Analisis biaya promosi dan pengaruhnya terhadap dana pihak ketiga pada PT Bank Bni Syariah

(1)

ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA

TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI

SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

OLEH:

FIERMAN

201046100845

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ANALISI BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Islam

OLEH :

FIERMAN NIM. 201046100845

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Ali Mauludi, AC,MA

NIP. 150 204 484 NIP.

JURUSAN MU’AMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI SYARIAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 17 November 2008 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH. MA ( ... )

130 789 745

2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA ( ... )

150 269 678

3. Pembimbing I : Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd.. ( ... )

150 290 159

4. Pembimbing II : Ali Mauludi, AC,MA. ( ... )

5. Penguji I : Drs. H. Ahmad Yani, MA ( ... )

150 269 678

6. Penguji II : Ir. H. M Nadratuzzaman Hosen, M. PhD ( ... )


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa ;

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Desember 2008


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat-Nya. Dengan kasih dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI SYARIAH”. Dialah motivator sejati yang selalu mendorong penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia ini dan untuk selalu berbuat yang terbaik di dunia ini. Shalawat dan salam semoga Allah SWT selalu curahkan kepada yang telah menuntun umat-nya ke jalan yang benaryaitu Nabi Besar Muhhammad SAW.

Walaupunusaha dalam peyelesaian skripsi ini, penulis merasa sudah maksimal dan optimal namun sudah pasti masih ada kekurangan dalam penulisan maupun pembahasannya. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan. Sebagai suatu karya ilmiah, semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya dan bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini.

Penulis sangat menyadari, bahwa selesainya penulisan skripsi ini bukan semata-mata dari buah tangan sendiri, akan tetapi dari hamba Allah yang senantiasa mendermakan kemapuannyya untuk kemaslahatan publik, baik secara langsung atau tidak. Mereka yang dengan tulus hati meluangkan waktu meski hanya sekedar menuangkan aspirasi bagi penulis, tentu tanggung jawab ini akan terasa kian berat jika tanpa kehadiran mereka. Oleh karena itu, tidak berlebihhan kiranya jika pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad amin suma,SH., MA., Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta segenap jajaran dan stafnya, yang dengan kesungguhan hati telah membimbing mahasiswanya-termasuk penulis-untuk menjadi yang terbaik.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) UIN Syarif HIdayatullah Jakarta yang telah membantu dalam perkuliahan dan administrasi


(6)

3. Bapak Azharuddin Latief, M. Ag Sekretaris Jurusan Muamalat UIN Syarif HIdayatullah Jakarta atas dukungan dan semangatnya.

4. Bapak Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. dan Bapak Ali Mauludi, AC,MA selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan besar hati dan sabar serta bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, konsultasi dan bimbingan bagi penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dari segi metodologis isi dan aspek kebahasaan.sehingga dapat ke meja Munaqosah.

5. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH. MA. dan Bapak Ir. H. M Nadratuzzaman Hosen, M. PhD. selaku dosen penguji skripsi dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan perbaikan. penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Pimpinan dan Staf karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi kepustakaan. 7. Bapak dan Ibu Pimpinan dan Staf karyawan Bank BNI atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan pengambilan data. 8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, A. Basri dan Dewi Rita atas pengorbanan dan

cinta kasihnya baik berupa moril maupun materil semata-mata untuk keberhasilan penulis, yang selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga sepanjang masa, motifasi, do’a dan pengorbanan baik berupa moril dan materil untuk keberhasilan studiku. Segala hormat ku persembahkan kepada keduanya.


(7)

9. Adik-adik ku tercinta, Feriandy, Filiana, Fenny Nuriazah, yang telah memberikan motifasi dan spirit untuk keberhasilan studiku.

10.Keluarga besar Ibu Ratna Zainuddin(Makwo), yang selalu ikhlas memberikan pengarahan bimbingan mulai dari awal kuliah sampai sekarang ini.

11.Ibu Prof. DR. Ismah Salman, M. Hum., yang telah banyak membantu men-support penulis dalam pembuatan skripsi ini.

12.Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis, hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

13.Teman-teman seperjuangan yang setia mendoakan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan, motivasi serta masukan-masukan meskipun tidak terkait langsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

14.Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis, hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Atas bantuan dan dorongan semangat dari semua pihak penulis hanya dapat memanjatkan do`a kehadirat Allah swt semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasannya. Semoga dapat diterima Allah swt dengan pahala yang berlimpah. Amin.

Dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah swt selalu meridloi setiap langkah kita. Amin.

Penulis hanya dapat memohon kepada Allah SWT, semoga berkenan menerima segala kebaikan dan ketulusan mereka serta memberika sebaik-baik balasan atas amal sebaik-baik mereka. Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah khazanan keilmuan kita. Amiin.

Jakarta, 1429 H/2008M


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. iv

DAFTAR ISI ………viii

BAB I. PENDAHULUAN ………..……….……... 1

Latar Belakang Masalah...1

Pembatasan Masalah...4

Perumusan Masalah...4

Tujuan dan Kegunaan Penelitian...5

1. Tujuan Penelitian...5

2. Kegunaan Penelitian...5

Review Penelitian Terdahulu………6

Metode Penelitian...6

Teknik Analisis ...8

Hipotesis...11

Sistematika Penulisan...13

BAB II. KERANGKA TEORI...14

A. Bank Syari’ah...14

B. Bauran Promosi...20

C. Tinjauan Ekonomi Islam...35


(9)

D. Dana Pihak

Ketiga...42

E. Teori Permintaan...48

BAB III. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ...51

A. Sejarah Pendirian Bank BNI Syariah...51

B. Tujuan Pendirian Perusahaan...52

C. Produk-produk Perusahaan ...52

D. Analisis Promosi Yang Diterapkan Bank BNI Syariah...67

E. Struktur Organisasi...68

BAB IV. ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA ...74

A. Pembahasan ...74

B. Analisis Biaya Promosi Dan Pengaruhnya Dana Pihak Ketiga …...76

C. Hipotesis ...92

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...94

A. Kesimpulan...94

B. Saran ...94

DAFTAR PUSTAKA...96


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak berdirinya Bank Muamalat di Indonesia pada tahun 1992 yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia, setidaknya telah menjadi sebuah contoh dan semangat baru bagi dunia perbankan dan dunia usaha yang berbasis syariah, baik pada saat itu maupun hingga saat ini. Berdirinya bank tersebut ternyata belum begitu disambut secara antusias, baik oleh Pemerintah maupun para bankir dan pengusaha. Terbukti dengan masih terhitungnya bank maupun lembaga syariah yang berdiri di negeri ini pada saat itu.

Setelah datangnya badai krisis menerpa negeri ini pada akhir tahun 1997 hingga sampai saat ini bank-bank maupun lembaga-lembaga syariah banyak yang berdiri, seperti tumbuhnya jamur dimusim hujan. Sebagai contoh yaitu berdirinya asuransi syariah, reksadana syariah, pasar modal syariah, pegadaian syariah dan bank-bank syariah lainnya. Dan bahkan hampir setiap bank konvensional membuka cabang syariah, seperti Bank BNI Syariah, Bank IFI syariah, Bank Syariah Mandiri, dan lain sebagainya. Ini dikarenakan pada saat krisis banyak sekali bank-bank konvensional yang mengalami collaps, sehingga para nasabah banyak yang menutup tabungannya yang merupakan salah satu

indikasi adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank konvensional tersebut.


(11)

Sementara itu Bank Muamalat sebagai bank yang berbasis syariah tetap berdiri tegak tanpa ada goncangan sedikit pun melewati krisis tersebut dan tetap eksis hingga saat ini. Selain itu masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam mulai mengalihkan tabungan mereka ke bank syariah dengan alasan bunga bank haram, dan bahkan ada yang beranggapan bahwa bagi hasil yang diberikan bank syariah lebih besar dari bunga yang diberikan oleh bank konvensional. Apapun alasannya setidaknya ini merupakan sebuah hal yang positif bagi kemajuan Islam secara umum dan khususnya bagi kemajuan ekonomi Islam.

Fenomena dan fakta yang muncul ini kemudian direspon oleh berbagai pihak seperti pemerintah, para bankir dan pengusaha. Pemerintah misalnya merespon dengan cara membuat Undang-Undang khusus perbankan syariah yaitu UU No. 10/1998 tentang perubahan UU No.7/1992 yang secara tegas menempatkan perbankan syariah sebagai bagian dari perbankan nasional, membuka divisi syariah di Bank Indonesia, sedangkan pengusaha misalnya merespon dengan cara menginvestasikan uangnya di lembaga-lembaga syariah, mendirikan lembaga atau usaha yang berbasis syariah dan lain sebagainya. Kemunculan lembaga-lembaga bisnis syariah ini tentunya juga berimbas kepada dunia pendidikan. Dimana pada saat ini bermunculan para ahli-ahli ekonomi Islam dan dibukanya jurusan-jurusan perbankan syariah atau ekonomi Islam pada perguruan-perguruan tinggi dalam rangka menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengelola lembaga-lembaga syariah tersebut.


(12)

Perkembangan lembaga-lembaga syariah, khususnya perbankan syariah ternyata tidak diimbangi dengan sosialisasi dan penjelasan secara terperinci, baik oleh pihak-pihak perbankan maupun pihak pemerintah, termasuk Majelis Ulama Indonesia hingga saat ini. Selain itu juga ditambah dengan pemahaman masyarakat yang masih minim tentang perbankan syariah. Hal tersebut, tentunya dapat menyebabkan kesalahan persepsi dan pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah itu sendiri. Hal seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus ada upaya-upaya untuk segera menjelaskan dan mensosialisasikan secara terperinci kepada masyarakat tentang konsep perbankan syariah yang sebenarnya.

Semakin meningkatnya kemajuan teknologi membuat para bankir mengembangkan unit perbankannya dan sekarang semakin mudahnya berdiri perbankan-perbankan syariah, hal ini dapat mernyebabkan persaingan pasar, dengan terjadinya persaingan pasar maka perbankan-perbankan mengembangkan promosinya dengan baik, sehingga dapat unggul dalam bersaing.

Dalam menghadapi persaingan pasar, maka sebuah bank perlu meluruskan promosi yang tepat dan sesuai dengan langkah-langkah kebijakan insternal dan external perusahaan. Dengan adanya strategi pasar yang tepat dan kebijakan pemasaran yang sesuai, maka perusahaan dapat lebih ungggul, lebih muda dalam peningkatkan dana pihak ketiga dan menguasai pasar lebih luas dan serta bertahan dalam pasar nasional.


(13)

Oleh karena itu sebagai seorang akademisi muslim, maka penulis merasa terpanggil untuk melakukan penelitian dilapangan dalam rangka melihat dan mencari informasi-informasi secara langsung mengenai praktek yang sebenarnya terjadi dilapangan.

Selain itu perlu juga dijelaskan pula seperti apakah konsep perbankan syariah dalam hal mempromosikan produknya terutama dalam aktivitasnya sehari-hari, karena promosi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dana pihak ketiga yang akan diperoleh perusahaan. Dan kalau jika ia tidak segera disosialisasikan kepada masyarakat, maka akan sangat memperlambat kemajuan perbankan syariah khususnya dan ekonomi Islam umumnya untuk masa-masa yang akan datang.

Berangkat dari persoalan keterangan diatas, maka penulis kemudian mencoba dan memberanikan diri untuk mengadakan penelitian terhadap persoalan tersebut. Adapun judul dalam penulisan skripsi ini yaitu Analisis Biaya Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank BNI Syariah

B. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, biaya dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai teori dan aplikasi bauran promosi yang merupakan variabel pemasaran yang dapat


(14)

dikontrol1 dan pengaruhnya terhadap dana pihak ketiga pada PT Bank BNI syariah.

C. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan selalu berusaha terus berkembang, dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan, menerapkan dan melaksanaan kegiatan promosinya. Kegiatan promosi yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa peningkatan Dana Pihak Ketiga.2

Berdasarkan asumsi diatas, maka penulis merumuskan pertanyaan atas masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah promosi yang diterapkan PT. Bank BNI Syariah? 2. Berapa besar pengaruh biaya promosi terhadap Dana Pihak Ketiga

pada tahun 2003 - 2007?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dan memahami secara lebih baik mengenai promosi yang diterapkan oleh PT. Bank BNI Syariah.

b. Untuk mengetahui pengaruh dari biaya promosi yang diterapkannya serta pengaruhnya terhadap perkembangan Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank BNI Syariah.

1

Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, (Jakarta, Garamedia Pustaka Utama, 2003), h. 2

2


(15)

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Praktis

Untuk memberikan penjelasan secara rinci kepada seluruh pihak yang membutuhkan tentang pelaksanaan sistem perbankan syariah

(dalam hal bank melakukan promosi) yang terjadi di lapangan khususnya pada PT. Bank BNI Syariah.

b. Kegunaan Bagi Perusahaan

Kegunaan penelitian ini bagi perusahaan agar PT. Bank BNI Syariah dapat mengetahui dampak sistem promosi yang telah diterapkan mempengaruhi Dana Pihak Ketiga yang akan dihasilkan. Sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah dan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga tersebut. c. Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Review Penelitian Terdahulu

Kusyanti Rahayu dengan judul “ Analisis Promosi Dan Pengaruhnya Terhadap Kenaikan Jumlah Nasabah “, yang berkonsentrasi pada korelasi biaya promosi dan jumlah nasabah dengan R = 0,749 dan r square = 0,561 dari

hasil perhitungan di dapatkan persamaan regresi y = 121308,560 + 1,820x. Dengan x (biaya promosi) dan y (jumlah nasabah).

Rita Sugiarti “ Analisis Promosi Dan Volume Penjualan Pada MLM Syariah ” korelasi biaya promosi dan volume penjualan yang berdampak positif dengan R = 0,71 dari hasil perhitungan didapatkan persaman regresi y = 2751,774 + 29,611x .

Dengan x (biaya promosi) dan y (penjualan).

F. Metode Penelitian


(16)

Pada penelitian ini penulis mengambil PT. Bank BNI Syariah yang merupakan unit divisi usaha dari PT. Bank BNI. sebagai objek penelitian.

Terdapat beberapa alasan mengapa penulis mengambil PT. Bank BNI Syariah sebagai objek penelitian, diantaranya adalah : (1) PT. Bank BNI Syariah merupakan bank yang berbasis syariah. (2) PT. Bank BNI Syariah merupakan unit divisi usaha dari PT. Bank BNI, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap implementasi sistem promosi yang diterapkan oleh bank tersebut.

2. Pendekatan

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kuantitatif dengan menggunakan laporan keuangan Bank BNI Syariah sebagai studi kasus. Oleh karena itu, data-data atau laporan keuangan merupakan analisis inti dari penulisan ini. Data-data atau laporan keuangan yang akan diambil penulis sebagai bahan analisis dari Bank BNI Syariah adalah periode , 2003,2004, 2005, 2006, dan 2007.

3. Variabel Penelitian dan Verifikasinya

Gambar 1.1

Korelasi biaya promosi dan dana pihak ketiga

X : Promosi (biaya promosi)

y

x


(17)

Y : Dana Pihak Ketiga 4. Metode Pengumpulan Data

Dalam konteks penelitian yang dilakukan, maka metode pengumpulan data pada skripsi ini adalah dengan mengunakan metode survei (studi lapangan) yang dimaksudkan untuk mendapatkan laporan keuangan Bank BNI Syariah dan studi pustaka yanag berfungsi sebagai landasan berpijak bagi analisis masalah yang hendak dibuktikan. Laporan keuangan yang diambil penulis adalah periode, 2003,2004, 2005, 2006, dan 2007.

5. Sumber Data

Sumber data skripsi ini adalah data primer (primary source) dan data sekunder (secondary source). Data primer adalah data-data yang diperoleh dari objek langsung maupun data yang dikeluarkan secara resmi. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari lembaga, studi dan hasil penelitian orang lain.

G. Tekhnik Analisis

Tujuan analisis dalam penulisan skripsi ini adalah untuk menyempitkan masalah dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang teratur serta tersusun serta menjadi lebih berarti lagi.

Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan prihal rumusan-rumusan dan pelajaran-pelajaran yang diperoleh dalam penelitian tersebut.


(18)

Analisis yang digunakan dalam penulisan ini dilakukan secara statistik dengan menggunakan teknik analisis :

Koefisien korelasi product moment :

Metode korelasi product moment adalah mengetahui seberapa besar tingkat hubungan antara beberapa variabel independent (x) dan variabel dependent(y).

Adapun rumus koefisien korelasi yang digunakan adalah :

(

)(

)

(

)

[

]

[

(

)

]

− =

2 2

2 2

y y

n x x

n

y x xy

n r

Keterangan :

r = koefisien korelasi (-1 r 1)

Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, yaitu hubungan yang sangat kuat dan positif)

Jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, yaitu hubungan yang sangat kuat dan negative)

Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. n = Jumlah sampel

x = Variabel independent y = Variabel dependent


(19)

untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y, berikut ini yang dijadikan acuan penulis sebagai interpretasi korelasi product moment (r-positif).3

Tabel 1.1

Interpretasi r - product moment (r – positif) Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

sangat rendah rendah sedang kuat Sangat kuat

Regresi linear sederhana

Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk memprediksi besarnya variabel terikat dengan menggunakan nilai pada variabel bebas yang sudah diketahui besarnya. Adapun bentuk dari persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + bx, dengan

(

)

(

) (

)(

)

(

)

2 2

2

− − =

x x

n

xy x x

y a

3

Mauludi, Ali,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial (jakarta: PT Prima Heza Lestari, 2006). h.107


(20)

Dan

(

)(

)

(

)

2 2 − =

x x

n

y x xy

n b

Dimana :

Y = nilai yang diukur/dihitung pada variabel terikat a = konstanta

b = koefisien regresi yang mengukur besarnya peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent.

x = nilai tertentu dari variabel bebas. Uji hipotesis

Adapun uji hipotesis yang akan digunakan penulis adalah : 1) Uji koefisien determisnasi

Uji koefisien determisnasi untuk mengetahui besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independent (biaya promosi) terhadap variabel dependent (dana pihak ketiga), maka di gunakan rumus berikut :

KP = r Dimana :

KP = koefisien penentu (coeffiicien of determinatiaon) r = koefisien korelasi

2) Uji t

Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatiakan yaitu merumuskan hipotesis :


(21)

Ho : p = 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan dengan peningkatan dana pihak ketiga. Ha : p 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah mempunyai pengaruh

yang signifikan peningkatan dana pihak ketiga.

H. Hipotesis

Hipotesis sementara dari penelitian ini yaitu, bahwa biaya promosi yang telah diterapkan oleh PT. Bank BNI Syariah tidak berpengaruh dalam peningkatan dana pihak ketiga, dan dalam pembahasan skripsi ini digunakan

pembahasan product moment.

Untuk mengetahui kebenaran dari hubungan dari biaya promosi dan dana pihak ketiga, maka diperlukan sebuah pengujian hipotesis analisa korelasi.

Perumusan hipotesis yang akan di uji diberikan simbol Ho, sedangkan hipotesis alternatif diberi simbol Ha.

Untuk pengujian hipotesis kriterianya adalah:

Ho : p = 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan dengan peningkatan dana pihak ketiga.

Ha : p 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan dana pihak ketiga.

I. Sistematika Penulisan

Agar karya ilmiah ini tersusun dengan rapi dan sistematis,

maka penulis membagi pembahasan dalam lima bab yang secara

garis besar adalah sebagai berikut:


(22)

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, teknik analisis, hipotesis serta sistematika penulisan.

BAB II Kerangka Teori

Bab ini terdiri dari bank syariah, bauran promosi bank, tinjauan ekonomi islam, pengertian dana pihak ketiga, serta teori permintaan.

BAB III Tinjauan Umum Perusahaan

Bab ini terdiri dari sejarah pendirian perusahaan, Tujuan Pendirian Bank BNI syariah, produk-produk perusahaan, Analisis promosi yang diterapkan Bank BNI Syariah, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB IV Analisa Strategi Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Laba

Bab ini berisikan analisis biaya promosi dan pengaruhnya terhadap dana pihak ketiga, hipotesis. BAB V Penutup

Bab ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran.

BAB II

KERANGKA TEORI A. Bank Syari’ah


(23)

Jika yang dimaksud dengan “bank” adalah istilah bagi suatu lembaga keuangan, maka istilah “bank” tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an. Tetapi jika yang dimaksudkan adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban, maka semua itu semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat, shadaqah, ghanimah

(rampasan perang), ba’i (jual-beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki konotasi fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi. Lembaga-lembaga itu pada akhirnya bertindak sebagai individu yang dalam konteks fiqh disebut syaksiyyah al i’tibariyah atau syaksiyyah al ma’nawiyyah.4 Artinya istilah “bank” itu sendiri tidak dikenal dalam kosakata Islam, tetapi secara pelaksanaan kegiatan bank itu sendiri ternyata Islam telah mengenalnya semenjak zaman Rasulullah SAW. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas Nabi yang ketika itu digelar sebagai Al Amien, artinya orang yang terpercaya. Dimana pada saat itu Nabi dipercaya untuk menyimpan segala macam barang titipan (deposit) orang ramai. Begitu amanahnya beliau dalam menjaga deposit tersebut, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau melantik Ali bin Abi Thalib r.a. untuk mengembalikan deposit itu kepada pemiliknya. Selain itu fungsi-fungsi bank juga dipraktekkan oleh para sahabat pada masa Nabi SAW yaitu :

4


(24)

menerima simpanan uang, memberikan pelayanan dan jasa transfer uang dan biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja.5

Kata “bank” itu sendiri dapat kita telusuri dari kata banque dalam bahasa Perancis, dan banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti/lemari atau bangku. Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank komersil, yang berarti sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya.6

Sedangkan makna “syariah” itu sendiri secara bahasa mempunyai konotasi jalan yang harus di ikuti, kata syariah secara harfiah berarti jalan menuju sumber air. Sedangkan makna “syariah” yang lebih konplik berarti jalan menuju keridhoan Allah SWT yang juga merupakan jalan yang diikuti/dipercayai umat islam sebagai jalan penunjuk Allah yang Maha Pencipta melalui utusannya Rosullullah Muhammad SAW.7 Hukum-hukum dan ketentuan tersebut disebut syariat karena memiliki konsistensi atau kesamaan dengan sumber air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

5

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan ,(Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004), h. 19

6

Zainul Arifin, Op.Cit. h. 1

7

A. Rahma I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah), (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2002), h. 3


(25)

Berdasarkan ensiklopedia islam syariah (dari akar kata syara’a, “memperkenalkan”, “mengedepankan”) sistem hukum islam yang didasarkan wahyu, atau juga syara atau syir’ah.8

Menurut UU No.10/1999 tentang perbankan pasal 1 ayat 2, menyatakan bahwa bank secara umum adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Penghimpunan dan penyaluran dalam bentuk-bentuk lainnya inilah yang kemudian dimaksudkan dengan prisnsip-prinsip syari’ah dalam kegiatan perbankan.Dalam ayat yang lain (ayat 13) dinyatakan bahwa prinsip syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainya yang dinyatakan sesuai dengan syari’ah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).9

Sementara menurut Ensiklopedi Islam, Bank Islam (Bank Syari’ah) adalah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan

8

Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam (Ringkas) (terj.), (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999), h. 382

9


(26)

jasa dalam lalu lintas pembayaran sistem peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’at Islam.

Dengan demikian bank syari’ah dapat diartikan sebagai sebagai bank yang melakukan aktifitas/fungsiya (pengumpulan dan penyaluran dana dari dan kepada pihak ke-3) sesuai dengan hukum-hukum dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Berdasarkan pengertian diatas, akhirnya menjadi jelaslah untuk kita semua, bahwasanya perbedaan antara perbankan konvensional dengan perbankan syari’ah secara mendasar terletak pada landasan hukumnya. Kalau perbankan konvensional dilandasi sistem sekulerisme, yang artinya transaksi seperti apapun boleh selama tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, sementara perbankan syari’ah berangkat dari asas halal dan haram, artinya landasan hukumnya adalah aturan-aturan Islam itu sendiri, yaitu Al-qur’an dan Al-hadits, walaupun undang-undang membolehkan, tetapi kalau menurut syara’ itu haram, maka status hukumnya pun menjadi haram.

Gambar 2.1

Hubungan Bank Islam dan Nasabahnya Yang Sangat Kompleks

PENABUNG BANK NASABAH PEMINJAM Shahibul Maal Shahibul Maal


(27)

Mudharabah Musyarakah

Akad Murabahah

Mudharabah Bai as-Salam

Bai al-Istishna’ Ijarah

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sumber pendapatan bank syariah itu terdiri dari:

1. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah.

2. Keuntungan atas kontrak jual-beli (al-bai’)

3. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina’, dan 4. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.

Pembagian Keuntungan Dalam Perbankan Syariah

Pendapatan-pendapatan tersebut di atas, setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional, harus dibagi antara bank dengan para penyandang dana, yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan.

Bank dapat menegosiasikan, nisbah bagi hasil atas investasi mudharabah

sesuai dengan tipe yang ada, baik sifatnya maupun jangka waktunya. Bank juga dapat menentukan nisbah bagi-hasil yang sama atas semua tipe, tetapi menetapkan bobot (weight) yang berbeda-beda atas setiap tipe investasi yang dipilih oleh nasabah.


(28)

Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi-hasil antara bank dengan para nasabah tersebut, bank akan mengalokasikan penghasilannya dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap pertama, bank akan menetapkan jumlah relatif masing-masing dana simpanan yang berhak atas bagi-hasil usaha bank menurut tipenya, dengan cara membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh jumlah dana-dana yang ada pada bank dikalikan 100% (seratus persen).

2. Tahap kedua, bank menetapkan jumlah pendapatan bagi-hasil untuk masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase (jumlah relatif) dari masing-masing dana simpanan pada huruf a dengan jumlah pendapatan bank.

3. Tahap ketiga, bank menetapkan porsi bagi-hasil untuk masing-masing tipe dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan.

4. Tahap keempat, bank harus menghitung jumlah relatif biaya operasional terhadap volume dana, kemudian mendistribusikan beban tersebut sesuai dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan.

5. Tahap kelima, bank mendistribusikan bagi hasil untuk setiap pemegang rekening menurut tipe simpanannya sebanding dengan jumlah simpanannya.

Secara umum, pembagian keuntungan dalam perbankan syariah dapat dibedakan kedalam dua cara, yaitu:


(29)

Cara ini digunakan dengan asumsi bahwa para nasabah belum terbiasa menerima kondisi berbagi hasil dan berbagi risiko, maka sebagian bank syariah di Indonesia menempuh pola ini, di samping untuk menerapkan profit sharing

bank harus secara terperinci memaparkan biaya-biaya operasional yang dibebankan kepada para pemilik dana.

Proses distribusi pendapatan (revenue sharing) seperti ini dilakukan sebelum memperhitungkan biaya operasional yang ditanggung oleh bank. Biasanya pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi dana, dan tidak termasuk pendapatan fee atau komisi atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank, karena pendapatan tersebut pertama-tama harus dialokasikan untuk mendukung biaya operasional.

Revenue sharing mengandung kelemahan, karena apabila tingkat pendapatan bank sedemikian rendah maka bagian bank, setelah pendapatan didistribusikan oleh bank, tidak mampu membiayai kebutuhan operasionalnya (yang lebih besar dari pada pendapatan fee) sehingga merupakan kerugian bank dan membebani para pemegang saham sebagai penanggung kerugian. Sementara para penyandang dana atau investor lain tidak akan pernah menanggung kerugian akibat biaya operasional tersebut.

2. Profit Sharing

Berbeda halnya dengan distribusi pendapatan dalam reveneu sharing,

pendapatan yang dibagikan di dalam profit sharing adalah seluruh pendapatan, baik hasil investasi dana maupun pendapatan fee atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank setelah dikurangi biaya-biaya operasional bank.


(30)

B. Bauran Promosi Bank

Setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang di miliki baik langsung maupun tidak langsung, karena tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa bank tersebut. Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran,10 karena promosi merupakan sarana paling ampuh dalam menarik dan mempertahankan nasabah.

Pemasaran modern tidak hanya memerlukan pengembangan produk/jasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa yang menarik serta lancarnya arus barang atau jasa menuju pelanggan sasaran, tetapi perusahaan atau bank haru mengadakan komunikasi dengan pelanggannya. Dalam hal itu perlu dilakukan promosi. Promosi, merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin kalau produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya11.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran merupakan ujung tombak penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Meskipun jasa bank telah dikemas secara menarik dan disertai layanan yang profesional namun apabila bank tidak

10

Basu swasta dan irawan, Manajemen pemasaran modern, (Yogyakarta: Liberty, 1999), Cet.ke-4, h.123

11


(31)

mengkomunikasikan dengan calon nasabah maka mereka akan ragu-ragu untuk membelinya12.

Promosi adalah suatu cara langsung, atau tidak langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merek barang tertentu.13

Promosi juga merupakan salah satu variable marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai ‘proses berlanjut’ serta dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan14.

Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Wiliam Schoell, promosi sebagai: usaha yang dilakukan marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens,15 secara terminology, menurut Charles W. Lamb, promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang meng informasikan, membujuk, dan mengingatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau mendapat respons.16

12

Murti Sumartini, Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta, Liberti, 2002), Cet. Ke-1, h.323

13

O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank , h. 111

14

Basu swasta dan ibnu sokotjo, pengantar bisnis modern, (Yogyakarta: Liberty, 1995), Cet.ke-4, h.193

15

Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung, Alfabeta, 1992), h.131

16

Charle W. lamb, et al., pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), buku ke-2, Edisi 1, h.145


(32)

Kotler mendifinisiksan promosi : “semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran “, 17

Dari keempat definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah segala usaha dan tindakan untuk mengkomunikasikan produk berupa barang/jasa kepada konsumen dan mempengaruhinya agar tedorong untuk membeli. Hasil yang hendak dicapai dari promosi adalah terjadinya pembelian. Komunikasi pemasaran atau promosi yang diselenggarakan oleh bank, bertujuan untuk:

a. Menyampaikan informasi (Informing)

1) Menginformasikan kepada calon nasabah atau nasabah mengenai peluncuran produk/jasa bank yang baru.

2) Menjelaskan adanya perubahan penggunaan jasa bank

3) Menyampaikan adanya perubahan tarif jasa bank atau tingkat suku bunga.

4) Menginformasikan kepada khalayak prihal semua produk/jasa yang disediakan besrta fasilitasnya

5) Meluruskan citra yang keliru atas suatu produk/jasa bank.

6) Mengurangi kegelisahan nasabah tentang suatu produk/jasa bank. 7) Membangun citra bank secara keseluruhan.

b. Membujuk nasabah sasaran (persuading)

17

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, implementasi dan kontrol,


(33)

1) Membentuk pilihan bank

2) Mengalihkan pilihan ke bank tertentu

3) Mengubah persepsi nasabah terhadap atribut produk/jasa bank. 4) Mendorong calon nasabah untuk mengadakan transaksi saat itu pula. c. Mengingatkan (reminding)

1) Mengingatkan nasabah bahwa produk/jasa bank yang bersangkutan di butuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan kepada nasabah mengenai kantor layanan terdekat (kantor cabang pembantu).

3) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk/jasa bank.

18

Bank modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang komplek, bank berkomunikasi dengan nasabah dan public. Pedagang perantara berkomunikasi dengan nasabah dan public lainnya . sementara itu tiap kelompok memberikan umpan balik,berkomunikasi kepada setiap kelompok lainya,

Untuk membantu penjualan produk/jasa secara umum dapat digunakan media komunikasi yang tercakup dalam bauran komunikasi pemasaran, yaitu berupa variable-variabel : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi.19 Menurut kotler bauran promosi terdiri dari : periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara

18

Murti Sumartini, Op.Cit., h.328-329


(34)

pribadi, dan pemasaran langsung.20 Sedangkan menurut kasmir ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh bank. Yaitu : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi. 21

Dalam prakteknya paling ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh bank dalam mempromosikan produk maupun jasanya, yaitu:

a. promosi melalui periklanan (Advertaising)

merupakan promosi yang dilakukan oleh pihak bank dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, bilboard, koran, majalah, televisi, dan radio.

b. promosi penjualan (sales promotion)

promosi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui pemberian hadiah pada waktu tertentu terhadap produk jasa tertentu pula.

c. publisitas (public relation)

promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui ikut serta dalam pameran dan kegiatan sponsorship terhadap kegiatan baik itu kegiatan amal atau olahraga.

d. penjualan pribadi (personal selling)

merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah 22

20

Philip Kotler, Op.Cit., h.203

21


(35)

Adapun definisi atau penjelasan satu persatu dari masing-masing unsur bauran promosi adalah sebagai berikut :

a. Periklanan (advertising)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling bamnyak di gunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.

Menurut Murti Sumarni, periklanan adalah : “ semua kegiatan dalam penawaran produk/jasa kepada suatu kelompok masyarakat secara lisan maupun merupakan suatu berita tentang suatu produk, jasa, atau ide”.23 Media periklanan yang dapat digunakan adalah:

1) Media cetak, seperti : surat kabar, majalah, direct mail (kartu pos, brosur edaran), catalog, bulletin, leaflet, dan lain-lain.

2) Media elektronik, seperti : radio, televise, film, computer, telpon, faksmile, telex, video, internet dan lain-lain.

3) Pajangan diluar (out door), seperti : poster, pamplet, papan nama, papan reklame, sepanduk, bendera dan lain-lain.

Pemilihan media advertising yang digunakan, akan tergantung pada : 1) Daerah yang akan dituju.

2) Konsumen yang diharapkan.

3) Appeal (daya tarik) yang digunakan media-media tersebut. 4) Fasilitas yang diberikan media-media tersebut dalam hal biaya.24

22

Lupi yoadi, rambat, manajemen pemasaran jasa: teori dan paraktik, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) h. 63

23

Murti Sumartini, Op.Cit., h.330

24


(36)

Ada empat macam tujuan penggunaan iklan, yaitu :

1) Untuk pemberitahuan segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank, seperti peluncuran produk baru, keuntungan dan kelebihan produk atau informasi lainnya.

2) Untuk mengingat kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan.

3) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah.

4) Untuk mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang mengiklankan.25

Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1) Penyajian public (public presentation)

Sifat iklan sangat umum memberikan kesan standar. Karena banyak orang menerima pesan yang sama, para pembeli maklum banyak motif mereka untuk membeli produk/jasa akan diketahui secara umum.

2) Mudah menyebar (pervasivenes)

Periklan merupakan media yang mudah meyebar sehingga memungkinkan masyarakat mengetahui suatu pesan dari orang lain.

3) Ekspresi yang diperkuat (amplified expressiveness)

25


(37)

Periklanan memberikan kesempatan untuk mendramatisasi perusahaan bersama produknya melalui penggunaan iklan yang cerdik dalam bentuk cetak, suara dan warna.

4) Tidak mengenai orang tertentu (impersonality)

Periklanan tidak memiliki sifat memaksa. Pemirsa atau pendengar tidak merasa berkewajiban untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Iklan hanya berkemampuan berupa suatu monolog, bukan suatu dialog dengan pemirsa atau pendengar.26

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Promosi penjualan memberikan alasan untuk membeli sekarang juga. Kegiatan promosi penjualan tidak membangun preferensi dan kesetiaan konsumen dalam jangka panjang, seperti halnya yang hanya dapat dilakukan oleh periklanan. Promosi penjualan hanya menghasilkan penjualan dalam jangka pendek dan tidak dapat dipertahankan. Lazimnya, promosi penjualan digunakan bersama-sama dengan periklanan atau penjualan personal.27

Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas pelanggan terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering malah dapat menurunkan citra kualitas produk/jasa tersebut, karena pelanggan bisa menginterpretasikan bahwa produk/jasa tersebut berkualitas rendah atau

26

Murti Sumartini, Op.Cit., h.331

27

Philip Kotler dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (terj.),Wilhemus W. Bakowatur, (Jakarta, Intermedia, 1996), jilid 2, h. 167


(38)

termasuk katagori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan. 28

Untuk menggunakan promosi penjualan, bank harus menetapkan tujuan, memilih alat yang tepat, mengembangkan program terbaik, menguji coba dan meng implementasikannya serta mengevaluasi hasilnya. Dilingkungan perbankan, promosi penjualan dimaksudkan untuk mempengaruhi calon nasabah agar tertarik untuk membeli produk baru. Promosi penjualan yang sering dilakukan bank, antara lain : memberi hadiah berupa kalender yang dikeluarkan oleh bank, gantungan kunci, buku agenda, alat-alat tulis, dan lain-lain yang semuanya dengan symbol bank yang bersangkutan, dengan harapan nasabah/calon nasabah akan selalu mengingat bank tersebut (costumer promotion). Sedangkan dilain pihak terdapat sales force promotion, yaitu kegiatan untuk merangsang para pejabat/staf pemasaran untuk meningkatkan penjualannya dan memperluas jasa bank. Misalkan, pemberian bonus bagi yang dapat menjual melebihi target yang ditentukan. 29

Menurut Kasmir, bank dapat melakukan promosi penjualan melalui :

1) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar.

2) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu.

28

Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.229

29


(39)

3) Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.30

Tujuan dari promosi penjualan adalah sebagai berikut : 1) Menarik para pembeli baru.

2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau langganan lama.

3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama. 4) Menghindarkan konsumen lari ke merk lain.

5) Mempopulerkan merek dan meningkatkan loyalitas.

6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang.31

Promosi penjualan memiliki tiga khas yaitu : 1) Komunikasi

Sarana promosi penjualan memperoleh perhatian dan biasanya pemberian informasi yang dapat mengarahkan nasabah kepada produk/jasa bank. 2) Insentif

Sarana tersebut memasukkan unsur kelonggaran, konsensi, dorongan, atau kontribusi yang memberikan nilai kepada nasabah.

3) Undangan

30

Kasmir, Loc.Cit

31


(40)

Sarana promosi penjualan merupakan suatu undangan khusus yang mengajak nasabah mengadakan transaksi saat itu pula.32

c. Penjualan pribadi (personal selling)

Penjualan pribadi adalah interaksi individu, antara lain pertemuan tatap muka dengan maksud untuk menciptakan, memperbaiki, mengawasi atau mempertahankan hubungan yang menguntungkan satu sama lain. Penjualan pribadi sifatnya fleksibel dimana pertemuan dapat dilakukan secara khusus untuk nasabah tertentu.33

Sifat-sifat personal selling antara lain :

1) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

2) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

3) Response, yaitu situasi yang seolah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi.34

Hal yang paling penting dalam program pemasaran mengatakan komunikasi secara pribadi dengan nasabah sasaran, penjualan pribadi secara tipikal memainkan peran yang lebih besar dalam meyakinkan nasabah untuk

32

Murti Sumartini, Op.Cit., h.340

33

O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank ,(Jakarta: Yogya, 1983) h. 98

34


(41)

melakukan transaksi dengan bank dibandingkan dengan bentuk promosi hubungan masyarakat dan promosi penjualan serta periklanan. Tenaga pemasar sedikitnya harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang produk/jasa bank yang dijualnya baik desain, cara penggunaan, harga/tarif dan syarat penjualan. Jenis promosi ini memang sifatnya sangat pribadi yaitu merupakan komunikasi individual, pemasar dapat melihat secara langsung motif, keinginan dan prilaku nasabah, sekaligus dapat mengetahui reaksi pembeli perihal produk/jasa yang ditawarkan bank sehingga informasi dari nasabah tersebut dapat segera diberikan kepada manajemen dengan cepat dan akurat.

Bank yang berorientasi kepada kepuasan nasabah pasti akan menugaskan staf bank yang dapat mewakili bank untuk mengungkapkan bahwa, bank adalah ingin bersahabat dengan nasabah; bank akan bekerja secara teliti, professional dan berkemampuan tinggi. Inilah nampaknya yang membuat penjualan pribadi merupakan media paling mahal biayanya dan sering kali sulit mendapatkan tenaga pemasar yang professional di bidangnya. 35

Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1) Prospecting, yaitu mencari pembeli potensial yang tidak pernah membeli

produk/jasa penjual seperti melalui daftar nama, alamat, dan sebagainya.

2) Targeting, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

35


(42)

3) Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk/jasa perusahaan kepada pelanggan.

4) Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5) Serving, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan.

6) Informating gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.

7) Allocating, yakni mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.36

Adapun proses penjualan pribadi sebagai berikut : 1) Persiapan sebelum penjualan

Di sini persiapan tenaga penjual, termasuk melatih cara atau teknik pangsa pasarnya secara motivasinya.

2) Menetukan lokasi pembeli potensial

Meliputi penentuan letak pangsa pasarnya, dari lokasi ini dapat dibuat daftar orang/perusahaan yang merupakan pembeli potensial dari produk/jasa bank.

3) Pendekatan pendahuluan

Segala yang menyangkut keinginan pembeli potensial harus dipelajari. Misalnya kebiasaan membeli, kesukaan dan produk/jasa apa yang sekarang yang sedang digukannya.

36


(43)

4) Penjualan

Dimulai dengan usaha untuk memikat perhatian calon nasabah dan kemudian dilakukan penjualan produk/jasa bank.

5) Kegiatan sesudah penjualan

Tahap terakhir dalam proses penjualan adalah memberikan layanan sesudah pejualan dilakukan. Petugas penjualan harus memberikan jaminan kepada nasabah bahwa keputusan pembelian yang dilakukan adalah tepat, produknya bermanfaat, alternative yang dipilih adalah paling tepat. 37

Setiap karyawan bank yang mengadakan hubungan secara perorangan dengan nasabah seperti resepsionis, telephonis, karyawan loket bahkan penjaga keamanan yang berorientasi kepada pemasaran merupakan personal selling

(wira niaga). Kegiatan penjualan pribadi ini pada umumnya dilakukan secara lisan, bertatap muka dengan maksud untuk menyajikan dan memperluas penjualan produk/jasa bank kepada calon nasabah. Cara yang digunakan untuk program kunjungan ke nasabah yang dilakukan oleh pejabat bank (account officer) atau pejabat pemasaran bank. Juga melalui undangan makan siang, pertandingan olahraga, yang dilakukan oleh bank dengan calon nasabah institusional (corporate segment) seperti industri, lembaga pemerintah, perusahaan swasta, dan lain-lain.38

d. Publisitas (publicity)

37

Murti Sumartini, Op.Cit., h.348-349

38Ibid.,


(44)

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, produk/jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produkuntuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredebilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu, karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci dari pada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang di untungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang di untungkan tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu publisitas tidak mungkin di ulang-ulang seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari depertemen humas perusahaan.39

Humas perusahaan sering juga disebut Public relation (PR). Dalam hal ini,

public relation membangun hubungan yang baik dengan berbagai public perusahaan dengan memperoleh atau menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuh-kembangkan suatu citra perusahaan yang baik dan

39


(45)

melenyapkan desas-desus, cerita-cerita, dan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan.40

Adapun tugas humas antara lain :

1) Mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan, atau saran masyarakat.

2) Mengembangkan kebijaksanaan perusahaan/organisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3) Mengambil tindakan untuk memperoleh pengertian masyarakat. 41 Kegiatan humas dapat di kelompokkan dalam tiga katagori yaitu : 1) Hubungan dengan nasabah

Program humas yang baik yaitu memperhatikan segala dampak hubungan, misalnya sekertaris di biasakan berkomunikasi dengan sopan dan senantisa menampilkan suara yang lembut pada setiap panggilan telpon atau dengan raut muka yang ramah ketika menerima setiap tamu di kantor. Menjawab permintaan akan informasi dan secara langsung mengucapkan terimakasih terhadap sesuatu yang telah dilakukan adalah suatu contoh pembawaan yang baik.

2) Hubungan dengan perusahaan industri

Hubungan bank dengan perusahaan industri juga melibatkan program untuk ikut mendidik para nasabah. Humas sebagai juru bicara dalam

40

Philip Kotler dan Gery Amstrong, Op.Cit., h.177

41


(46)

pertemuan-pertemuan, berpartisipasi dan bekerjasama dalam program perkembangan industri.

3) Hubungan dengan masyarakat umum

Humas membawakan bank di dalam masyarakat bagaikan warga kota yang baik dan tidak mengadakan jarak, misalnya : partisipasi dalam suatu organisasi amal dan melakukan dorongan amal.42

Secara umum publisitas mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : 1) Kredebilitas tinggi

Suatu berita di media, baik media cetak ataupun elektronik yang dapat dipercaya, sangat berengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan produknya. Kredebilitas tinggi ini karena publikasi di anggap bukan merupakan propaganda, karena tidak di biayai oleh perusahaan tersebut.

2) Dapat menembus batas perusahaan

Publisitas dapat menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat bebas dan tidak memihak.

3) Dapat mendramatisasi

Pendramatisasian publisitas lebih dipercaya dari pada iklan karena hal itu dilakukan bukan oleh perusahaan yang bersangkutan.

C. Tinjauan Ekonomi Islam

42Ibid


(47)

Islam menyatakan bahwa manusia harus bekerja mencari karunia Allah di muka bumi ini. Sebelum pekerjaan dilakukan, dibutuhkan suatu keputusan yang sehat, bijaksana, dan hati hati agar sebuah kegiatan ekonomi sukses dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Namun yang perlu di ingat bahwa keputusan tersebut tidak boleh menyimpang dan terlepas dari rule-rule yang telah di tetapkan oleh islam. Adapun berbicara mengenai promosi ditinjau dari perspektif syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan promosi pada umumnya, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh ahli ekonomi konvensional. Namun yang menjadi titik tolak bahwa promosi dalam perspektif ekonomi islam dilandasi dengan moral dan etika islam serta tidak lepas dari rule-rule yang di terapkan dalam Al-Qur’an dan sunnah, karena islam adalah agama yang komprehensif mengatur segala aspek kehidupan termasuk mengenai manajemen pemasaran walaupun mungkin secara global, mengingat keterbatasan bahan pustaka mengenai promosi secara islami. Oleh kerena itulah penulis mencoba memaparkan bahwa etika dan moral dalam mempromosikan produk/jasa perspektif ekonomi islam sebagai berikut:

1. Jujur (shidiq)

Seorang pemasar harus jujur dalam melaksakan jual beli produknya kepada konsumen yang dilandasi dengan keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagai mana ia menginginkannya.


(48)

Dengan menjelaskan apa adanya mengenai produk tersebut tanpa menambahkan atau mengurangi.43 Sebagaimana firman Allah:

!

!

!

!"

"

"

"

#

#

#

#$

$

$

$

%

%

%

%&

&

&

&

'()

'()

'()

'()

Artinya:

“Dan tegakkan lah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (Ar Rahman/55:9)

Begitu pula jika berkaitan dengan praktek dalam bank syariah, Kejujuran merupakan hal yang fundamental dan menyangkut kepercayaan, Jika pihak bank bersikap jujur dan dapat dipercaya memasarkan produknya , maka nasabah atau calon nasabah bank syriah akan memberikan kesempatan dan membuka hubungan seluas-luasnya dengan menjadi mitra usaha maupun penabung pada bank syariah tersebut.

2. Amanah (Tanggung Jawab)

Tanggung jawab disini artinya mau dan mampu menjaga amanah (kepercayaan) masyarakat yang di berikan kepadanya, karena setiap orang harus bertanggung jawab terhadap jabatan dan pekerjaan atau usahanya.44 Demikian pula dalam memasarkan produk/jasa bank syariah kepada masyarakat atau calon nasabah. Dalam prakteknya nasabah memberikan

43

M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit, Bangkit,1992), jilid I, h. 26

44

Izzudin Khatib At Tamimi, Bisnis Islami, Terj.Azwir Buton dan Anwar Faisal, (Jakarta: PT.Fikahati Aveska, 1992). h. 97


(49)

amanah berupa titipan atau simpanan kepada pihak bank syariah, maka bank syariah tersebut wajib memelihara amanah itu agar kepercayaan nasabah tetap tinggi dan terpelihara. Hal ini merupakan realisasi etika ekonomi yang di anut oleh islam seperti yang tercantum dalam surat Al Baqarah: 283, yang berbunyi:

*

*

*

*

$

$

$

$

+

+

+

+

,

,

,

,-

-.

-

-

.

./

.

/

/

/

0

01

0

0

12

1

1

2

2

23

3

3

3#

#

#

#

&5

&

&

&

5

56

5

6

67

6

7

78

7

8

8

8

9

9

9

9:

:

:

:;;;;

<

<

<

<

=

=

=

=;;;;3

3

3

3

>?

>

>

>

?

?

?

3

3

3

3 5

5

5

5/

/

/

/

@

@

@

@AB

AB

AB7

AB

7

7

7C

C

C

CD

D&

D

D

&

&

&;;;;EEEE

F

F

F

FG

G

G

GH

HI

H

H

I

I

I

J

J

J

J

K

K

K

K"

"

"

"

$

$

$

$

*

*

*

*;;;;EEEE

M

M

M

MA

A

A

A

"

"

"

"

:

:.

:

:

.N

.

.

N

NO

N

O

O

O(

(

(

(

P

P

P#

P

#

#

#

Q

Q

Q

Q(

(

(

(

P

P

P

P#

#

#

#

R

R

R

R 5

5;;;;

5

5

S

S

S

SEEEET

T

T

T;;;;EEEE

U

U

U

U

V

VW

V

V

W

W

W

M

MA

M

M

A

A

A

P

P

P

P3

3

3

3 #

#

#

#

X

X

X

X

Y

Y

Y#

Y

#

#

#,

,

,

,

-B#

-B

-B

-B

#

#"

#

"

"

"

)Z

)

)

)

Z

Z

Z[

[

[

[\

\ S

\

\

S

S

S

V

VW

V

V

W

W

W

X

X

X

X

Y

Y

Y

Y[

[

[

[

]

]

]

]

N

N

N

N

\

\

\

\

N

N

N

N;;;;3

3

3

3

2

2

2

2_

_

_7

_

7

7

7<

<

<

<B

B

B

B7

7`

7

7

`

`

`a

a

a

ab

b

b

b

0

0

0

0

A#

A

A

A

#

#

#"

"

"

"

7

7`

7

7

`

`c

`

c

c

c

\

\

\

\d

d

d

d?

?

?

?#

#

#

#

6

6

6

6X

X

X

X

Y

Y

Y

Ye

e

ef

e

f *

f

f

*

*

*;;;;EEEE

@

@

@

@:

:

:

:

+

+

+

+

.

.

.

.

X

X

X

X

Y

Y

Y

Y

?

?EEEET

?

?

T

T

T;;;;

N

N

N

N

g

g

g

gW

W

W

W

7

7

7

7

#

#

#

#$

$

$

$ P

PT

P

P

T

T

T7

7

7

7 

P

P

P

P;;;;3

3

3

3

(

(

(

(+

+

+

+

T

T

T

T#

#h

#

#

h

h

h

'iD)

'iD)

'iD)

'iD)

Artinya:

Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang di pegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian


(50)

kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya: dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Baqarah/2:283)

3. Tidak Menipu

Dalam memesarkan Produk-produk jasa bank syariah jangan secara berlebih-lebihan bahkan cenderung mengada-ngada, apalagi sampai melakukan sumpah palsu yang menjurus kepada penipuan dengan tujuan agar masyarakat datang berduyun-duyun menjadi nasabah bank syariah. Itu merupakan hal yang harus dihindarkan dalam memasarkan produk yang nota bene berlabel syariah, yang harus di tegakkan adalah memasarkan produk dan jasa perbankan dengan cara yang benar, misal salah satu tidak ada unsur penipuan disana, sehingga dapat menarik calon nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.

4. Menepati Janji

Seorang bankir juga dituntut untuk selalu menepati janjinya, baik itu kepada sesama bankir, nasabah dan tentu saja sebagai bankir syariah yang juga mempunyai orientasi akhirat (falah oriented) harus dapat pula menepati janjinya kepada Allah, sebagaimana firman Allah SWT memerintahkan agar setiap orang (yang beriman) dapat memenuhi


(51)

perjanjian yang telah di sepakatinya, baik perjanjian dengan Allah maupun perjanjian dengan sesama manusia. Hal ini termaktub di dalam Al Qur’an Q.S. Al Maidah: 1

7

7

7

7`

`k

`

`

k

k

k

lllle

e

eB

e

B

B

B#

#

#

#

m

m

m

m

V

VW

V

V

W

W

W

o

o

o

o 

>

>

>

>#

#

#

#"

"

"

"

.

.

.

.

P

PEEEE

P

P

O

O

O

O 

P

P

P

P

0

0

0

0

…….

'I)

'I)

'I)

'I)

Artinya:

“Hai orang orang yang beriman, penuhilah aqad-aqadmu itu…… (Al Maidah/5:1)

5. Murah Hati

Dalam memasarkan produk-produk bank syariah, murah hati dalam pengertian ramah tamah, sopan santun, murah senyum mutlak diperlukan.45 Karena hal tersebut faktor yang sangat penting sebagai salah satu daya tarik dalam mendekati masyarakat luas terutama calon-calon nasabah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah digariskan pada surat Annisa/4:86

;;;;p

p

p

p

q

q

q

q.

.r

.

.

r

r

r t

t

tS

t

S

S

S

Y

Y

Y

Y

J

J

J

JG

GK

G

G

K

K

K

;;;;#

#

#

#,

,

,

,

 7

7;;;;;;;;EEEE

7

7

M

M

M

MA

A

AH

A

H c

H

H

c

cY

c

Y

Y llll

Y

W

W

W

W

G

G

Gv

G

v

v

v

w

w

w

w "

"

"

"

W

W

W

W

7

7C

7

7

C

C 

C

 x

x

x

x]

]

]

]

N

N

N

N

K$

K

K

K

$

$

$

V

VW

V

V

W

W

W

#$

#

#

#

$

$

$ 5

5

5

5/

/

/

/

0

0

0

01

1

12

1

2

23

2

3

3

3#

#

#

#

)y

)y

)y

)yz

z

z.

z

.

.

./

/

/

/

{.

{

{

{

.

.

.

|

|

|

|5

5

5}

5

}

}

}

~

~

~

~J

J

J

J

7

7Y

7

7

Y

Y

Y

' )

' )

' )

' )

45Ibid., h. 100-104


(1)

dapat berkembang dengan lebih baik, sebaiknya sebuah perusahaan memperhatikan beberapa aspek dalam bauran promosi tersebut (yang merupakan aspek internal yang dapat dipengaruhi) seperti berikut:

a. Prioritas promosi dan pendekatan yang bagaimana yang merupakan penentu bagi keberhasilan kegiatan promosi yang dilakukan?

b. Dalam pengiklanan prioritas dan pendekatan apa yang paling tepat dikaitkan dengan produk, pasar dan wilayah yang jadi sasaran?

c. Media promosi mana yang paling tepat untuk digunakan?

Walaupun dari paparan pertanyaan-pertanyaan diatas secara garis besar telah dilaksanakan dan diantisipasi PT bank BNI syariah dengan seksama, menurut penulis diharapkan agar PT bank BNI syariah tidak lengah dalam setiap pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan strategi promosi, oleh karena itu strategi yang dipakai harus kreatif dan inovatif.

1. Lebih mengambil keputusan yang meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kinerja Bank BNI syariah karena perbankan merupakan usaha jasa yang yang berpegang pada faktor kepercayaan. 2. Dan satu hal yang paling penting yaitu; berpegang teguh pada ajaran

Islam, karena Islam mempunyai ajaran yang kompleks yang mengatur kehidupan khususnya di bidang muamalat.

Serta tak lupa memenuhi keseluruhan aspek-aspek lain dalam bauran pemasaran , agar mencapai puncak dari tujuan pemasaran.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya

Alma, Buchori, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung, Alfabeta, 1992).

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta, Alvabet, 2002). Assauri, Sofjan , Manajemen Pemasaran, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2004),

h. 197

Aziz, M. Amin, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, (Jakarta: Penerbit, Bangkit,1992), jilid I.

Cravens, David W, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996), edisi 4- cet. 3- Jilid I

---, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996), edisi 4-cet. 3-Jilid II.

Doi, A. Rahma I, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah), (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2002).

Glasse, Cyril, Ensiklopedia Islam (Ringkas) (terj.), (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999).

Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan ,(Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004).

Kasmir , Manajemen Bank, (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004),

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Jaka Wasana (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996).


(3)

Kotler, Philip dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (terj.),Wilhemus W. Bakowatur, (Jakarta,Intermedia, 1996), jilid 2.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, implementasi dan kontrol, (terj.),Hendra Teguh dan Rony Antonius Rusli, (Jakarta, Prehallindo, 1997), jilid 2.

---, Manajemen Pemasaran di Indonesia; Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian, A.B. Susanto (terj.), (Jakarta, PT. Salemba Empat, 2000).

Laporan tahunan, PT Bank bni 2006. ---, PT Bank bni 2005 ---, PT Bank bni 2004 ---, PT Bank bni 2003

Lamb, Charle W. lamb, et al., pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), buku ke-2, Edisi .

Lupi yoadi, rambat, manajemen pemasaran jasa: teori dan paraktik, (Jakarta:Salemba Empat, 2001).

Mauludi, Ali, AC,MA,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial (jakarta: PT Prima Heza Lestari, 2006).

Paul, J. dan Jerry L. Olson, Costumer Behavior: Prilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran, Damos Sihombing (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1999).

Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, teori ekonomi mikro; suatu

pengantar ,


(4)

Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, (Jakarta, Garamedia Pustaka Utama, 2003). Swasta, Basu dan irawan, Manajemen pemasaran modern, (Yogyakarta: Liberty,

1999), Cet.ke-4

Swasta, Basu dan ibnu sokotjo, pengantar bisnis modern, (Yogyakarta: Liberty, 1995),

Cet.ke-4

Sumartini, Murti, Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta, Liberti, 2002), Cet. Ke-1. Simorangkir, O.P., pengantar pemasaran bank , (Jakarta: penerbit, Aksara Persada

Indonesia, 1988), Cet. Ke-3.

Tamimi, Izzudin Khatib At, Bisnis Islami, Terj.Azwir Buton dan Anwar Faisal, (Jakarta: PT.Fikahati Aveska, 1992).

Tjiptono, Fandy, StrategiPemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1997) Edisi ke-2. Wijaya, Lukman denda, manajemen perbankan (jakarta: ghalia indonesia) 2003 cet.


(5)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar 1.1 Korelasi biaya promosi dan dana pihak ketiga Gambar 2.1 Hubungan Bank Islam dengan Nasabahnya Gambar 2.2 Pergeseran kurva permintaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank BNI (Persero) TBK. Gambar 4.1 Pengujian Hipotesis Nilai t

Tabel 3.1 Biaya Promosi Bank BNI Syariah

Tabel 4.1 Perkembangan Biaya Promosi Bank Bni Syariah Tabel 4.2 Perincian Dana Pihak Ketiga

Tabel 4.3 Perkembangan Keseluruhan Dana Pihak Ketiga Tabel 4.4 Perkembangan dan persentase giro wadiah

Tabel 4.5 Perkembangan dan persentase Tabungan Mudharobah Tabel 4.6 Perkembangan dan persentase Deposito Mudharobah Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Product-Moment Dengan SPSS

Tabel 4.8 Hasil uji R biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga

Tabel 4.9 Hasil uji t biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga

Tabel 4.10 Hasil uji R biaya promosi terhadap giro wadiah Tabel 4.11 Hasil uji t biaya promosi terhadap giro wadiah

Tabel 4.12 Hasil uji R biaya promosi terhadap tabungan mudharabah Tabel 4.13 Hasil uji t biaya promosi terhadap tabungan mudharabah


(6)

Tabel 4.14 Hasil uji R biaya promosi terhadap deposito mudharabah Tabel 4.15 Hasil uji t biaya promosi terhadap deposito mudharabah