4 Penjualan
Dimulai dengan usaha untuk memikat perhatian calon nasabah dan kemudian dilakukan penjualan produkjasa bank.
5 Kegiatan sesudah penjualan
Tahap terakhir dalam proses penjualan adalah memberikan layanan sesudah pejualan dilakukan. Petugas penjualan harus memberikan jaminan
kepada nasabah bahwa keputusan pembelian yang dilakukan adalah tepat, produknya bermanfaat, alternative yang dipilih adalah paling tepat.
37
Setiap karyawan bank yang mengadakan hubungan secara perorangan dengan nasabah seperti resepsionis, telephonis, karyawan loket bahkan penjaga
keamanan yang berorientasi kepada pemasaran merupakan personal selling wira niaga. Kegiatan penjualan pribadi ini pada umumnya dilakukan secara
lisan, bertatap muka dengan maksud untuk menyajikan dan memperluas penjualan produkjasa bank kepada calon nasabah. Cara yang digunakan untuk
program kunjungan ke nasabah yang dilakukan oleh pejabat bank account officer atau pejabat pemasaran bank. Juga melalui undangan makan siang,
pertandingan olahraga, yang dilakukan oleh bank dengan calon nasabah institusional corporate segment seperti industri, lembaga pemerintah,
perusahaan swasta, dan lain-lain.
38
d. Publisitas publicity
37
Murti Sumartini, Op.Cit., h.348-349
38
Ibid., h.350
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, produkjasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produkuntuk membentuk citra produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredebilitas yang lebih baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung
dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu, karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio
dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci dari
pada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang di untungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang di untungkan
tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu publisitas tidak mungkin di ulang-ulang
seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari depertemen humas perusahaan.
39
Humas perusahaan sering juga disebut Public relation PR. Dalam hal ini, public relation membangun hubungan yang baik dengan berbagai public
perusahaan dengan memperoleh atau menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuh-kembangkan suatu citra perusahaan yang baik dan
39
Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.228
melenyapkan desas-desus, cerita-cerita, dan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan.
40
Adapun tugas humas antara lain : 1
Mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan, atau saran masyarakat.
2 Mengembangkan kebijaksanaan perusahaanorganisasi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. 3
Mengambil tindakan untuk memperoleh pengertian masyarakat.
41
Kegiatan humas dapat di kelompokkan dalam tiga katagori yaitu : 1
Hubungan dengan nasabah Program humas yang baik yaitu memperhatikan segala dampak
hubungan, misalnya sekertaris di biasakan berkomunikasi dengan sopan dan senantisa menampilkan suara yang lembut pada setiap panggilan telpon
atau dengan raut muka yang ramah ketika menerima setiap tamu di kantor. Menjawab permintaan akan informasi dan secara langsung mengucapkan
terimakasih terhadap sesuatu yang telah dilakukan adalah suatu contoh pembawaan yang baik.
2 Hubungan dengan perusahaan industri
Hubungan bank dengan perusahaan industri juga melibatkan program untuk ikut mendidik para nasabah. Humas sebagai juru bicara dalam
40
Philip Kotler dan Gery Amstrong, Op.Cit., h.177
41
O.P. Simorangkir, Op.Cit., h.109
pertemuan-pertemuan, berpartisipasi dan bekerjasama dalam program perkembangan industri.
3 Hubungan dengan masyarakat umum
Humas membawakan bank di dalam masyarakat bagaikan warga kota yang baik dan tidak mengadakan jarak, misalnya : partisipasi dalam suatu
organisasi amal dan melakukan dorongan amal.
42
Secara umum publisitas mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : 1
Kredebilitas tinggi Suatu berita di media, baik media cetak ataupun elektronik yang dapat
dipercaya, sangat berengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan produknya. Kredebilitas tinggi ini karena publikasi di
anggap bukan merupakan propaganda, karena tidak di biayai oleh perusahaan tersebut.
2 Dapat menembus batas perusahaan
Publisitas dapat menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat
bebas dan tidak memihak. 3
Dapat mendramatisasi Pendramatisasian publisitas lebih dipercaya dari pada iklan karena hal
itu dilakukan bukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
C. Tinjauan Ekonomi Islam
42
Ibid., h.110.
Islam menyatakan bahwa manusia harus bekerja mencari karunia Allah di muka bumi ini. Sebelum pekerjaan dilakukan, dibutuhkan suatu keputusan
yang sehat, bijaksana, dan hati hati agar sebuah kegiatan ekonomi sukses dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Namun yang perlu
di ingat bahwa keputusan tersebut tidak boleh menyimpang dan terlepas dari rule-rule yang telah di tetapkan oleh islam. Adapun berbicara mengenai
promosi ditinjau dari perspektif syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan promosi pada umumnya, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh ahli
ekonomi konvensional. Namun yang menjadi titik tolak bahwa promosi dalam perspektif ekonomi islam dilandasi dengan moral dan etika islam serta tidak
lepas dari rule-rule yang di terapkan dalam Al-Qur’an dan sunnah, karena islam adalah agama yang komprehensif mengatur segala aspek kehidupan
termasuk mengenai manajemen pemasaran walaupun mungkin secara global, mengingat keterbatasan bahan pustaka mengenai promosi secara islami. Oleh
kerena itulah penulis mencoba memaparkan bahwa etika dan moral dalam mempromosikan produkjasa perspektif ekonomi islam sebagai berikut:
1. Jujur shidiq