Pengaruh Hari Perdagangan Day of The Week Effect Pengaruh Bulan Perdagangan Month Effect

lvii dan hasil yang ditimbulkan oleh anomali akan berlawanan dengan hasil yang diharapkan pada posisi pasar modal yang efisien. Rama, 2005

1. Pengaruh Hari Perdagangan Day of The Week Effect

Pengaruh hari perdagangan day of the week effect merupakan salah satu penyimpangan anomali yang termasuk ke dalam calendar effect anomalies dari teori pasar efisien. Banyak penelitian yang membuktikan dan mengidentifikasi terjadinya penyimpangan anomali ini di beberapa pasar modal di dunia. Day of the week effect merupakan penyimpangan anomali yang menyebutkan terdapat perbedaan return disetiap hari perdagangan dalam satu minggu secara signifikan. Biasanya return yang signifikan negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari lainnya. Beberapa literatur mengungkapkan pola return dimana hari Jum’at mempunyai rata-rata retutn tertinggi dan tingkat risiko yang lebih rendah dari pada hari lainnya. Hal ini bisa disebabkan oleh dominannya para investor untuk lebih aktif di perdagangan pada hari Jum’at karena melihat kecenderungan nilai negatif yang di dapat hari Senin. Kecenderungan akan hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu di antaranya adanya aksi proft taking yang dilakukan oleh investor pada hari perdagangan sebelumnya, yaitu hari Jum’at.

2. Pengaruh Bulan Perdagangan Month Effect

Pengaruh bulan perdagangan month effect dapat diartikan terdapat bulan-bulan tertentu dimana nilai rata-rata return pada bulan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain pada suatu perdagangan di lviii pasar modal. Salah satu dari pengaruh bulan yang paling umum dan sering di ungkap dalam suatu penelitian adalah pengaruh bulan Januari January effect. January effect atau kadang disebut juga January fever merupakan istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa pada bulan Januari setiap tahun umumnya menunjukkan tingkat pengembalian yang tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya. Pola January effect umumnya terjadi, karena pada pertengahan Desember pada fund manager mulai libur berkaitan dengan hari Natal dan Tahun Baru. Para fund manager baru masuk lagi pada bulan Januari dengan semangat optimisme dan dilengkapi dengan data-data yang akurat sehingga biasanya mereka melakukan pembelian besar-besaran dan tentu saja harga-harga saham akan terdongkrak naik. Darmadji dan Fakhruddin, 2001:118 Namun, beberapa penelitian mengungkapkan pola January effect mulai hilang. Hal ini membuktikan bahwa pola ini tidak selalu terjadi. Seperti yang diungkapkan bahwa pola ini merupakan salah satu dari penyimpangan pasar modal, jadi penyimpangan ini tidak dapat dijelaskan secara teori walaupun dibuktikan secara empiris. Perubahan pola pengaruh bulan perdagangan January effect juga dibuktikan dari beberapa penelitian yang dilakukan di pasar modal Indonesia. Cahyaningdyah 2005 menyebutkan return pada bulan April lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya atau lebih dikenal dengan sebutan April Effect. Cahyaningdyah 2005 menyimpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh adanya sistem pelaporan keuangan perusahaan sesuai lix dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM-LK No.80PM1996, yang menyatakan bahwa laporan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM-LK 120 hari setelah tanggal tahun tutup buku. Dengan asumsi dan ketetapan tersebut maka rata-rata return pada bulan April lebih tinggi daripada bulan selain April.

3. Pengaruh Rogalski Rogalski Effect