosedur audit yang harus ditempuh. Jadi, ukuran perusahaan tidak berpegaruh kuat terhadap audit delay, namun arah hubungannya positif. Selain itu menurut Dyer dan Mc Hugh 1975 seperti yang dikutip oleh Halim 2000 menyatakan bahwa manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Dengan demikian perusahaan berskala cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. Berdasarkan penelitian-penelitian diatas penulis menduga bahwa terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay. Oleh karena itu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha 1 : Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay 44 2. Opini Audit dengan Audit Delay Penelitian yang dilakukan oleh Ubaidillah 2005 di Indonesia menunjukkan bahwa opini auditor secara parsial berpengaruh terhadap lamanya pelaporan keuangan setelah audit audit delay. Sama halnya dengan hasil penelitian ini, hasil penelitian Whitteredpun 1980 yang terdapat pada penelitian Subekti dan Widiyanti 2003 ternyata membuktikan bahwa audit delay akan lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2009 menunjukkan bahwa opini auditor independen mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion mempunyai waktu audit yang lebih cepat dibandingkan perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian qualified opinion. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetedjo 2006. Perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion diperkirakan mengalami audit delay yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memandang sebagai bad news dan akan memperlambat proses audit. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Na’im 1998 yang menemukan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap ketidaktepatan pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang tidak memenuhi ketepatan pelaporan keuangan umumnya memperoleh unqualified opinion dari auditor, tidak berbeda dengan perusahaan yang memenuhi ketepatan pelaporan keuangan. 45 Berdasarkan penelitian-penelitian diatas penulis menduga bahwa terdapat pengaruh opini audit terhadap audit delay. Oleh karena itu dapat drumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha 2 : Opini audit perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay 3. Reputasi Auditor dengan Audit Delay Penelitian yang dilakukan Heri dan Imelda 2007 menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four akan mempunyai audit delay yang lebih pendek dari pada perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four. Hasil ini mendukung penelitian Subekti dan Widiyanti 2004. Hal ini disebabkan karena kantor akuntan publik yang besar akan menyelesaikan auditnya dengan tepat waktu, karena pengalaman mereka dan dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dari pada kantor akuntan publik yang kecil. Di samping itu, kantor akuntan publik yang besar memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan dengan kantor akuntan publik lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara kantor akuntan publik besar untuk mempertahankan reputasi mereka, jika tidak untuk tahun yang akan datang mereka akan kehilangan kliennya. Tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2009 dengan hasil bahwa reputasi auditor mempunyai pengaruh yang negatif, tetapi pengaruh ini tidak signifikan. Berdasarkan penelitian-penelitian diatas penulis menduga bahwa terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap audit delay. Oleh karena itu dapat drumuskan hipotesis sebagai berikut: 46 Ha 3 : Reputasi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay 4. Leverage dengan Audit Delay Penelitian yang dilakukan Meiden dan Wenny 2007 menemukan bahwa leverage mempunyai pengaruh yang signifikan dengan audit delay. Semakin tingginya tingakat leverage, semakin tinggi pula resiko perusahaan, karena masih banyak kewajiban kepada kreditur yang harus dilunasi. Perusahaan yang memiliki banyak hutang pada struktur keuangannya, maka perusahaan tersebut memiliki resiko yang cukup besar, sehingga bias menunda publikasi laporan keuangan tahunan. Penelitian yang dilakukan oleh Ubaidillah 2008 menemukan bahwa leverage mempunyai hubungan yang positif dengan audit delay. Tingkat leverage yang rendah memberikan arti bahwa permodalan perusahaan lebih banyak didanai oleh pemilik perusahaan tersebut, sebalikanya bila tingkat leverage yang tinggi maka perusahaan tersebut sangat tergantung dari pinjaman dari luar perusahaan dan akan menghadapi tingginya tingkat resiko. Hal ini mempengaruhi tingkat resiko yang diaudit maka audit delay-nya akan semakin lama. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Weston dan Copelan 1995 yang terdapat dalam penelitian Halim 2000, hasil penelitian ini sekali lagi memberikan tambahan bukti di Indonesia mengenai variabel lain yang mempengaruhi audit delay, dimana variabel ini belum diteliti oleh Subekti dan Widiyanti 2004. Berdasarkan penelitian-penelitian diatas penulis menduga bahwa terdapat pengaruh Leverage terhadap audit delay. Oleh karena itu dapat drumuskan hipotesis sebagai berikut: 47 Ha 4 : Leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay. 5. LabaRugi dengan Audit Delay Penelitian yang dilakukan oleh Caslaw dan Kaplan 1991 menemukan bahwa rugi perusahaan mempunyai hubungan yang positif dengan audit delay. Hasil dari penelitian ini konsisten dengan penelitian Ashton 1987. Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Halim 2000 juga memberikan hasil yang sama bahwa perusahaan yang mengalami rugi akan mengalami audit delay yang lebih panjang. Penelitian yang dilakukan oleh Utami 2006 dan Sejati 2007 juga memberikan hasil yang sama bahwa perusahaan yang mengalami rugi akan mengalami audit delay yang lebih besar. Beberapa faktor yang mengkaitkan pelaporan rugi dengan audit delay adalah : pertama, ketika rugi terjadi perusahaan akan cenderung menunda berita buruk. Sebuah perusahaan yang mengalami rugi akan meminta auditor untuk menjadual audit lebih dari biasanya misalnya terlambat memulai proses audit atau memperlama proses audit. Kedua, seorang auditor akan lebih berhati-hati dalam melakukan proses audit pada perusahaan yang rugi jika auditor meyakini bahwa kerugian perusahaan kemungkinan disebabkan karena kegagala n keuangan atau kecurangan manajemen. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2009 menunjukkan bahwa laba rugi operasi mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan berpengaruh terhadap audit delay. Ini berkaitan dengan ketidakstabilan kondisi ekonomi saat ini, dimana kebanyakan perusahaan yang mengalami kerugian diabaikan dalam pelaporan keuangannya karena kerugian dianggap sebagai hal yang biasa. 48 Berdasarkan penelitian-penelitian diatas penulis menduga bahwa terdapat pengaruh labarugi perusahaan terhadap audit delay. Oleh karena itu dapat drumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha 5 : Labarugi perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay Ha 6 : Ukuran perusahaan, opini audit, reputasi auditor, leverage, dan labarugi perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap audit delay.

J. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).

1 19 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Thun 2013-2015).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 6

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY DAN TIMELINEES (Study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)

0 1 60