UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kimianya asiklik misalnya geraniol, monosiklik misalnya limonena, atau bisiklik misalnya
α- dan β- pinena. Monoterpena sederhana tersebar luas dan cenderung merupakan bagian dari kebanyakan minyak atsiri.
Secara kimia, seperti monoterpena, seskuiterpena dipilah-pilah berdasarkan kerangka karbon dasarnya. Yang umum ialah asiklik misalnya
farnesol, monoosiklik misalnya bisabolena, atau bisiklik β-selinena,
korotol. Untuk mengisolasinya dari jaringan tumbuhan, sekarang, mono- dan
seskuiterpena dipisahkan dengan ekstraksi memakai eter, eter minyak bumi, atau aseton. Cara klasik untuk mengisolasi minyak atsiri ialah
memisahkannya dari jaringan segar dengan penyulingan uap. Sekarang langkah ini jarang dilakukan karena ada bahaya terbentuknya senyawa
jadian pada suhu yang dinaikkan. Terpena dapat mengalami tata susun ulang misalnya dehidrasi pada alkohol tersier atau polimerasi. Keatsirian terpena
sederhana mempunyai arti bahwa terpena itu merupakan bahan yang ideal untuk pemisahan dengan kromatografi gas. Banyak terpena yang berbau
harum dan dengan demikian sering kali dapat dikenali langsung dalam sulingan tumbuhan bila terdapat sebagai kandungan utama Harbone, 1987.
2.3 BAKTERI DAN ANTIBAKTERI
2.3.1 Definisi
Bakteri adalah organisme bersel satu yang harus mengabsorbsi
nutrisinya dengan difusi sederhana Gerard et al.,2010. 2.3.2
Struktur Bakteri
1. Bentuk Bersama dengan sifat-sifat lainnya, bentuk bakteri dipergunakan
untuk mengidentifikasi bakteri. Bentuk bakteri ditentukan oleh mekanisme penyusunan sel.
a. Bentuk bakteri biasanya dapat ditentukan dengan pulasan yang tepat dan dilihat dibawah mikroskop.
b. Jenis-jenisnya : Bulat kokus, batang basilus dan spiral.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Kokus dan basilus sering berpasangan diplokokus, atau tersusun seperti rantai streptokokus. Kokus yang tumbuh berkelompok
disebut stafilokokus. d. Beberapa spesies antibakteri adalah pleomorfik, misalnya Bacteroides.
e. Antibiotika yang menyerang biosintesis dinding sel misalnya penisilin dapat mengubah bentuk bakteri.
2. Inti Di dalam bakteri, inti biasanya disebut nukleoid atau badan inti.
3. Sitoplasma Sitoplasma bakteri mengandung ribosom dan berbagai jenis
granula penyimpan nutrisi. Sitoplasma tidak mengandung organel. 4. Ribosom
Ribosom bakteri mengandung protein dan RNA yang berbeda dengan yang ada pada rekan-rekan eukariota lainnya.
5. Membran sitoplasma sel Membran sel biasanya merupakan dua lapis fosfolipid yang
mengandung susunan sebagai berikut : a. Sitokrom dan enzim yang berperan dalam transpor elektron dan
fosforilasi oksidatif. b. Pembawa lipid, enzim, dan protein pengikat penisilin PCP yang
berperan pada biosintesis dinding sel. c. Enzim yang berperan pada sintesis fosfolipid dan replikasi DNA.
d. Kemoreseptor 6. Mesosom
Merupakan struktur kontroversial yang merupakan invaginasi membran plasma yang berkelok-kelok.
7. Plasmid Plasmid adalah molekul DNA berserat ganda, kecil, melingkar,
nonkromosomal. 8. Transposon
Transposon ialah sepotong kecil DNA yang bergerak antara DNA bakteri dan plasmid; transposon tidak mereplikasikan diri.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Pembungkus sel Pembungkus sel tersusun dari lapisan-lapisan makromolekul yang
mengelilingi bakteri, meliputi: a. Membran sel dan suatu lapisan peptidoglikan kecuali pada
mikoplasma. b. Lapisan membran luar pada bakteri Gram-negatif.
c. Suatu kapsul, suatu lapisan glikokaliks, atau keduanya kadang- kadang
d. Antigen yang seringkali menginduksi terjadinya respons antibodi spesifik.
10. Lapisan luar a. Protein permukaan
Protein antifagositik ini terletak di luar dari dinding sel beberapa bakteri Gram-positif
b. Kapsul Kapsul ialah suatu struktur polisakarida yang berbatas tegas yang
mengelilingi sel bakteri dan berada di luar dinding sel. Perkecualian terhadap struktur polisakarida ialah kapsul poli D-asam glutamat
Bacillus anthraxis. c. Glikokaliks
Istilah glikokaliks ditujukan untuk jaringan longgar benang polisakarida yang mengelilingi beberapa dinding sel bakteri.
11. Struktur tambahan a. Flagel ialah suatu struktur tambahan protein untuk pergerakan dan
mengandung determinan antigen yang menonjol. b. Pili fimbria adalah struktur tambahan permukaan yang kaku dan
hanya terdiri dari protein yang disebut pilin. 12. Endospora
Endospora terbentuk sebagai respon untuk bertahan hidup terhadap kondisi nutrisi tertentu, misalnya kekurangan sumber gizi
tertentu. Endospora ialah sel-sel bakteri yang secara metabolik inaktif dan sangat tahan terhadap pengeringan, pemanasan, dan berbagai zat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kimiawi. Endospora berguna untuk mengidentifikasi beberapa jenis bakteri misalnya Bacillus dan Clostridium.
13. Biofilm Ialah kumpulan sel-sel bakteri yang terbentuk di dalam
lingkungan tanah dan air laut dan permukaan alat yang dicangkokkan secara medik misalnya protesa. Biofilm meningkatkan asupan gizi dan
seringkali menyingkirkan antimikroba Johnson et al. 2011.
2.3.3 Pembagian Bakteri