Teknik Analisa Data Latar Belakang Responden Penelitian

55 Tabel 3.6 Kaidah Baku Tingkat Realibilitas Kriteria Koefisien realibilitas Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel Tidak reliabel 0,9 0,7-0,9 0,4-0,7 0,2-0,4 0,2 Hasil uji coba reliabilitas item yang valid pada skala kepercayaan diri diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa skala kepercayaan diri reliabel. Pada Hasil uji coba reliabilitas item yang valid pada skala Kemandirian diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,777. Hal ini menunjukkan bahwa skala Kemandirian reliabel Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kedua instrumen yang digunakan reliabel sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan alat ukur.

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini didasarkan atas tujuan dan hipotesis dari penelitian, yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variable bebas x dalam hal ini kepercayaan diri dengan variabel terikat y yaitu kemandirian. Dalam penelitian korelasional, besar atau tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah besaran 56 yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi.. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik sesuai dengan program SPSS versi 15.0 for windows untuk mengetahui hubungan diantara kedua variable tersebut.

3.7 Prosedur Penelitian

Berkaitan dengan jalannya penelitian ini,peneliti meracanakan langkah- langkah prosedur penelitian yang menunjang kelancaran dan keberhasilan penelitian ini dalam beberapa tahap, yaitu :

1. Tahap persiapan penelitian

• Diawali dengan perumusan masalah yang akan diteliti • Menentukan variable penelitian yang akan diteliti • Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian • Menentukan lokasi penelitian • Menentukan, menyusun dan menyiapkan instrumen atau alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian yaitu berupa skala sikap model Likert skala Kepercayaan diri dan skala Kemandirian, dan mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing skripsi. • Membuat surat izin untuk melakukan penelitian kepada pihak Fakultas Psikologi dan meminta izin melakukan peneltian kepada kepala Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung. 57

2. Tahap pengujian alat ukur try out

Setelah melakukan penyusunan skala, peneliti melanjutkan dengan melaksanakan uji coba alat ukur try out kepada 30 santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2010. Uji coba ini dilakukan dengan menyebar skala kepercayaan diri dan skala kemandirian. Setelah melakukan uji coba, peneliti melanjutkan dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada skala yang digunakan untuk penelitian. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkolerasikan skor setiap item dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dan penghitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan system komputerisasi SPSS versi 15.0 For Windows.

3. Tahap pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada hari Kamis tanggal 04 Juni 2010 di Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala yang sudah direvisi dari hasil uji coba sebelumnya. Dari populasi yang berjumlah 117 orang santri, peneliti mengambil 40 orang santri untuk dijadikan sampel penelitian yang terdiri dari santri yang duduk di kelas 1 dan 2 SMA. Peneliti tidak mengambil sampel santri yang duduk di kelas 1 dan 2 SMP karena pada saat penelitian berlasung sampel santri SMP yang duduk di kelas 1 dan 2 SMP tidak berada di tempat dikarenakan sedang mengikuti kegiatan field trip camp selama 3 hari yang diadakan oleh pihak sekolah. 58

4. Tahap pengolahan data

• Setelah data penelitian terkumpul maka peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subyek penelitian. • Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data. • Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian.

5. Tahap pembahasan

• Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik-statistik berdasarkan teori. • Merumuskan kesimpulan dan laporan akhir dari penelitian yang telah dilaksanakan. BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1 Latar Belakang Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung, dengan melibatkan 40 orang responden yang masih tercatat aktif sebagai santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung Tahun Pendidikan 20092010. Berikut ini akan diuraikan gambaran responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan kelas Dari 40 responden yang diteliti, sebanyak 23 santri 57,5 berjenis kelamin laki-laki, sementara sisanya sebanyak 17 santri 42,5 merupakan responden perempuan. Sedangkan berdasarkan usia, dari 40 responden yang diteliti sebanyak 12 santri 30 yang berusia 15 tahun, 15 santri 37,5 yang berusia 16 tahun, dan 13 santri 32,5 yang berusia 17 tahun. Santri yang mengikuti penelitian terdiri dari santri yang duduk di kelas 1 SMA yang berjumlah 20 santri 50, demikian pula dengan yang duduk di kelas 2 SMA berjumlah 20 orang 50. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.1. 59 60 Tabel 4.1 Latar Belakang Responden Penelitian N = 40 Latar Belakang Frekuensi Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 23 57,5 Perempuan 17 42,5 Usia 15 Tahun 12 30 16 Tahun 15 37,5 17 Tahun 13 32,5 Kelas 1 SMA 20 50 2 SMA 20 50 4.2. Presentasi Data 4.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1.1. Gambaran Kepercayaan diri Untuk menentukan tingkat kepercayaan diri menggunakan kategorisasi jenjang yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dalam menentukan jenjang tersebut diperoleh nilai skala yaitu 1, 2, 3 dan 4 dengan jumlah item 45. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 61 Tabel 4.2 Statistik Kepercayaan diri Skala Item N Skor min Skor max Mean SD Kepercayaan diri 45 40 137 166 152.2500 7.03745 Berdasarkan tabel 4.2. Diketahui jumlah responden penelitian adalah 40 orang, dengan skor kepercayaan diri terendah adalah 137, skor tertinggi 166 , dan nilai rata-rata 152 serta standar deviasi sebesar 7. Dalam penyajian data, peneliti membuat Kategorisasi ke dalam tiga kategori. Kategori ini bertujuan untuk menempatkan responden dalam tiga kategori, yaitu : tinggi, sedang dan rendah. Ketegorisasi jenjang tersebut dapat diinterpretasikan seperti tabel 4.3. Tabel 4.3 Interpretasi skor kepercayaan diri Kategori Klasifikasi Interval Tinggi X M+1 SD X 156 Sedang M+SD XM-1SD 148 X156 Rendah X M-1SD X148 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang masuk pada kategori tinggi adalah responden yang memiliki skor di atas 156, sedangkan responden yang masuk pada kategori sedang adalah responden yang memiliki skor antara 148-156. Responden yang memiliki skor di bawah 148 adalah responden yang masuk dalam kategori rendah. 62 Tabel 4.4 Kategorisasi skor Skala Kepercayaan diri No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tinggi 13 32, 2 Sedang 16 40 3 Rendah 11 27,5 Jumlah 40 100 Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa dari 40 responden terdapat 13 atau 32,5 responden yang memiliki kepercayaan diri tinggi, 16 atau 40 responden memiliki kepercayaan diri sedang, dan 11 atau 27,5 responden memiliki kepercayaan diri rendah. Hal ini berarti bahwa responden yang memilki skor kepercayaan diri sedang lebih banyak daripada responden yang memiliki skor kepercayaan diri tinggi maupun rendah.

4.2.1. 2. Gambaran Kemandirian

Untuk menentukan tingkat kemandirian menggunakan kategorisasi jenjang yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dalam menentukan jenjang tersebut diperoleh nilai skala yaitu 1, 2, 3 dan 4 dengan jumlah item 46. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Statistik Kemandirian Skala Item N Skor min Skor max Mean SD Kemandirian 46 40 143 171 157.2000 6.97321 63 Berdasarkan tabel 4.5. Diketahui jumlah responden penelitian adalah 40 orang, dengan skor kemandirian terendah adalah 143, skor tertinggi 171 , dan nilai rata-rata 157 serta standar deviasi sebesar 7. Dalam penyajian data, peneliti membuat Kategorisasi ke dalam tiga kategori. Kategori ini bertujuan untuk menempatkan responden dalam tiga kategori, yaitu : tinggi, sedang dan rendah. Ketegorisasi jenjang tersebut dapat diinterpretasikan seperti tabel 4.6. Tabel 4.6 Interpretasi skor Kemandirian Kategori Klasifikasi Interval Tinggi X M+1 SD X 161 Sedang M+SD XM-1SD 153 X161 Rendah X M-1SD X153 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang masuk pada kategori tinggi adalah responden yang memiliki skor di atas 161, sedangkan responden yang masuk pada kategori sedang adalah responden yang memiliki skor antara 153-161. Responden yang memiliki skor di bawah 153 adalah responden yang masuk dalam kategori rendah. Tabel 4.7 Kategorisasi skor Skala kemandirian No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tinggi 12 30 2 Sedang 20 50 3 Rendah 8 20 Jumlah 40 100 64 Tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa dari 40 responden terdapat 12 atau 30 responden yang memiliki kemandirian tingggi, 20 atau 50 responden yang memiliki kemandirian sedang, dan 8 atau 20 responden yang memiliki kemandirian rendah. Hal ini berarti bahwa responden yang memilki skor kemandirian sedang lebih banyak daripada responden yang memiliki skor kemandirian tinggi maupun rendah.

4.3 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 5 6

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Naskah Publikasi Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kepercayaan Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Naskah Publikasi Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kepercayaan Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

1 3 9

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA TUNARUNGU

0 0 17

65. Al-Uqshari, Y. 2005. Percaya Diri Pasti. Jakarta : Gema Insani. Amyani, S. 2010. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kemandirian Santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung. Skripsi. Jakarta: Fakultas PsikologiUniversitas

0 1 50