Perkembangan Kemandirian Faktor Eksternal

27 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian tidak dapat tercipta tanpa adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi; penampilan fisik dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal meliputi; pola asuh, tingkat pendidikan orang tua, guru di sekolah, dan kebudayaan.

2.2.4. Perkembangan Kemandirian

Kemandirian adalah merupakan suatu kemampuan psikologis yang harus sudah dimiliki secara sempurna oleh individu pada masa remaja akhir dan sudah relatif menetap pada masa dewasa awal sehingga individu pada masa dewasa awal sudah dapat dikatakan mandiri. Hal ini seperti yang dikatakan Havighurst dalam Hurlock,1980 bahwa salah satu tugas perkembangan bagi remaja adalah mencapai kemandirian. Kemandirian merupakan tugas perkembangan yang harus dicapai oleh tiap individu. Kemandirian seperti juga konsep diri bukanlah merupakan faktor bawaan sejak lahir tapi terbentuk melalui proses yang cukup panjang dengan belajar dari pengalaman yang dimulai sejak dini dan akan terus berkembang hingga menjadi sifat yang relatif menetap pada masa remaja. Seorang anak pada awal kehidupannya dalam keadaan tidak berdaya dan secara mutlak tergantung pada orang lain khususnya orang tuanya. Dengan perawatan dan asuhan yang penuh kasih sayang dari orang lain, akan timbul perasaan aman dan mempercayai orang lain dalam memperoleh kesenangan, keinginan dan kebutuhannya. Ketergantungan bayi pada orang lain secara 28 bertahap demi setahap akan berkurang sejalan dengan perkembangan fisiknya, sikap berdiri sendiri sudah mulai dibina sejak tahun kedua dan ketiga, dimana anak mulai menjelajahi lingkungan sekitarnya dan banyak memperlihatkan keinginannya Gunarsa dan Gunarsa, 2008. Menurut Rank dalam Sarwono, 2006, pada remaja terjadi perubahan drastis dari ”will”, yaitu dari keadaan ketergantungan pada orang lain pada masa kanak-kanak menuju pada keadaan mandiri di masa dewasa, sampai terbentuknya kepribadian yang mandiri yang menentukan ”self”nya sendiri. Kemandirian, seperti halnya dengan kondisi psikologis yang lain, dapat berkembang dengan baik jika terus diberikan kesempatan untuk terus berkembang melalui latihan secara terus-menerus dan dilakukan sejak dini. Latihan tersebut dapat berupa pemberian tugas-tugas tanpa bantuan, dan tentunya saja tugas-tugas tersebut. disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Dengan latihan-latihan tesebut, diharapkan dengan bertambahnya usia akan bertambah pula kemampuan anak untuk berpikir secara objektif, tidak mudah dipengaruhi, berani mengambil keputusan sendiri, tumbuh rasa percaya diri, tidak tergantung kepada orang lain, dan dengan kemandirian akan berkembang dengan baik. Mu’tadin, 2002. Mengingat kemandirian akan banyak memberikan dampak yang positif bagi perkembangan individu, maka sebaiknya kemandirian diajarkan pada anak sedini mungkin sesuai kemampuannya. Seperti telah diakui segala sesuatu yang dapat diusahakan sejak dini akan dapat dihayati dan akan semakin berkembang menuju kesempurnaan. Latihan kemandirian yang diberikan kepada anak harus disesuaikan dengan usia anak. Contoh: Untuk anak-anak usia 3 - 4 tahun, latihan 29 kemandirian dapat berupa membiarkan anak memasang kaos kaki dan sepatu sendiri, membereskan mainan setiap kali selesai bermain, dll. Sementara untuk anak remaja berikan kebebasan misalnya dalam memilih jurusan atau bidang studi yang diminatinya, atau memberikan kesempatan pada remaja untuk memutuskan sendiri ekstrakurikuler atau hobi yang diminatinya tentu saja orangtua perlu mendengarkan argumentasi yang disampaikan sang remaja tersebut sehubungan dengan keputusannya. Dengan memberikan latihan-latihan tersebut tentu saja harus ada unsur pengawasan dari orangtua untuk memastikan bahwa latihan tersebut benar-benar efektif, diharapkan dengan bertambahnya usia akan bertambah pula kemampuan anak untuk berfikir secara objektif, tidak mudah dipengaruhi, berani mengambil keputusan sendiri, tumbuh rasa percaya diri, tidak tergantung kepada orang lain dan dengan demikian kemandirian akan berkembang dengan baik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan tugas perkembangan yang harus dimiliki oleh individu. Kemandirian sudah dapat dilihat sejak individu masih kanak-kanak dan mulai mememukan bentuknya pada akhir masa remaja sampai akhir relatif menetap pada masa dewasa awal. Kemandirian itu sendiri merupakan aspek kepribadian yang harus di miliki oleh setiap individu sebab kemandirian dapat mempengaruhi kinerja performance, membantu mencapai tujuan, prestasi, kesuksesan serta memperoleh penghargaan. Jadi, kemandirian merupakan bekal penting yang harus di miliki setiap individu. Tanpa adanya sifat mandiri dalam diri seseorang, maka individu akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan ke padanya. 30

2.3 Santri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI PONDOK PESANTREN DI SURAKARTA Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Di Surakarta.

0 5 6

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Naskah Publikasi Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kepercayaan Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR Naskah Publikasi Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kepercayaan Diri Dengan Kemandirian Belajar.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

1 3 9

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN PADA REMAJA TUNARUNGU

0 0 17

65. Al-Uqshari, Y. 2005. Percaya Diri Pasti. Jakarta : Gema Insani. Amyani, S. 2010. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kemandirian Santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung. Skripsi. Jakarta: Fakultas PsikologiUniversitas

0 1 50