Klasifikasi Tanaman Nama Lain Deskripsi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BAWANG HUTAN Scorodocarpus borneensis. Becc

2.1.1 Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi tanaman bawang hutan adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheobionta Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Magnoliophytinae Angiospermae Class : Magnoliatae Dycotyledoneae Sub Class : Rosidae Ordo : Santales Familia : Olacaceae Genus : Scorodocarpus Species : Scorodocarpus borneensis Becc. diakses dari www.plantamor.comindex.php?plant=1443

2.1.2 Nama Lain

Sumatera : Bawang, Kulim, Rengom. Kalimantan : Ansam, Bawang, Bawang Utan, Cepeluk, Jauhi, Kudur, Marsindu, Merica, Madudu, Sedau, Selaru, Seluru, Teradu, Sinduk dan Kayu Bawang.

2.1.3 Deskripsi

Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 36 m dan diameter batang kayunya lebih dari 80 cm, pada umumnya tinggi ± 20 m dan diameter batang kayunya 50 – 60 cm, batang pada umumnya tegak, bulat torak berbentuk gulungan, di bagian kaki batang sedikit berjalur atau bersiku, bagian batang yang tidak bercabang pada umumnya panjang ± 15 m, kadang-kadang lebih dari 20 m. Tumbuhan ini mudah dikenal karena memberikan bau menyengat seperti bawang putih dari kulit dan buah. - Kayu : lebar, padat, keras agak halus dan berwarna merah tua atau cokelat keabu-abuan dengan sedikit ungu; kayunya sangat kuat dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta awet, sehingga sering digunakan sebagai bahan bangunan rumah, tiang jembatan dan untuk bagian lunas dasar perahu. - Kulit batang : tebal, dari luar berwarna merah kecoklat-coklatan, dapat lepas menjadi bagian-bagian kecil berbentuk lempeng segi empat dan irisannya berwarna ungu. - Buah : bulat, memiliki bau yang kuat seperti bawang putih terutama ketika dihancurkan. Digunakan sebagai pengganti bawang putih pada masakan dan biji setelah dipanggang digunakan untuk pengobatan cacing. Gambar 1. Buah bawang hutan 2.1.4 Tempat Tumbuh Tumbuhan ini tersebar di bagian barat Nusantara, tumbuh didataran rendah dan daerah bukit sampai 300 m dpl diatas permukaan laut, terutama pada tanah kering, tidak pernah di rawa-rawa, tidak membentuk hutan murni, tetapi di hutan rimba tumbuh secara berkelompok dan hanya di tempat-tempat tertentu tumbuh secara umum Heyne,1987.

2.1.5 Kandungan Kimia

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 5 68

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 13

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 3