Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi-hasil antara bank dengan para nasabah tersebut, bank akan mengalokasikan penghasilannya
dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap pertama, bank akan menetapkan jumlah relatif masing-masing dana
simpanan yang berhak atas bagi-hasil usaha bank menurut tipenya, dengan cara membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh jumlah dana-dana yang
ada pada bank dikalikan 100 seratus persen. 2. Tahap kedua, bank menetapkan jumlah pendapatan bagi-hasil untuk
masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase jumlah relatif dari masing-masing dana simpanan pada huruf a dengan jumlah pendapatan
bank. 3. Tahap ketiga, bank menetapkan porsi bagi-hasil untuk masing-masing tipe
dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan. 4. Tahap keempat, bank harus menghitung jumlah relatif biaya operasional
terhadap volume dana, kemudian mendistribusikan beban tersebut sesuai dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan.
5. Tahap kelima, bank mendistribusikan bagi hasil untuk setiap pemegang rekening
menurut tipe
simpanannya sebanding
dengan jumlah
simpanannya. Secara umum, pembagian keuntungan dalam perbankan syariah dapat
dibedakan kedalam dua cara, yaitu: 1.
Reveneu Sharing
Cara ini digunakan dengan asumsi bahwa para nasabah belum terbiasa menerima kondisi berbagi hasil dan berbagi risiko, maka sebagian bank syariah
di Indonesia menempuh pola ini, di samping untuk menerapkan profit sharing bank harus secara terperinci memaparkan biaya-biaya operasional yang
dibebankan kepada para pemilik dana. Proses distribusi pendapatan revenue sharing seperti ini dilakukan
sebelum memperhitungkan biaya operasional yang ditanggung oleh bank. Biasanya pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi
dana, dan tidak termasuk pendapatan fee atau komisi atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank, karena pendapatan tersebut pertama-tama harus
dialokasikan untuk mendukung biaya operasional. Revenue sharing mengandung kelemahan, karena apabila tingkat
pendapatan bank sedemikian rendah maka bagian bank, setelah pendapatan didistribusikan oleh bank, tidak mampu membiayai kebutuhan operasionalnya
yang lebih besar dari pada pendapatan fee sehingga merupakan kerugian bank dan membebani para pemegang saham sebagai penanggung kerugian.
Sementara para penyandang dana atau investor lain tidak akan pernah menanggung kerugian akibat biaya operasional tersebut.
2. Profit Sharing
Berbeda halnya dengan distribusi pendapatan dalam reveneu sharing, pendapatan yang dibagikan di dalam profit sharing adalah seluruh pendapatan,
baik hasil investasi dana maupun pendapatan fee atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank setelah dikurangi biaya-biaya operasional bank.
B. Bauran Promosi Bank
Setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang di miliki baik langsung maupun tidak langsung, karena tanpa promosi jangan
diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa bank tersebut. Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran,
10
karena promosi merupakan sarana paling ampuh dalam menarik dan mempertahankan nasabah.
Pemasaran modern tidak hanya memerlukan pengembangan produkjasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa yang menarik serta lancarnya
arus barang atau jasa menuju pelanggan sasaran, tetapi perusahaan atau bank haru mengadakan komunikasi dengan pelanggannya. Dalam hal itu perlu
dilakukan promosi. Promosi, merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin kalau produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya
11
. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,
komunikasi pemasaran merupakan ujung tombak penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Meskipun jasa bank telah dikemas secara menarik dan
disertai layanan
yang profesional
namun apabila
bank tidak
10
Basu swasta dan irawan, Manajemen pemasaran modern, Yogyakarta: Liberty, 1999, Cet.ke-4, h.123
11
Fandy Tjiptono, StrategiPemasaran, Yogyakarta, Andi Press, 1997 Edisi ke-2, h.219
mengkomunikasikan dengan calon nasabah maka mereka akan ragu-ragu untuk membelinya
12
. Promosi adalah suatu cara langsung, atau tidak langsung untuk
mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merek barang tertentu.
13
Promosi juga merupakan salah satu variable marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi
juga sering dikatakan sebagai ‘proses berlanjut’ serta dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan
14
. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Wiliam Schoell, promosi sebagai: usaha yang dilakukan marketer, berkomunikasi dengan calon
audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens,
15
secara terminology, menurut Charles W. Lamb, promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang meng informasikan, membujuk,
dan mengingatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau mendapat respons.
16
12
Murti Sumartini, Manajemen Pemasaran Bank, Jakarta, Liberti, 2002, Cet. Ke-1, h.323
13
O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank , h. 111
14
Basu swasta dan ibnu sokotjo, pengantar bisnis modern, Yogyakarta: Liberty, 1995, Cet.ke-4, h.193
15
Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta, 1992, h.131
16
Charle W. lamb, et al., pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2001, buku ke-2, Edisi 1, h.145
Kotler mendifinisiksan promosi : “semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran “,
17
Dari keempat definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah segala usaha dan tindakan untuk mengkomunikasikan produk berupa
barangjasa kepada konsumen dan mempengaruhinya agar tedorong untuk membeli. Hasil yang hendak dicapai dari promosi adalah terjadinya pembelian.
Komunikasi pemasaran atau promosi yang diselenggarakan oleh bank, bertujuan untuk:
a. Menyampaikan informasi Informing
1 Menginformasikan kepada calon nasabah atau nasabah mengenai
peluncuran produkjasa bank yang baru. 2
Menjelaskan adanya perubahan penggunaan jasa bank 3
Menyampaikan adanya perubahan tarif jasa bank atau tingkat suku bunga.
4 Menginformasikan kepada khalayak prihal semua produkjasa yang
disediakan besrta fasilitasnya 5
Meluruskan citra yang keliru atas suatu produkjasa bank. 6
Mengurangi kegelisahan nasabah tentang suatu produkjasa bank. 7
Membangun citra bank secara keseluruhan. b.
Membujuk nasabah sasaran persuading
17
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, implementasi dan kontrol, terj.,Hendra Teguh dan Rony Antonius Rusli, Jakarta, Prehallindo, 1997, jilid 2, h. 83
1 Membentuk pilihan bank
2 Mengalihkan pilihan ke bank tertentu
3 Mengubah persepsi nasabah terhadap atribut produkjasa bank.
4 Mendorong calon nasabah untuk mengadakan transaksi saat itu pula.
c. Mengingatkan reminding
1 Mengingatkan nasabah bahwa produkjasa bank yang bersangkutan
di butuhkan dalam waktu dekat. 2
Mengingatkan kepada nasabah mengenai kantor layanan terdekat kantor cabang pembantu.
3 Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produkjasa bank.
18
Bank modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang komplek, bank berkomunikasi dengan nasabah dan public. Pedagang perantara
berkomunikasi dengan nasabah dan public lainnya . sementara itu tiap kelompok memberikan umpan balik,berkomunikasi kepada setiap kelompok
lainya, Untuk membantu penjualan produkjasa secara umum dapat digunakan
media komunikasi yang tercakup dalam bauran komunikasi pemasaran, yaitu berupa variable-variabel : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan
penjualan pribadi.
19
Menurut kotler bauran promosi terdiri dari : periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara
18
Murti Sumartini, Op.Cit., h.328-329
19
Ibid.
pribadi, dan pemasaran langsung.
20
Sedangkan menurut kasmir ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh bank. Yaitu : periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi.
21
Dalam prakteknya paling ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh bank dalam mempromosikan produk maupun jasanya, yaitu:
a. promosi melalui periklanan Advertaising
merupakan promosi yang dilakukan oleh pihak bank dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk,
brosur, bilboard, koran, majalah, televisi, dan radio. b.
promosi penjualan sales promotion promosi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui
pemberian hadiah pada waktu tertentu terhadap produk jasa tertentu pula.
c. publisitas public relation
promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui ikut serta dalam pameran dan
kegiatan sponsorship terhadap kegiatan baik itu kegiatan amal atau olahraga.
d. penjualan pribadi personal selling
merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah
22
20
Philip Kotler, Op.Cit., h.203
21
Kasmir , Manajemen perbankan, jakarta, Raja Grafindo Persada, 2000, h. 168-169
Adapun definisi atau penjelasan satu persatu dari masing-masing unsur bauran promosi adalah sebagai berikut :
a. Periklanan advertising
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling bamnyak di gunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Menurut Murti Sumarni, periklanan adalah : “ semua kegiatan dalam penawaran produkjasa kepada suatu kelompok masyarakat secara lisan
maupun merupakan suatu berita tentang suatu produk, jasa, atau ide”.
23
Media periklanan yang dapat digunakan adalah: 1
Media cetak, seperti : surat kabar, majalah, direct mail kartu pos, brosur edaran, catalog, bulletin, leaflet, dan lain-lain.
2 Media elektronik, seperti : radio, televise, film, computer, telpon,
faksmile, telex, video, internet dan lain-lain. 3
Pajangan diluar out door, seperti : poster, pamplet, papan nama, papan reklame, sepanduk, bendera dan lain-lain.
Pemilihan media advertising yang digunakan, akan tergantung pada : 1
Daerah yang akan dituju. 2
Konsumen yang diharapkan. 3
Appeal daya tarik yang digunakan media-media tersebut. 4
Fasilitas yang diberikan media-media tersebut dalam hal biaya.
24
22
Lupi yoadi, rambat, manajemen pemasaran jasa: teori dan paraktik, Jakarta: Salemba Empat, 2001 h. 63
23
Murti Sumartini, Op.Cit., h.330
24
Buchori Alma, Op.Cit., h.134
Ada empat macam tujuan penggunaan iklan, yaitu : 1
Untuk pemberitahuan segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank yang dimiliki oleh suatu bank, seperti peluncuran produk baru,
keuntungan dan kelebihan produk atau informasi lainnya. 2
Untuk mengingat kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan.
3 Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan
akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah. 4
Untuk mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang mengiklankan.
25
Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1
Penyajian public public presentation Sifat iklan sangat umum memberikan kesan standar. Karena banyak
orang menerima pesan yang sama, para pembeli maklum banyak motif mereka untuk membeli produkjasa akan diketahui secara umum.
2 Mudah menyebar pervasivenes
Periklan merupakan
media yang
mudah meyebar
sehingga memungkinkan masyarakat mengetahui suatu pesan dari orang lain.
3 Ekspresi yang diperkuat amplified expressiveness
25
Kasmir, Op.Cit., h.169-170
Periklanan memberikan kesempatan untuk mendramatisasi perusahaan bersama produknya melalui penggunaan iklan yang cerdik dalam bentuk
cetak, suara dan warna. 4
Tidak mengenai orang tertentu impersonality Periklanan tidak memiliki sifat memaksa. Pemirsa atau pendengar tidak
merasa berkewajiban untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Iklan hanya berkemampuan berupa suatu monolog, bukan suatu dialog dengan
pemirsa atau pendengar.
26
b. Promosi penjualan sales promotion
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Promosi penjualan
memberikan alasan untuk membeli sekarang juga. Kegiatan promosi penjualan tidak membangun preferensi dan kesetiaan konsumen dalam jangka panjang,
seperti halnya yang hanya dapat dilakukan oleh periklanan. Promosi penjualan hanya menghasilkan penjualan dalam jangka pendek dan tidak dapat
dipertahankan. Lazimnya, promosi penjualan digunakan bersama-sama dengan periklanan atau penjualan personal.
27
Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas pelanggan terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering malah
dapat menurunkan citra kualitas produkjasa tersebut, karena pelanggan bisa menginterpretasikan bahwa produkjasa tersebut berkualitas rendah atau
26
Murti Sumartini, Op.Cit., h.331
27
Philip Kotler dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran terj.,Wilhemus W. Bakowatur, Jakarta, Intermedia, 1996, jilid 2, h. 167
termasuk katagori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan.
28
Untuk menggunakan promosi penjualan, bank harus menetapkan tujuan, memilih alat yang tepat, mengembangkan program terbaik, menguji coba dan
meng implementasikannya serta mengevaluasi hasilnya. Dilingkungan perbankan, promosi penjualan dimaksudkan untuk mempengaruhi calon
nasabah agar tertarik untuk membeli produk baru. Promosi penjualan yang sering dilakukan bank, antara lain : memberi hadiah berupa kalender yang
dikeluarkan oleh bank, gantungan kunci, buku agenda, alat-alat tulis, dan lain- lain yang semuanya dengan symbol bank yang bersangkutan, dengan harapan
nasabahcalon nasabah akan selalu mengingat bank tersebut costumer promotion. Sedangkan dilain pihak terdapat sales force promotion, yaitu
kegiatan untuk merangsang para pejabatstaf pemasaran untuk meningkatkan penjualannya dan memperluas jasa bank. Misalkan, pemberian bonus bagi yang
dapat menjual melebihi target yang ditentukan.
29
Menurut Kasmir, bank dapat melakukan promosi penjualan melalui : 1
Pemberian bunga khusus special rate untuk jumlah dana yang relatif besar.
2 Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan
saldo tertentu.
28
Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.229
29
Murti Sumartini, Op.Cit., h.340-341
3 Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.
30
Tujuan dari promosi penjualan adalah sebagai berikut : 1
Menarik para pembeli baru. 2
Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau langganan lama.
3 Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.
4 Menghindarkan konsumen lari ke merk lain.
5 Mempopulerkan merek dan meningkatkan loyalitas.
6 Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas market share jangka panjang.
31
Promosi penjualan memiliki tiga khas yaitu : 1
Komunikasi Sarana promosi penjualan memperoleh perhatian dan biasanya pemberian
informasi yang dapat mengarahkan nasabah kepada produkjasa bank. 2
Insentif Sarana tersebut memasukkan unsur kelonggaran, konsensi, dorongan,
atau kontribusi yang memberikan nilai kepada nasabah. 3
Undangan
30
Kasmir, Loc.Cit
31
Buchori Alma, Op.Cit., h.141
Sarana promosi penjualan merupakan suatu undangan khusus yang mengajak nasabah mengadakan transaksi saat itu pula.
32
c. Penjualan pribadi personal selling
Penjualan pribadi adalah interaksi individu, antara lain pertemuan tatap muka dengan maksud untuk menciptakan, memperbaiki, mengawasi atau
mempertahankan hubungan yang menguntungkan satu sama lain. Penjualan pribadi sifatnya fleksibel dimana pertemuan dapat dilakukan secara khusus
untuk nasabah tertentu.
33
Sifat-sifat personal selling antara lain : 1
Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.
2 Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala
macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
3 Response, yaitu situasi yang seolah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan dan menanggapi.
34
Hal yang paling penting dalam program pemasaran mengatakan komunikasi secara pribadi dengan nasabah sasaran, penjualan pribadi secara tipikal
memainkan peran yang lebih besar dalam meyakinkan nasabah untuk
32
Murti Sumartini, Op.Cit., h.340
33
O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank ,Jakarta: Yogya, 1983 h. 98
34
Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.224
melakukan transaksi dengan bank dibandingkan dengan bentuk promosi hubungan masyarakat dan promosi penjualan serta periklanan. Tenaga
pemasar sedikitnya harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang produkjasa bank yang dijualnya baik desain, cara penggunaan, hargatarif dan
syarat penjualan. Jenis promosi ini memang sifatnya sangat pribadi yaitu merupakan komunikasi individual, pemasar dapat melihat secara langsung
motif, keinginan dan prilaku nasabah, sekaligus dapat mengetahui reaksi pembeli perihal produkjasa yang ditawarkan bank sehingga informasi dari
nasabah tersebut dapat segera diberikan kepada manajemen dengan cepat dan akurat.
Bank yang berorientasi kepada kepuasan nasabah pasti akan menugaskan staf bank yang dapat mewakili bank untuk mengungkapkan bahwa, bank
adalah ingin bersahabat dengan nasabah; bank akan bekerja secara teliti, professional dan berkemampuan tinggi. Inilah nampaknya yang membuat
penjualan pribadi merupakan media paling mahal biayanya dan sering kali sulit mendapatkan tenaga pemasar yang professional di bidangnya.
35
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut : 1
Prospecting, yaitu mencari pembeli potensial yang tidak pernah membeli produkjasa penjual seperti melalui daftar nama, alamat, dan
sebagainya. 2
Targeting, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
35
Murti Sumartini, Op.Cit., h.342-343
3 Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produkjasa
perusahaan kepada pelanggan. 4
Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
5 Serving, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan. 6
Informating gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar. 7
Allocating, yakni mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
36
Adapun proses penjualan pribadi sebagai berikut : 1
Persiapan sebelum penjualan Di sini persiapan tenaga penjual, termasuk melatih cara atau teknik
pangsa pasarnya secara motivasinya. 2
Menetukan lokasi pembeli potensial Meliputi penentuan letak pangsa pasarnya, dari lokasi ini dapat dibuat
daftar orangperusahaan yang merupakan pembeli potensial dari produkjasa bank.
3 Pendekatan pendahuluan
Segala yang menyangkut keinginan pembeli potensial harus dipelajari. Misalnya kebiasaan membeli, kesukaan dan produkjasa apa yang sekarang
yang sedang digukannya.
36
Fandy Tjiptono, Loc.Cit
4 Penjualan
Dimulai dengan usaha untuk memikat perhatian calon nasabah dan kemudian dilakukan penjualan produkjasa bank.
5 Kegiatan sesudah penjualan
Tahap terakhir dalam proses penjualan adalah memberikan layanan sesudah pejualan dilakukan. Petugas penjualan harus memberikan jaminan
kepada nasabah bahwa keputusan pembelian yang dilakukan adalah tepat, produknya bermanfaat, alternative yang dipilih adalah paling tepat.
37
Setiap karyawan bank yang mengadakan hubungan secara perorangan dengan nasabah seperti resepsionis, telephonis, karyawan loket bahkan penjaga
keamanan yang berorientasi kepada pemasaran merupakan personal selling wira niaga. Kegiatan penjualan pribadi ini pada umumnya dilakukan secara
lisan, bertatap muka dengan maksud untuk menyajikan dan memperluas penjualan produkjasa bank kepada calon nasabah. Cara yang digunakan untuk
program kunjungan ke nasabah yang dilakukan oleh pejabat bank account officer atau pejabat pemasaran bank. Juga melalui undangan makan siang,
pertandingan olahraga, yang dilakukan oleh bank dengan calon nasabah institusional corporate segment seperti industri, lembaga pemerintah,
perusahaan swasta, dan lain-lain.
38
d. Publisitas publicity
37
Murti Sumartini, Op.Cit., h.348-349
38
Ibid., h.350
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, produkjasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produkuntuk membentuk citra produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredebilitas yang lebih baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung
dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu, karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio
dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci dari
pada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang di untungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang di untungkan
tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu publisitas tidak mungkin di ulang-ulang
seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari depertemen humas perusahaan.
39
Humas perusahaan sering juga disebut Public relation PR. Dalam hal ini, public relation membangun hubungan yang baik dengan berbagai public
perusahaan dengan memperoleh atau menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuh-kembangkan suatu citra perusahaan yang baik dan
39
Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.228
melenyapkan desas-desus, cerita-cerita, dan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan.
40
Adapun tugas humas antara lain : 1
Mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan, atau saran masyarakat.
2 Mengembangkan kebijaksanaan perusahaanorganisasi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. 3
Mengambil tindakan untuk memperoleh pengertian masyarakat.
41
Kegiatan humas dapat di kelompokkan dalam tiga katagori yaitu : 1
Hubungan dengan nasabah Program humas yang baik yaitu memperhatikan segala dampak
hubungan, misalnya sekertaris di biasakan berkomunikasi dengan sopan dan senantisa menampilkan suara yang lembut pada setiap panggilan telpon
atau dengan raut muka yang ramah ketika menerima setiap tamu di kantor. Menjawab permintaan akan informasi dan secara langsung mengucapkan
terimakasih terhadap sesuatu yang telah dilakukan adalah suatu contoh pembawaan yang baik.
2 Hubungan dengan perusahaan industri
Hubungan bank dengan perusahaan industri juga melibatkan program untuk ikut mendidik para nasabah. Humas sebagai juru bicara dalam
40
Philip Kotler dan Gery Amstrong, Op.Cit., h.177
41
O.P. Simorangkir, Op.Cit., h.109
pertemuan-pertemuan, berpartisipasi dan bekerjasama dalam program perkembangan industri.
3 Hubungan dengan masyarakat umum
Humas membawakan bank di dalam masyarakat bagaikan warga kota yang baik dan tidak mengadakan jarak, misalnya : partisipasi dalam suatu
organisasi amal dan melakukan dorongan amal.
42
Secara umum publisitas mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : 1
Kredebilitas tinggi Suatu berita di media, baik media cetak ataupun elektronik yang dapat
dipercaya, sangat berengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan produknya. Kredebilitas tinggi ini karena publikasi di
anggap bukan merupakan propaganda, karena tidak di biayai oleh perusahaan tersebut.
2 Dapat menembus batas perusahaan
Publisitas dapat menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat
bebas dan tidak memihak. 3
Dapat mendramatisasi Pendramatisasian publisitas lebih dipercaya dari pada iklan karena hal
itu dilakukan bukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
C. Tinjauan Ekonomi Islam
42
Ibid., h.110.
Islam menyatakan bahwa manusia harus bekerja mencari karunia Allah di muka bumi ini. Sebelum pekerjaan dilakukan, dibutuhkan suatu keputusan
yang sehat, bijaksana, dan hati hati agar sebuah kegiatan ekonomi sukses dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Namun yang perlu
di ingat bahwa keputusan tersebut tidak boleh menyimpang dan terlepas dari rule-rule yang telah di tetapkan oleh islam. Adapun berbicara mengenai
promosi ditinjau dari perspektif syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan promosi pada umumnya, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh ahli
ekonomi konvensional. Namun yang menjadi titik tolak bahwa promosi dalam perspektif ekonomi islam dilandasi dengan moral dan etika islam serta tidak
lepas dari rule-rule yang di terapkan dalam Al-Qur’an dan sunnah, karena islam adalah agama yang komprehensif mengatur segala aspek kehidupan
termasuk mengenai manajemen pemasaran walaupun mungkin secara global, mengingat keterbatasan bahan pustaka mengenai promosi secara islami. Oleh
kerena itulah penulis mencoba memaparkan bahwa etika dan moral dalam mempromosikan produkjasa perspektif ekonomi islam sebagai berikut:
1. Jujur shidiq
Seorang pemasar harus jujur dalam melaksakan jual beli produknya kepada konsumen yang dilandasi dengan keinginan agar orang lain
mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagai mana ia menginginkannya.
Dengan menjelaskan apa adanya mengenai produk tersebut tanpa menambahkan atau mengurangi.
43
Sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Dan tegakkan lah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu.” Ar Rahman55:9 Begitu pula jika berkaitan dengan praktek dalam bank syariah, Kejujuran
merupakan hal yang fundamental dan menyangkut kepercayaan, Jika pihak bank bersikap jujur dan dapat dipercaya memasarkan produknya , maka
nasabah atau calon nasabah bank syriah akan memberikan kesempatan dan membuka hubungan seluas-luasnya dengan menjadi mitra usaha maupun
penabung pada bank syariah tersebut. 2.
Amanah Tanggung Jawab Tanggung jawab disini artinya mau dan mampu menjaga amanah
kepercayaan masyarakat yang di berikan kepadanya, karena setiap orang harus bertanggung jawab terhadap jabatan dan pekerjaan atau usahanya.
44
Demikian pula dalam memasarkan produkjasa bank syariah kepada masyarakat atau calon nasabah. Dalam prakteknya nasabah memberikan
43
M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia Jakarta: Penerbit, Bangkit,1992, jilid I, h. 26
44
Izzudin Khatib At Tamimi, Bisnis Islami, Terj.Azwir Buton dan Anwar Faisal, Jakarta: PT.Fikahati Aveska, 1992. h. 97
amanah berupa titipan atau simpanan kepada pihak bank syariah, maka bank syariah tersebut wajib memelihara amanah itu agar kepercayaan
nasabah tetap tinggi dan terpelihara. Hal ini merupakan realisasi etika ekonomi yang di anut oleh islam seperti yang tercantum dalam surat Al
Baqarah: 283, yang berbunyi:
+ +
+ +
, ,
, ,-
- -
-. .
. .
01 1
1 12
2 2
23 3
3 3
5 5
5 56
6 6
67 7
7 78
8 8
8 9
9 9
9: :
: :;;;;
= =
= =;;;;3
3 3
3 ?
? ?
? 3
3 3
3 5 5
5 5
AB AB
AB AB7
7 7
7C C
C CD
D D
D ;;;;EEEE
F F
F FG
G G
GH H
H HI
I I
I J
J J
J K
K K
K
;;;;EEEE
M M
M MA
A A
A :
: :
:. .
. .N
N N
NO O
O O
P
P P
P Q
Q Q
Q
P P
P P
R R
R R 5
5 5
5;;;;
S
S S
SEEEET T
T T;;;;EEEE
U U
U U
V V
V VW
W W
W M
M M
MA A
A A
P P
P P3
3 3
3 X
X X
X Y
Y Y
Y ,
, ,
, -B
-B -B
-B Z
Z Z
Z[ [
[ [\
\ \
\ S S
S S
V V
V VW
W W
W X
X X
X Y
Y Y
Y[ [
[ [
] ]
] ]
N N
N N
\ \
\ \
N N
N N;;;;3
3 3
3 2
2 2
2_ _
_ _7
7 7
7 B
B B
B7 7
7 7`
` `
`a a
a ab
b b
b A
A A
A 7
7 7
7` `
` `c
c c
c \
\ \
\d d
d d?
? ?
? 6
6 6
6X X
X X
Y Y
Y Ye
e e
ef f
f f
;;;;EEEE :
: :
: +
+ +
+ .
. .
. X
X X
X Y
Y Y
Y ?
? ?
?EEEET T
T T;;;;
N N
N N
g g
g gW
W W
W 7
7 7
7 P
P P
PT T
T T7
7 7
7
P
P P
P;;;;3 3
3 3
+ +
+ +
T T
T T
h h
h h
iD iD
iD iD
Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang di pegang oleh yang berpiutang, akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
Tuhannya: dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang
yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” Al Baqarah2:283
3. Tidak Menipu