Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada Return Saham Di Bursa Efek Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1 MEDAN
ANALISIS ANOMALI PASAR HARI PERDAGANGAN PADA
RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
DRAFT SKRIPSI
OLEH
OCTAVIANUS PANDIANGAN 050502175
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
ABSTRAK
Octavianus Pandiangan (2009). Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan pada Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, Ketua Departemen Manajemen; Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Penguji I; Drs. Syahyunan, M.Si. Dosen Penguji II; Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis terjadinya hari perdagangan (the day of week effect), minggu keempat(week four effect), rogalsky effect,bulan Januari (January Effect) pada return saham di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan terbuka yang ada di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-peusahaan yang terdaftar sebagai saham LQ-45 selama tahun 2008. Jenis data yang dipakai merupakan data sekunder yang berupa data laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel selama tahun 2008 dalam bentuk data harian.
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif untuk menggambarkan rata-rata return saham harian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan ANOVA, One sample ttest, dan Independent sample
ttest.
Hasil uji hipotesis 1 dengan menggunakan ANOVA menunjukkan bahwa tidak terjadi efek hari perdagangan return saham tahun 2008. Hasil uji hipotesis 2 dengan menggunakan One sample ttest menunjukkan tidak terjadi efek minggu keempat return saham tahun 2008. Hasil uji hipotesis 3 dengan menggunakan Independent sample ttest menunjukkan tidak terjadi Rogalsky Effect return saham tahun 2008. Hasil uji hipotesis 4 dengan menggunakan ANOVA menunjukkan tidak terjadi efek bulan Januari return saham tahun 2008
Kata Kunci : Return Saham, Efek Hari Perdagangan (The Day of Week
Effect), Efek Minggu Keempat (Week Four Effect), Rogalsky Effect, Efek Bulan Januari (January Effect).
(3)
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Maha Kuasa atas kasih dan anugerahNya yang diberikan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan pada Return Saham di Bursa Efek Indonesia” pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Pada penulisan Skripsi ini hingga sampai selesai, penulis telah mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis.
(4)
5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si dan Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung M.Si selaku Dosen Penguji yang memberikan dukungan dan saran dalam memperbaiki Skripsi.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala bantuan juga jasa-jasanya selama masa perkulihaan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
7. Orangtua penulis, H. Pandiangan dan R. br Manullang dan adik-adik tersayang (Beny, Tabita, Afriani, Horas).
8. UKM KMK USU F. EKONOMI.
9. Teman-teman mahasiswa manajemen stambuk 2005.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juli 2009 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... .... ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 6
D. Hipotesis ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1. Tujuan Penelitian ... 8
2. Manfaat Penelitian ... 8
F. Metodologi Penelitian ... 9
1. Batasan Operasional ... 9
2. Definisi Operasional ... 10
3. Populasi dan Sampel ... 14
4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16
5. Jenis Data ... 16
6. Teknik Pegumpulan Data ... 16
7. Metode Analisis Data ... 16
BAB II URAIAN TEORITIS ... 20
A. Penelitian Terdahulu... 20
B. Saham ... 20
1. Pengertian Saham. ... 20
2. Return Saham. ... 21
3. Manfaat Kepemilikan Saham. ... 22
4. Risiko Kepemilikan Saham. ... 24
5. Harga Saham. ... 26
C. Hari Perdagangan (The Day of Week Effect) ... 27
D. Minggu Keempat (Week Four Effect) ... 28
E. Rogalsky Effect ... 28
F. Bulan Januari (January Effect) ... 29
G. Indeks LQ45... 30
H. Indeks Harga Saham. ... 31
BAB III GAMBARAN UMUM ... 32
(6)
B. Perkembangan Bursa Efek Indonesia ... 35
C. Profil Perusahaan ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 39
A. Analisis Deskriptif ... 39
B. Pengujian Hipotesis ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
C. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... viii
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Proses Pemilihan Sampel ... 14
Tabel 1.2 Nama- Nama Sampel Perusahaan ... 15
Tabel 3.1 Profil Perusahaan... 37
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif ... 39
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Return Bulanan. ... 41
Tabel 4.3 Hasil Uji ANOVA ... 43
Tabel 4.4 Hasil Uji One-Sampel Test ... 45
Tabel 4.5 Perbedaan Rata-rata Return April dan Non-April ... 46
Tabel 4.6 Hasil Uji Independent Sampel Test ... 47
Tabel 4.7 Hasil Uji ANOVA ... 49
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 7 Gambar 4.1 Fluktuasi Rata-Rata Return Harian ... 40 Gambar 4.2 Flluktuasi Rata-Rata Return Bulanan. ... 42
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Dalam menginvestasikan dana tersebut investor yang realistis akan membandingkan keuntungan yang dihasilkan dengan risiko yang akan ditanggung oleh investasi tersebut di masa yang akan datang investor harus terlebih dahulu membuat bebagai analisa dan evaluasi atas saham-saham yang ditawarkan di bursa efek. Pergerakan pasar saham internasional misalnya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nasional dari hari ke hari. Oleh karena itu para investor dalam melakukan investasi perlu berpikir lebih jauh ke depan serta memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengaruh internasional ini.
Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham per-usahaan yang layak untuk dipilih. Sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam ini dikatakan bahwa pemodal tersebut meng-hadapi risiko dalam investasi yang dilaku-kannya. Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi yang cukup berisiko tinggi meskipun menjanjikan ke-untungan yang relatif besar. Kelaziman
(10)
yang sering dijumpai adalah bahwa semakin besar return yang diharapkan (expected), semakin besar pula peluang risiko yang terjadi.
Semakin kompleks tingkat persaingan, baik dalam hal menarik dana investasi maupun dalam pemasaran produk merupakan peringatan dini untuk mengelola setiap sumber dana dan sumber daya secara serius dan ini berarti penyelengggaraan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas seoptimal mungkin. Apalagi saat ini dunia sedang dilanda krisis global yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi semua negara. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh investor dalam melakukan investasi. Di pasar modal terdapat berbagi macam perusahaan dengan kinerjanya masing-masing yang dapat dipilih investor untuk melakukan investasi dalam berbagai macam surat berharga. Perusahaan yang menawarkan surat berharga kepada masyarakat adalah perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Badan Pengawas Modal (Bapepam) perusahaan yang telah memenuhi syarat dan telah terdaftar di Bursa Efek untuk menjual saham kepada masyarakat disebut perusahaan go public.
Timbulnya risiko dapat dipicu oleh berbagai informasi yang masuk ke pasar seperti situasi politik yang tidak menentu adanya kebijakan pemerintah , ketidakpastian dalam dunia usaha dan khususnya dalam krisis global yang melanda semua negara di dunia saat ini termasuk Indonesia.
Menurut kantor berita ekonomi syariah, tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi komunitas keuangan dunia termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pelaku Pasar Modal Indonesia. Krisis keuangan global yang bermula dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, berdampak luas pada
(11)
sektor keuangan dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut berdampak pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Puncaknya terjadi pada Rabu 8 Oktober 2008, IHSG terkoreksi sebesar 10,38% hingga menyentuh level 1.451,669. Hal tersebut mendorong BEI mensuspen perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif di seluruh pasar hingga dibuka kembali pada tanggal 13 Oktober 2008. Akibat terimbas krisis finansial global seperti disebutkan dalam siaran pers, IHSG terus mengalami penurunan pada 3 (tiga) bulan terakhir di tahun 2008 yang diikuti dengan penurunan nilai kapitalisasi pasar di BEI. Hal tersebut menyebabkan pada akhir tahun 2008, IHSG ditutup pada level 1.340,892 atau turun sebesar 51,17 % dari level penutupan di tahun 2007 sebesar 2.745,826.
Nilai kapitalisasi pasar untuk saham di akhir tahun 2008 turun 46,42% dari tahun sebelumnya senilai Rp1.988,3 triliun menjadi Rp1.065,36 triliun. Namun demikian, rata-rata nilai transaksi harian meningkat sebesar 4,17% dari Rp 4,27 triliun di tahun 2007 menjadi Rp4,45 triliun pada tahun 2008, demikian pula dengan rata-rata frekuensi transaksi harian yang mengalami peningkatan sebesar 16,19% dari 48.216 kali ditahun 2007 menjadi 56.022 kali di tahun 2008. Sedangkan volume transaksi harian menurun sebesar 22,34% dari 4,23 miliar lembar di tahun 2007 menjadi 3,28 miliar lembar di tahun 2008. Sementara itu, sepanjang tahun 2008, aktifitas pasar Surat Utang Korporasi mencapai Rp52.980,43 miliar atau turun sebesar 23% dibanding dengan tahun 2007 yaitu Rp68.715,55 miliar. Frekuensi transaksi di tahun 2008 mencapai 12.170 kali atau turun sebesar 21% dibandingkan tahun 2007 yang tercatat sebesar 15.478 kali. Rata-rata transaksi harian turun dari Rp279 miliar perhari pada tahun 2007
(12)
menjadi Rp218 milliar per hari pada tahun 2008 atau turun 22 %. Untuk aktifitas Surat Utang Negara (SUN) termasuk ORI disepanjang tahun 2008, mencapai Rp949.465,73 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 23% dari Rp1.234.720,51 miliar pada tahun 2007. Frekuensi transaksi di tahun 2008 mencapai 49.500 kali atau turun sebesar 11% dibandingkan tahun 2007 yang tercatat sebesar 55.453 kali. Rata-rata transaksi harian turun dari Rp 5.019 miliar perhari pada tahun 2007 menjadi Rp3.907 miliar per hari pada tahun 2008 atau turun 22%. (www.pkesinteraktif.com)
Adanya penelitian-penelitian mengenai pola perubahan return saham di pasar modal memberikan kesimpulan yang beragam. Berbagai penelitian dalam bidang pasar modal dan mengenai perilaku keuangan (behavioral finance) menyatakan bahwa terdapat beberapa penyimpangan yang terjadi yang dapat mempengaruhi harga saham. Penyimpangan tersebut diantaranya adalah fenomena-fenomena The Day of Week Effect, Week Four Effect, Rogalsky Effect, dan January Effect.
Penelitian day of the week effect di Bursa Efek Jakarta menunjukkan hasil yang bervariasi. Hasil penelitian Primawurti (2003) dan Suwarni (2002) menunjukkan pada return pasar IHSG tidak ditemukan adanya day of the week effect tetapi pada return saham secara individual ditemukan adanya fenomena tersebut. Algifari (1998) dan Listyaningsih (2004) menemukan adanya day of the week effect.
Sun dan Tong (2002) dalam membuktikan lebih lanjut penelitian Wang, Li dan Erickson menemukan bahwa return Senin yang negatif terkonsentrasi pada minggu keempat setiap bulan yaitu antara tanggal 18-26, hal ini berkaitan dengan
(13)
tuntutan likuiditas investor individu. Mereka menyebut fenomena ini sebagai week-four effect. Juga ditemukan bahwa negatif return yang terkonsentrasi antara tanggal 18-26 setiap bulannya dapat dijelaskan secara statistik oleh negatif return yang terjadi pada Jumat sebelumnya.
Rogalski (1984) dalam mengemukakan adanya hubungan yang menarik antara day of the week effect dengan January effect. Rata-rata return Senin dalam bulan Januari adalah positif, sementara return Senin di bulan lainnya adalah negatif. Ini menunjukkan fenomena Monday effect menghilang pada bulan Januari. Fenomena ini kemudian disebut Rogalski effect.
Rozeff dan Kinney (1976) adalah peneliti pertama yang mengemukakan bahwa tingkat rata-rata return saham pada bulan Januari lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat rata-rata return saham pada bulan-bulan lain selama periode waktu 1904 sampai 1974.
Keragaman argumentasi mengenai pola dan fenomena return saham setiap hari perdagangan yang dhasilkan penelitian-penelitian yang terdahulu, baik penelitian yang dilakukan di pasar modal luar negeri maupun penelitian di Bursa Efek Indonesia menjadikan fenomena yang menarik untuk di teliti. Hal ini mendorong penulis untuk melakuan penelitian tentang “Analisis Anomali Pasar
Hari Perdagangan pada Return Saham di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian.
(14)
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Diduga terjadi efek hari perdagangan (the day of the week effect) return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
2. Diduga terjadi efek minggu keempat (week four effect) return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
3. Diduga terjadi rogalsky effect return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
4. Diduga terjadi efek bulan Januari (January Effect) retrun saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
C. Kerangka Konseptual
Return saham adalah merupakan pendapatan perlembar saham yang dinikmati oleh investor atas suatu investasi yang dilakukan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya return saham yang berkembang di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, investor tidak dapat menggunakan analisis-analisis teknikal untuk mendapat keuntungan. Seorang investor akan menghadapi kesulitan untuk menghasilkan suatu model ramalan berdasarkan hubungan waktu yang dulu dan waktu yang akan datang untuk tujuan memperoleh keuntungan yang lebih baik daripada di pasaran. Namun demikian muncul berbagai perilaku ketidak teraturan akan penyimpangan-penyimpangan yang bisa dikenali di dalam pasar modal. Ketidakteraturan ini secara terus menerus hadir dan telah memberikan dampak yang cukup besar yang disebut sebagai market anomalies (anomali pasar). Dalam keadaan anomali pasar, hasil yang ditimbulkan akan
(15)
berlawanan dengan hasil yang diharapkan pada posisi pasar modal yang efisien. Selain itu, perdebatan tentang pasar yang efisien masih terjadi sampai saat ini, di satu sisi banyak penelitian yang mengemukakan bukti empiris yang mendukung konsep pasar yang efisien, tapi di sisi lain muncul sejumlah penelitian yang mengemukakan adanya anomali pasar yang merupakan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien. Salah satu bentuk anomali pasar tersebut antara lain adalah pengaruh hari perdagangan, pengaruh minggu keempaat, pengaruh rogalsky dan pengaruh bulan januari.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya pada waktu tertentu anomali-anomali pasar tersebut ada yang terbukti berpengaruh terhadap return saham dan ada yang tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 1.1 berikut ini :
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006), diolah
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan jawaban sementarayang disusun yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan dilakukan.
HARI PERDAGANGAN
(The Day of The Week Effect)
RETURN SAHAM
MINGGU KEEMPAT (Week Four Effect)
ROGALSKY EFFECT
BULAN JANUARI (January Effect)
(16)
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Terjadi efek hari perdagangan (the day of week effect) return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
2. Terjadi efek minggu keempat (week four effect) return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
3. Terjadi rogalsky effect return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
4. Terjadi pengaruh bulan Januari (January effect) return saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Menguji dan menganalisis terjadinya hari perdagangan , minggu keempat, rogalsky effect,bulan Januari pada return saham di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Investor
Sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan dalam melakukan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.
(17)
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
Return Saham, Efek Hari Perdagangan, Efek Minggu Keempat, Rogalsky Effect dan Efek Bulan Januari.
b. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan yang listing di BEI sebagai saham yang masuk kedalam LQ-45 selama Januari-Desember tahun 2008.
c. Adapun data yang dikumpulkan berupa data IHSI penutupan harian dari saham dari perusahaan sampel yang masuk dalam LQ-45 selama periode Januari-Desember tahun 2008.
2. Defenisi Operasional Variabel.
Defenisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Return Saham
Return saham yang digunakan adalah return realisasi (actual return) yang merupakan capital gain/capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (IHSIt) dengan harga saham pada periode sebelumnya (IHSIt-1). Secara
(18)
matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, HM 2000) :
(
)
1 1 − − − = t t t t IHSI IHSI IHSI R Dimana:IHSIt = harga saham individu penutupan harian pada hari ke-t
IHSIt-1= harga saham individu penutupan harian pada hari sebelumnya b. Efek Hari Perdagangan (The Day of The Week Effect)
Hari perdagangan saham (The Day of The Week Effect) dilakukan mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. Dalam hal ini terjadi perbedaan return antara hari Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan (Damodaran 1996). Biasanya return yang signifikan negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari lainnya. Untuk mencari nilai return saham hari perdagangan dilakukan dengan cara:
Langkah pertama: menghitung return saham harian dari 34 sampel perusahaan selama tahun 2008.
(
)
Jumat Jumat Senin Senin IHSI IHSI IHSIR = −
(
)
Senin Senin Selasa Selasa IHSI IHSI IHSIR = −
(
)
Selasa Selasa Rabu Rabu IHSI IHSI IHSIR = −
(
)
Rabu Rabu Kamis Kamis IHSI IHSI IHSIR = −
(
)
Kamis Kamis Jumat Jumat IHSI IHSI IHSI(19)
Langkah kedua, return saham yang diperoleh kemudian dirata-ratakan sehingga diperoleh nilai return saham harian selama satu tahun sebanyak 250 return saham.
Langkah ketiga, return saham harian yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan harinya untuk kemudian diuji dengan metode analisis data pengujian hipotesis yang digunakan yaitu ANOVA.
c. Efek Minggu Keempat (Week Four Effect)
Pengaruh Minggu Keempat (Week-four Effect) merupakan suatu fenomena yang mengungkapkan bahwa Monday Effect hanya terjadi pada minggu keempat untuk setiap bulannya. Sedangkan return hari Senin pada minggu pertama sampai minggu ketiga dianggap tidak signifikan negatif atau sama dengan nol. Untuk melihat efek minggu keempat pada return saham dilakukan dengan cara:
Langkah pertama, menghitung return saham hari Senin setiap minggu selama tahun 2008.
(
)
Jumat Jumat Senin
Minggu Senin
IHSI IHSI IHSI
R ( 4)= −
(
)
Jumat Jumat Senin
Minggu Senin
IHSI IHSI IHSI
R ( 1−3) = −
Langkah kedua, return saham hari Senin yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompaok yaitu return saham pada minggu pertama sampai minggu ketiga dengan return saham pada minggu pertama.
(20)
Langkah ketiga, return saham yang telah dikelompokkan tersebut diuji berdasarkan metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesisnya melaui one sample ttest.
c. Rogalsky Effect
Rogalski Effect bisa diartikan sebagai suatu fenomena dimana return negatif yang biasa terjadi pada hari Senin (Monday Effect) menghilang pada bulan tertentu yaitu bulan April. Untuk melihat return saham rogalsky effect dilakukan dengan cara:
Langkah pertama, menghitung return saham setiap hari Senin selama tahun 2008.
(
)
Jumat Jumat Senin
April Senin
IHSI IHSI IHSI
R ( )= −
(
)
Jumat Jumat Senin
April Non Senin
IHSI IHSI IHSI
R ( − )= −
Langkah kedua, return saham yang diperoleh kemudian dikelompokkan menjadi dua yaitu return saham hari Senin pada bulan April dan return saham hari Senin selain bulan April.
Langkah ketiga, return saham yang telah dikelompokkan kemudian diuji dengan menggunakan metode analisis data pengujuan hipotesis yang dipakai yaitu independent sample ttest.
(21)
Fenomena efek bulan Januari ini merupakan sebuah anomali. Disebut anomali karena return saham dari setiap bulan pada sepanjang tahun apabila dirata-ratakan relatif akan sama sehingga ketika return di bulan Januari lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, hal ini adalah anomali. Fenomena ini di pasar modal global dikenal dengan sebutan “January Effect”. Untuk dapat melihat efek bulan Januari return saham pada tahun 2008 di BEI maka dilakukan dengan cara:
Langkah pertama, menghitung return saham setiap bulannya yang diperoleh dari return saham harian yang dirata-ratakan setiap bulannya.
) (
2008 Senin Jumat rata rata
Des
Jan
R
R
−=
− −Langkah kedua, return saham yang diperoleh kemudian dibagi berdasarkan bulan masing-masing. Setelah itu kemudian dianalisis dengan pengujian hipotesisnya yaitu ANOVA.
3. Populasi dan Sampel.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing atau yang terdaftar di BEI sebagai saham LQ 45 selama tahun 2008. Hal ini dilakukan untuk menghindari saham tidur atau saham yang tidak diperdagangkan pada waktu tertentu.
Tabel 1.1
Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel
No. Karakteristik Sampel Jumlah
1. Perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 selama tahun 2008 51 2. Perusahaan yang keluar dari saham LQ 45 selama tahun 2008 (17)
(22)
Sumber: data diolah peneliti (2008)
Berdasarkan karakteristik penarikan sampel, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 34 perusahaan yang masuk dalam LQ 45 selama tahun 2008. Adapun sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Nama–Nama Sampel yang Termasuk Dalam Saham LQ 45 Selama Tahun 2008
No Kode Efek Nama Emiten
1 AALI Astra Agro LestariTbk
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3 ASII Astra Internasional Tbk
4 BBCA Bank Central Asia Tbk
5 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
8 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
10 BNBR Bakrie & Brothers Tbk
11 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
12 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk
13 BTEL Bakrie Telecom Tbk
14 BUMI Bumi Resources Tbk
15 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 16 CPRO Central Proteinaprima Tbk
17 CTRA Ciputra Development Tbk
18 ELTY Bakrieland Development Tbk
19 ENRG Energi Mega Persada Tbk
20 INCO International Nickel Indonesia Tbk
21 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
22 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
23 ISAT Indosat Tbk
24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 25 MEDC Medco Energi International Tbk 26 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
27 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
28 SMCB Holcim Indonesia Tbk
29 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
(23)
31 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
32 TRUB Truba Alam Manunggal Eingeneering Tbk 33 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
34 UNTR United Tractors Tbk
Sumber:
4. Tempat dan Waktu Penelitian.
Tempat penelitian dilakukan di BEI melalui situs
Februari 2009 sampai bulan Mei 2009.
5. Jenis Data.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitaf yang bersumber dari data sekunder
6. Metode Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
(24)
secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.
b. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis 1
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu bahwa terjadi pengaruh the day of week effect terhadap return saham, digunakan uji Analysis of Variance. Analysis of Variance digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independent dan satu variabel dependent (Situmorang, 2008). Hipotesis statistik pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : Sn = Sl = Rb = Km = Jm
H1 : Sn≠ Sl≠ Rb≠ Km≠ Jm
Keterangan :
Jika Fratio ≤ F0.05,df1,df2 atau Sign
> 0.05,
maka H0 tidak dapat ditolak.Jika Fratio > F0.05,df1,df2 atau Sign < 0.05, maka H0 ditolak.
2. Pengujian Hipotesis 2.
Untuk menguji hipotesis yang kedua, yakni bahwa terjadi week-four effect pada Bursa Efek Indonesia, maka digunakan one sample ttest dengan satu sisi kiri. One sample ttest adalah pengujian yang pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai nilai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai tertentu disini pada umumnya adalah nilai sebuah parameter untuk mengukur suatu populasi(Santoso, 2008). Perumusan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
(25)
H0 : Senin-akhir≥ 0
H1: Senin-akhir < 0
Keterangan :
Jika thitung≥ -t0.05;df, maka H0 tidak dapat ditolak.
Jika thitung < -t0.05;df , maka H0 ditolak
3. Pengujian Hipotesis 3.
Untuk menguji hipotesis yang ketiga, yakni bahwa terjadi Rogalski effect pada Bursa Efek Indonesia, maka dilakukan pengujian independent sample ttest satu sisi kanan. Pengujian independent sample ttest tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata antara dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampelnya (Santoso, 2008). Adapun perumusan hipotesis statistiknya sebagai berikut:
H0 : 1≤ 2
H1: 1> 2
Keterangan :
1 = Rata-rata return Senin pada bulan April 2 = Rata-rata return Senin pada bulan selain April
Jika thitung≤ -t0.05;df, maka H0 tidak dapat ditolak.
Jika thitung > -t0.05;df, maka H0 ditolak.
4. Pengujian Hipotesis 4
Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu January effect dilakukan dengan pengujian One Way ANOVA. Hipotesis statistinya adalah sebagai berikut:
(26)
H1: 1 > 2
Keterangan:
1 = Rata-rata return pada bulan Januari 2 = Rata-rata return selain bulan Januari
Jika Fratio ≤ F0.05,df1,df2 pada
=
5%, maka H0 tidak dapat ditolak.Jika Fratio > F0.05,df1,df2 pada
=
5%, maka H0 ditolak.BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) dengan judul “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ” dimana hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukka n bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005. Hal ini membuktikan bahwa terjadi fenomena day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terrendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta
(27)
pada tahun 2005. Fenomena week four effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan. Namun penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April diBursa Efek Jakarta pada tahun 2005.
B. Saham
1. Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2006:58). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik persusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (prefered stock) (Anoraga, 2006:54). Saham biasa (common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham preferen (prefered stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan yang tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor (Darmadji, 2006:7). Dari kedua jenis saham tersebut, saham biasa (common stock) yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal.
2. Return Saham
(28)
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:109). Return realisasi (actual return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data histori. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa mendatang.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi (actual return) yang merupakan capital gain/capital loss yaitu selisih antara harga saham individu harian saat ini (IHSIt) dengan harga saham individu pada hari sebelumnya
(IHSIt-1). Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut
(Jogiyanto HM, 2000) :
(
)
1 1
− −
− =
t t t
t
IHSI IHSI IHSI
R
Dimana:
IHSIt = harga saham harian pada hari ke-t
IHSIt-1= harga saham harian pada hari ke t-1
Apabila harga saham sekarang (IHSIt) lebih tinggi dari harga saham periode
lalu (IHSIt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya
apabila harga saham sekarang (IHSIt) lebih rendah dari harga saham periode lalu
(29)
3. Manfaat Kepemilikan Saham
Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Sedikit banyaknya jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor tersebut Pembelian saham yang dilakukan investor tentunya memberikan manfaat.
Secara umum terdapat dua faktor yang yang bisa diperoleh dari pembelian saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006:60). a. Manfaat ekonomis meliputi :
1. Dividen
Dividen (dividen) merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji, 2006:12).
2. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah (Anoraga, 2006:60).
(30)
Manfaat non ekonomis yang bisa diperoleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan. Jumlah saham yang dimiliki investor akan mementukan seberapa besar suaranya dalam RUPS.
4. Risiko Kepemilikan Saham
Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, risiko tinggi” (high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan dan potensi risiko yang tinggi. Saham memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu singkat. Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Adapun risiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain (Darmadji, 2006:13-15) :
a. Tidak Mendapat Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.
b. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga dihadapkan pada risiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga jual lebih rendah dari harga belinya.
(31)
c. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
d. Saham Dikeluarkan dari Bursa (Delisting)
Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.
Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga sebelumnya.
e. Saham Dihentikan Sementara (Suspensi)
Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas Bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas Bursa men-suspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya,
(32)
agar informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh Bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula.
5. Harga Saham
Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.
Market Price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price) (Anoraga, 2006:59).
Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Pada lantai perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat lebih 400 terminal komputer di mana para floor trader dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah. Pada monitor-monitor yang memantau perdagangan saham, tertera beberapa istilah harga saham yaitu (Darmadji, 2006:131) :
a. Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.
b. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat
(33)
c. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
d. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang
terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
e. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir
yang terjadi.
g. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada
saat akhir sesi II yaitu jam 16.00 sore.
C. Hari Perdagangan (The Day of Week Effect).
The day of the week effect merupakan perbedaan return antara hari Senin dengan hari-hari lainnya dalam seminggu secara signifikan. Biasanya return yang signifikan negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari lainnya. Fenomena ini merupakan bagian dari anomali teori pasar efisien. Pada teori pasar efisien menyatakan bahwa return saham tidak berbeda pada setiap hari perdagangan. Namun fenomena day of the week effect, menyatakan bahwa terdapat perbedaan return untuk masingmasing hari perdagangan dalam satu minggu. Dimana pada hari Senin cenderung menghasilkan return yang negatif. Monday Effect adalah salah satu bagian dari day of the week effect. Fenomena Monday Effect menyatakan bahwa return pada hari Senin cenderung menghasilkan return yang negatif, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari selain Senin.
(34)
D. Minggu Keempat (Week Four Effect).
Week-four Effect merupakan suatu fenomena yang mengungkapkan bahwa Monday Effect hanya terjadi pada minggu keempat untuk setiap bulannya. Sedangkan return hari Senin pada minggu pertama sampai minggu ketiga dianggap tidak signifikan negatif atau sama dengan nol.
E. Rogalsky Effect.
Rogalski Effect merupakan suatu fenomena yang ditemukan oleh seorang peneliti bernama Rogalski pada tahun 1984. Dalam penelitiannya, Rogalski (1984) dalam Cahyaningdyah (2005) menemukan adanya hubungan yang menarik antara fenomena Day of the Week Effect dengan January Effect, dimana ditemukan bahwa ratarata return negatif pada hari Senin, menghilang pada bulan Januari. Hal ini disebabkan adanya January Effect, yaitu adanya kecenderungan return yang lebih tinggi pada bulan Januari dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Rogalski Effect bisa diartikan sebagai suatu fenomena dimana return negatif yang biasa terjadi pada hari Senin (Monday Effect) menghilang pada bulan tertentu. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan return yang lebih tinggi pada bulan tersebut dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Dipasar modal Amerika dikatakan bahwa return pada bulan Januari lebih tinggi daripada return pada bulan lainnya, sehingga fenomena tersebut dikatakan sebagai January Effect. Banyak penelitian yang telah dilakukan di Indonesia untuk menyingkap fenomena January Effect, akan tetapi para peneliti tidak menemukan adanya fenomena January Effect pada Bursa Efek Jakarta. Beberapa penelitian yang dilakukan pada Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa return pada bulan April lebih tinggi dibandingkan dengan bulan lainnya atau lebih dikenal dengan sebutan April
(35)
Effect. Hal ini disebabkan oleh ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal No.80/PM/1996, yang menyatakan bahwa laporan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam 120 hari setelah tanggal tahun tutup buku perusahaan. Hal ini berarti bahwa laporan keuangan maksimum disampaikan pada bulan April (Hendi dan Darmadji 2001). Oleh karena itu sebelum bulan April dan pada awal bulan April banyak perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan tahunan (Usman dan Riphat 1997). Dengan adanya praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan terhadap laporan keuangannya, menyebabkan sentimen positif bagi perusahaa
F. Bulan Januari (January Effect).
January Effect merupakan kecenderungan terjadinya kenaikan harga saham pekan pertama bulan Januari. Adanya kenaikan harga ini didorong oleh aktivitas investor untuk kembali menyusun portofolio-nya setelah mereka "terbenam" selama liburan akhir tahun. Permintaan investor yang meningkat terhadap instrumen keuangan inilah yang mnyebabkan harga mengalami kenaikan. Kenaikan permintaan ini didorong oleh ekspektasi investor yang positif. January Effect ini sering juga disebut dengan Year End Effect.
Secara historis, January Effect hanya akan berdampak pada saham-saham yang memiliki kapitalisasi kecil (small caps) daripada saham dengan kapitalisasi menengah (mid caps) dan besar (big caps). Hal ini secara teori dapat dijelaskan bahwa saham dengan kapitalisasi rendah memiliki akselarasi yang lebih cepat untuk meningkat harganya meskipun volume dan nilai transaksi-nya relatif tidak
(36)
besar. Tetapi saham mid caps dan big caps membutuhkan volume dan nilai transaksi yang relatif lebih besar untuk menggerakkan harga sahamnya.
G. Indeks LQ45
Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga akan terdiri darisaham-saham dengan likuiditas (LiQuid) tinggi dan juga mempertimbangkan Kapitalisasi Pasar saham tersebut.
Kriteria Pemilihan Saham untuk Indeks LQ45
Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus memenuhikriteria tertentu dan melewati seleksi utama, sebagai berikut:
1. Masuk dalam rangking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata transaksi selama 12 bulan terakhir)
2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir)
3. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Review Indeks dan Penggantian Saham
Bursa Efek Indonesia terus memantau perkembangan komponen saham yang masuk kedalam perhitungan Indeks LQ45. Setiap tiga bulan sekali akan dilakukan review pergerakan rangking saham-saham yang akan digunakan dalam perhitungan Indeks LQ45. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu setiap awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang
(37)
tidak memenuhi kriteria lagi, maka saham tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria (Fakhruddin, 2001:204).
H. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham merupakan salah satu leading indikator bagi perkonomian. Dipasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi: (1) sebagai indikator trend pasar, (2) sebagai indikator tingkat keuntungan, (3) sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu potofolio, (4) memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, (5) memfasilitasi berkembangnya produk derivatif (Fakhruddin, 2001: 201)
Penentuan indeks harga saham, bisa dibedakan menjadi dua, yaitu yang disebut dengan Indeks Harga Sahan Individu (IHSI) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSI hanya menunjukkan perubahan dari suatu harga saham perusahaan. Indeks ini tidak bisa untuk mengukur harga dari suatu saham tertentu apakah mengalami perubahan, kenaikan, atau penurunan. Sedangkan untuk IHSG akan menunjukkan pergerakan saham secara umumyang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal (Panji, 2006: 101).
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
(38)
Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
(39)
1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
(40)
2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).
2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
(41)
Bursa Efek Jakarta awalnya mulai beroperasi sejak Agustus 1977 berjalan agak tersendat-sendat mengingat pada saat itu jumlah perusahaan yang go public hanya bertambah dalam hitungan jam selama sepuluh tahun pertama. Minat investor masih sangat terbatas, mengingat belum banyak yang memahami berinvestasi di pasar modal. Hal ini dapat dimengerti mengingat kegiatan pasar modal merupakan kegiatan yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Di samping itu berinvestasi di pasar modal merupakan investasi yang mempunyai resiko sehingga investor perlu berhati-hati sebelum menanamkan uangnya di pasar modal. Keadaan demikian menyebabkan indeks harga saham hanya bergerak di sekitar 60-100 dan nilai perdagangan setiap hari rata-rata tidak lebih dari Rp 50.000.000.
Pada tahun 1988 keadaan mulai berubah sejak pemerintah meluncurkan berbagai deregulasi antara lain diperbolehkannya investor asing berinvestasi di pasar modal, tidak adanya batasan fluktuasi harga saham di bursa efek. Hal ini dapat dilihat dari indeks harga saham yang melejit menjadi 305 atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan kurun waktu sepuluh tahun pertama.
Nilai transaksi harian meningkat menjadi Rp. 120.000.000 atau meningkat lebih dari dua kali lipat. Kenaikan dramatis ini diikuti dengan meningkatnya jumlah perusahaan go public pada tahun 1989 menjadi 56 atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan kurun waktu 10 tahun pertama. Perkembangan ini berlanjut sehingga pada tahun 1993 Bursa Efek Jakarta mencapai pertumbuhan yang sangat mengesankan 114,62 %. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan nomor tiga yang tertinggi di bursa-bursa Asia yang hanya dapat disaingi oleh Hongkong dan Philipina.
(42)
Tahun 1994 merupakan tahun tantangan bagi Bursa Efek Jakarta akibat perkembangan faktor eksternal seperti keputusan yang dilakukan oleh Federal Reserve Bank yang sepanjang tahun 1994 menaikkan suku bunga beberapa kali yang secara keseluruhan mencapai 25 %.
Perubahan suku bunga ini mau tidak mau berpengaruh pada kinerja Bursa Efek Jakarta. Hal ini dapat dilihat bahwa pada akhir tahun 1994 IHSG Bursa Efek Jakarta menurun sebesar 20,23% yang dihitung dari IHSG tahun 1993. Selanjutnya IHSG naik dari 469,64 pada akhir Desember 1994 menjadi 519,57 pada akhir Desember 1995. Perkembangan faktor eksternal ini tidak hanya terasa pada Bursa Efek Jakarta tetapi juga mempengaruhi bursa lainnya di dunia.
C. Profil Perusahaan
Tabel 3.1 berikut menunjukkan profil perusahaan secara ringkas. Tabel ini akan memperlihatkan jenis bisnis yang dikelola, tahun berdiri, serta status hukum dari masing-masing emiten yang menjadi sampel penelitian.
Tabel 3.1 Profil Perusahaan
No Kode Nama Emiten
Tanggal Listing
Bussiness Status
1 AALI Astra Agro LestariTbk 09-12-1997
Agriculture Plantation
PMDN
2 ANTM
Aneka Tambang (Persero)
Tbk 27-11-1997
Metal and Mineral Mining
BUMN
3 ASII Astra Internasional Tbk
04-04-1990 Perdagangan Umum Limited Liability Company
4 BBCA Bank Central Asia Tbk 3-05-2000 Jasa Perbankan PMDN
5 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25-11-1996 Perbankan BUMN
6 BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
10-11-2003 Jasa Perbankan BUMN
7 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
(43)
8 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
26-04-1990 Jasa Pelayaran Ang Laut
PMDN 9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14-07-2003 Jasa Perbankan BUMN 10 BNBR Bakrie & Brothers Tbk
28-08-1989 Perdagangan dan Penyertaan
PMDN
11 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29-11-1989 Jasa Perbankan PMDN
12 BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk
21-11-1989 Jasa Perbankan PMDN
13 BTEL Bakrie Telecom Tbk 03-02-2006 Jasa PMDN
14 BUMI Bumi Resources Tbk
30-07-1990 Penambangan batu bara
PMDN
15 CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
18-03-1991 Animal Feed PMDN
16 CPRO Central Proteinaprima Tbk
28-11-2006 Agriculture Plantation
PMDN
17 CTRA Ciputra Development Tbk
28-03-1994 Developer and Pembangunan Real Estate
PMDN
18 ELTY
Bakrieland Development Tbk
30-10-1995 Developer and Pembangunan Real Estate
PMDN
19 ENRG Energi Mega Persada Tbk
07-06-2004 Jasa
Pengeboran Minyak, Gas Bumi
PMDN
20 INCO
International Nickel Indonesia Tbk
16-05-1990 Metal and Mineral Mining
PMA
21 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
14-07-1994 Food and Beverages
PMDN 22 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16-07-1990 Pulp and Paper PMDN 23 ISAT Indosat Tbk
19-10-1994 Jasa
Telekomunikasi
PMDN
24 KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk
10-01-1995 Property dan Real Estate
PMDN
25 MEDC
Medco Energi International Tbk
12-10-1994 Crude
Petroleum and Natural Gas Prod.
PMA
26 PGAS
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15-12-2003 Distribusi dan Transmisi Gas Bumi
BUMN
27 PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
23-12-2002 Pertambangan Batubara(Coal Mining)
BUMN
28 SMCB Holcim Indonesia Tbk
10-08-1997 Basic Industry and Chemicals – Cement
(44)
29 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk
14-02-2000 Agriculture Plantation
PMDN
30 TINS Timah Tbk
19-10-1995 Metal and Mineral Mining
BUMN
31 TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
14-11-1995 Penyelenggara Jaringan dan Jasa Telekom
BUMN
32 TRUB
Truba Alam Manunggal Eingeneering Tbk
16-10-2006 Jasa Konstruksi PMDN
33 UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
06-03-1990 Agriculture Plantation
PMDN
34 UNTR United Tractors Tbk
19-09-1989 Wholesale (Durable Goods)
PMDN
Sumber:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.
Pengamatan terhadap 34 saham perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini, diproleh hasil rata-rata pendapatan harian pada bulan Januari 2008 sampai dengan Desember 2008, sebagaimana disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.1.
Analisis Deskriptif Return Saham Harian Perusahaan LQ45 periode Tahun 2008 di BEI
(45)
Deviation
Senin 49 -0.010113773 0.038082567 -0.156138776 0.110136939
Selasa 50 -0.00717547 0.027175792 -0.098160452 0.060782593
Rabu 50 -0.004487436 0.031169784 -0.111760037 0.101943984 Kamis 45 -0.002009491 0.029376017 -0.075610549 0.066954156
Jumat 46 -0.000471695 0.030446726 -0.07880358 0.086773742
Total 240 -0.024257866 0.156250885 -0.520473394 0.426591414
Sumber: data diolah (lampiran)
Dari Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa rata-rata return adalah negatif dan return terendah terjadi pada hari Senin. dimana rata-rata return menunjukkan nilai negatif sebesar -1,0113773% setelah itu terjadi kenaikan return pada hari Selasa sebesar -0,7175477%. Pada hari Rabu meningkat menjadi -0,4487436% kemudian pada hari Kamis meningkat menjadi -0,2009491% dan pada hari Jumat meningkat menjadi -0,00471695%.
Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan disajikan fluktuasi rata-rata return harian pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 : Pergerakan Rata-Rata Return Harian Periode Tahun 2008
FLUKTUASI RATA-RATA RETURN
-0.010113773
-0.00717547
-0.004487436
-0.002009491
-0.000471695
-0.012 -0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
PERIODE
RE
T
(46)
Dari gambar 4.1 dapat dilihat dengan jelas bahwa return terendah terjadi pada hari Senin. Berdasarkan nilai standart deviasi, dapat diketahui bahwa standart deviasi terbesar terjadi pada hari Senin yaitu sebesar 0.038082567. Hal ini dapat dijelaskan bahwa rata-rata return pada hari Senin memiliki risiko tertinggi dibanding hari perdagangan lainnya. Standart deviasi terendah terjadi pada hari Selasa, yakni sebesar 0.027175792. Hal ini menandakan bahwa resiko pada hari Selasa lebih kecil dibandingkan dengan hari lainnya. Akhirnya berdasarkan penelitian minimum dan maksimumnya, dapat diketahui bahwa return terendah pada tahun 2008 terjadi pada hari Senin yakni -15,6138776% dan return tertinggi juga terjadi pada hari Senin yakni sebesar 11,0136939%. Hal yang penting yang dapat diperhatikan dari penelitian ini adalah bahwa rata-rata return setiap hari pada tahun 2008 adalah bernilai negatif.
Pengamatan return saham bulanan terhadap 34 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini, diperoleh hasi rata-rata return saham bulanan pada tahun 2008, sebagaimana disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.2
Analisis Deskriptif Return Saham Bulanan Perusahaan LQ45 Periode Tahun 2008 di BEI
Bulan N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
Januari 20 -0,00448 0,042635 -0,09816 0,101943984
Februari 19 0,001864 0,012463 -0,02558 0,02534165
Maret 18 -0,00569 0,027998 -0,0544 0,042030208
April 22 -0,00221 0,023747 -0,05526 0,039115539
Mei 20 0,006284 0,012371 -0,0172 0,028873426
Juni 21 -0,00226 0,009089 -0,01927 0,015330286
(47)
Agustus 20 -0,00661 0,021378 -0,04466 0,029304452
september 21 -0,01068 0,033169 -0,07656 0,073939757
Oktober 18 -0,02799 0,061194 -0,15614 0,086773742
november 20 -0,01199 0,043453 -0,07561 0,110136939
desember 19 0,00307 0,030876 -0,04457 0,079620159
Total 240 -0,00496 0,031422 -0,15614 0,110136939
Sumber: data diolah (lampiran)
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata return saham adalah negatif dan return saham terendah terjadi pada bulan Oktober dimana rata-rata return saham menunjukkan nilai negatif sebesar -2,80% sedangkan return saham yang tertinggi terjadi pada bulan Mei dimana rata-rata return sahambernilai positif sebesar 0,63%.
Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan disajikan fluktuasi rata-rata return saham bulanan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 : Pergerakan Rata-Rata Return Saham Bulanan Periode Tahun 2008
Dari Gambar 4.2 terlihat jelas bahwa return saham terndah terjadi pada bulan Oktober. Berdasarkan nilai standart deviasi, dapat diketahui bahwa standart deviasi terbesar terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 0,06119. Hal ini
FLUKTUASI RATA-RATA RETURN SAHAM BULANAN
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember -0.03 -0.025 -0.02 -0.015 -0.01 -0.005 0 0.005 0.01 BULAN RE T URN Series1
(1)
KAMIS 0 0.009346 -0.00752 -0.00962 0.048 0 0 0.005882 -0.00369 0.017699 0 0.019608 0.019969 -0.02857 -0.02198 0.011905
JUMAT 0 0.018519 -0.02273 0 0.015267 -0.03175 0 0 -0.01111 0.004348 0 0.096154 0.001506 0.011765 0 0
SENIN -0.034884 -0.00909 -0.0155 0 0.112782 -0.0082 0.008696 0.005848 0.022472 -0.01299 -0.01087 0.087719 -0.00602 0.005814 0 0 0.
SELASA 0.012048 0.009174 0.031496 0.029126 0.027027 0.008264 0 0.052326 0.03663 -0.00877 0.032967 -0.01613 0.033283 0 0 0.005882 0.
RABU 0.011905 -0.00909 0.022901 0.018868 0 -0.0082 0.034483 0.104972 0.042403 -0.01327 0.191489 -0.01639 0.004392 0.00578 0 -0.00585
KAMIS 0.011765 0 0 -0.01852 0.131579 -0.00826 0.05 -0.03 -0.03051 -0.01345 -0.04464 0.016667 -0.01166 -0.02299 0.022472 0.005882 0.
JUMAT 0.011628 0 -0.01493 0.018868 0.162791 0 0.119048 0.005155 -0.0035 0.031818 0.018692 0.016393 0.010324 0 0 0.02924
SENIN 0.022989 0.036697 0.030303 -0.00926 0 -0.00833 0.141844 0.015385 0.010526 0.026432 0.12844 0.032258 0.014599 0.011765 -0.01099 0.022727
RABU -0.033708 0.017699 -0.01471 0.009346 0.15 0.008403 -0.04969 0 0.024306 -0.00858 -0.03252 -0.01563 0.025899 -0.00581 0 0
KAMIS 0 -0.0087 0 0.046296 0.304348 0.05 -0.01307 -0.00505 0 0.034632 0.058824 0.031746 0.01683 0.011696 0 0.005556 0.
JUMAT -0.034884 -0.00877 -0.02985 -0.00885 0 -0.05556 -0.0596 -0.0203 0 0.09205 -0.10317 0.076923 -0.01103 -0.00578 -0.01111 -0.01657
SENIN -0.012048 0.00885 -0.01538 -0.00893 0 -0.03361 0 -0.01036 -0.01356 -0.00766 -0.02655 0.142857 0.002789 -0.03488 0 0
SELASA 0 0 -0.01563 0.009009 0 -0.01739 0.021127 0.005236 -0.02405 -0.00386 -0.03636 -0.075 -0.00417 -0.03012 -0.01124 0.073034
RABU 0.012195 0.026316 0.015873 0.026786 -0.06667 0.00885 0 0 -0.02465 0.05814 0.037736 0.027027 0.00419 -0.01863 -0.04545 0 0.
KAMIS 0 0.008547 -0.01563 -0.0087 -0.10714 0.008772 -0.01379 0.041667 -0.01444 0.018315 -0.00909 -0.01316 0.001391 0.006329 0.011905 0.068063 0.
JUMAT 0 -0.05932 -0.03175 -0.01754 0.12 0 0 0.01 0.025641 0.05036 0.018349 -0.02667 -0.05694 0.018868 0 -0.04412 0.
Juni
SENIN -0.024096 0 0 -0.01786 -0.01786 -0.0087 0.006993 -0.0297 -0.00357 0.006849 -0.00901 0 -0.01767 -0.01852 -0.01176 -0.02051
SELASA -0.012346 -0.03604 0.008197 -0.01818 -0.05455 -0.01754 -0.02778 -0.0051 0.010753 -0.01701 0.009091 0 0.002999 0 -0.02381 -0.01571
RABU -0.05 -0.04673 -0.01626 0 -0.03846 -0.05357 -0.04286 0 -0.02482 -0.01384 -0.01802 -0.0411 -0.00747 -0.01258 -0.0122 -0.04787
KAMIS 0.039474 0.019608 0.057851 0 0.04 0.075472 0.052239 0.030769 0.014545 -0.00702 0.009174 0.042857 0 0.038217 0 0.03352 0.
JUMAT -0.025316 0 -0.03125 -0.00926 0.048077 -0.00877 0.007092 0.044776 0.021505 0.077739 -0.01818 -0.0137 0.010542 -0.02454 -0.01235 0.005405 0.
SENIN -0.012987 -0.01923 -0.01613 0 -0.0367 0 -0.03521 0.066667 -0.00351 0.022951 0 0.013889 0.023845 -0.00629 0.0125 0.016129 0.
SELASA -0.013158 -0.0098 -0.01639 -0.02804 -0.06667 0.176991 -0.0146 -0.0625 -0.02817 -0.03205 -0.01852 -0.05479 -0.01019 0.006329 0.049383 -0.04233
RABU 0 0 0 -0.01923 0.040816 -0.01504 -0.02222 0 0.018116 -0.01987 0.056604 0.028986 0 -0.02516 0.011765 0
KAMIS 0.013333 0.039604 0.108333 0.019608 0.019608 -0.01527 0.015152 0.009524 0.014235 0.013514 -0.01786 0.014085 0.016176 -0.02581 -0.04651 0.066298 0. JUMAT -0.013158 -0.02857 -0.01504 -0.02885 -0.03846 0.007752 -0.00746 -0.0283 0.003509 -0.02333 -0.00909 -0.01389 0.013025 0 0.012195 0.005181
SENIN 0 -0.0098 -0.00763 0.009901 0.01 -0.00769 0 -0.02913 0.020979 0.013652 0.018349 -0.01408 0.002857 -0.00662 0 0.005155 0.
(2)
RABU -0.013333 0.009901 -0.02381 0 -0.03604 -0.00787 -0.01515 -0.0099 -0.02797 0.009772 -0.00877 0.027778 0 0.020408 -0.0122 -0.0102 0.
KAMIS 0 0 -0.01626 -0.01042 -0.00935 0 0 0 -0.0036 0.029032 0 -0.01351 0.001393 0.006667 0.012346 0.010309
JUMAT -0.027027 -0.0098 0.016529 0.010526 0.028302 -0.03175 -0.01538 -0.03 -0.01444 0.034483 -0.0177 0.027397 -0.00139 0.02649 0 0.010204 0.
SENIN -0.027778 0 0.01626 -0.01042 -0.00917 -0.01639 -0.00781 0.020619 0.025641 0.012121 0.027027 0 -0.00836 0 -0.0122 -0.0101
SELASA 0.042857 0 -0.008 0.031579 -0.01852 0.05 0.015748 -0.0101 -0.01429 -0.02096 0.008772 -0.01333 0.007022 -0.00645 0 0.010204 0.
RABU -0.041096 0 0 0 -0.01887 -0.01587 0.007752 -0.02041 -0.02174 -0.02752 -0.0087 -0.04054 -0.00837 -0.02597 -0.01235 -0.0202
KAMIS 0.028571 -0.0099 0.008065 0.010204 0.009615 0.032258 0.015385 0 -0.00741 0.006289 -0.00877 0 0.002813 -0.01333 0.025 -0.03093
JUMAT -0.013889 0 -0.032 -0.0101 -0.01905 0.0625 -0.01515 -0.01042 -0.04851 -0.00938 -0.00885 0 0 -0.01351 0 0.005319
SENIN 0 0 0 -0.02041 -0.01942 -0.00735 -0.01538 -0.00526 0.019608 0.0347 0 0 0.050491 0 0.060976 -0.00529 0.
Juli
SELASA 0.028169 -0.01 0.008264 0.010417 0.009901 -0.00741 0.015625 0.010582 0.019231 0.036585 0.017857 0.014085 0.036048 0.034247 -0.04598 0 0.
RABU -0.013699 -0.07071 0 -0.02062 -0.0098 -0.01493 -0.00769 0 -0.00377 -0.03235 0 -0.01389 -0.01804 0.013245 -0.03614 -0.01596
KAMIS -0.027778 -0.04348 -0.04918 -0.04211 0.059406 -0.04545 -0.06977 -0.02618 -0.03409 -0.07295 -0.02632 -0.04225 -0.021 -0.03922 -0.025 -0.06486
JUMAT 0 0.022727 0.008621 0.010989 0.17757 0.031746 -0.00833 0.005376 -0.01961 0.04918 0.027027 0.014706 0.016086 0 0.025641 0 0.
SENIN 0 -0.01111 -0.03419 -0.01087 0.007937 0 0.016807 0 -0.012 0.003125 -0.00877 -0.01449 -0.00792 0.006803 -0.025 -0.00578
SELASA -0.028571 -0.06742 -0.06195 -0.01099 -0.0315 -0.01538 -0.01653 -0.0107 -0.03644 -0.02492 -0.00885 -0.01471 -0.02394 -0.01351 -0.02564 -0.0407 RABU -0.014706 -0.01205 -0.03774 -0.01111 -0.01626 0.03125 0 0.005405 -0.05462 -0.01917 0.0625 0 -0.01499 0.013699 0.039474 -0.00606 0. KAMIS 0.014925 -0.0122 0.058824 0.011236 -0.02479 0 0 0.016129 0.026667 -0.03909 -0.02521 -0.02985 -0.01521 0.013514 -0.01266 -0.03659
JUMAT 0.029412 -0.01235 -0.02778 0 0 -0.00758 0.02521 -0.00529 -0.00866 -0.01017 -0.01724 0.015385 0.002809 0.026667 0 0.006329
SENIN 0 0 -0.02857 0 -0.01695 -0.00763 -0.01639 -0.00532 0.017467 -0.02397 0.017544 -0.01515 0.008403 -0.04545 0 -0.01887
SELASA -0.028571 -0.025 -0.05882 -0.01111 -0.06034 0.038462 0 -0.0107 -0.03863 0.017544 -0.01724 -0.03077 -0.02917 -0.06122 0 -0.01282 0.
RABU -0.014706 0 -0.0625 -0.02247 0.036697 -0.01481 -0.025 -0.00541 0 0.010345 -0.01754 -0.04762 -0.00429 0.007246 0 -0.03247
KAMIS -0.044776 -0.02564 -0.06111 -0.03448 0.044248 -0.00752 0 -0.03804 0.004464 -0.06826 -0.04464 -0.1 -0.03017 -0.03597 -0.01282 -0.09396 JUMAT 0.015625 -0.01316 -0.05325 -0.02381 0.008475 -0.0303 -0.00855 -0.00565 0.022222 -0.0989 -0.05607 -0.05556 -0.09333 0.007463 0 -0.06667
SENIN 0 -0.01333 0.03125 0.036585 0 0 0.008621 0.034091 0.043478 0.056911 0.049505 0.058824 0.034314 0.051852 0 0.063492
SELASA 0.061538 0.013514 0 0 -0.01681 0.015625 0.017094 -0.04396 -0.00417 0.034615 0.009434 -0.03704 0.012638 0.077465 0 -0.01493 0.
RABU 0.086957 0 -0.0303 0.023529 0 0.007692 0.109244 -0.01724 -0.02929 -0.05576 0.046729 0 -0.0234 0.006536 0 -0.03788 0.
KAMIS 0 -0.02667 0.0875 0.011494 -0.00855 -0.00763 0.007576 -0.01754 -0.00862 0.051181 0.044643 0.057692 -0.02556 0.019481 0 0.03937
(3)
SENIN 0 -0.01136 0.023121 0 -0.0315 0 -0.01504 0 0.021277 0 -0.0087 0 0.031561 0.032258 0 -0.01429 0.
SELASA -0.013333 -0.01149 -0.0113 0 -0.00813 0.023256 0.007634 0 -0.00417 0.007605 0.008772 -0.03279 0.009662 -0.0125 0 -0.02899 0.
KAMIS 0.027027 -0.01163 0.051429 0.022472 0.008197 -0.01515 0.015152 0.045455 0.020921 0.030189 0.008696 0.033898 0.019139 -0.02532 0.051948 0.037313 0.
Agustus
JUMAT -0.039474 -0.03529 -0.03261 -0.02198 0.00813 -0.02308 -0.02239 -0.00543 -0.04918 -0.00366 -0.01724 0 0.004695 -0.00649 -0.02469 -0.02878
SENIN 0 -0.02439 -0.03371 -0.03371 -0.03226 0.007874 0 0 -0.81681 -0.04044 -0.00877 -0.01639 -0.01558 0.039216 0 -0.02963
SELASA -0.027397 -0.0125 -0.05233 0.011628 -0.03333 -0.03125 -0.0229 0.010929 0.047059 -0.06513 -0.02655 -0.05 -0.0538 -0.01258 0 -0.03817
RABU -0.042254 -0.01266 0.02454 0 -0.01724 -0.01613 0 0.091892 0.11236 -0.0041 -0.00909 -0.03509 -0.02843 0 -0.02532 -0.01587 0.
KAMIS 0.073529 0 0 -0.03448 0.008772 0.02459 0.007813 -0.0099 -0.0202 0.041152 0.027523 0 0.012048 0 0.012987 0 0.
JUMAT -0.013699 0 -0.02395 -0.0119 0 0.008 -0.00775 0.01 0.010309 0.047431 -0.00893 0 -0.89881 -0.01274 -0.01282 -0.00806
SENIN -0.041667 -0.05128 -0.04908 -0.03614 -0.06087 0 -0.05469 -0.0495 -0.03061 -0.04151 -0.00901 -0.03636 -0.12605 0 -0.03896 -0.08943 SELASA -0.057971 -0.02703 -0.07742 0 -0.08333 -0.03175 -0.02479 -0.13021 -0.06316 -0.0315 0.027273 -0.0566 -0.11538 -0.03226 -0.08108 -0.05357
RABU -0.015385 -0.01389 0.013986 -0.025 0 -0.01639 -0.00847 0.023952 0 -0.0122 0.026549 0.04 -0.04348 -0.01333 -0.22059 -0.00943 0.
KAMIS 0.0625 0.028169 0.110345 0 0.060606 0.008333 0.025641 0.017544 0.05618 0.123457 -0.01724 0.038462 0.090909 0.006757 -0.07547 0.085714 0. JUMAT 0.014706 -0.0274 -0.04969 -0.02564 0.009524 -0.04132 0.008333 -0.01724 -0.01064 -0.06593 -0.01754 -0.05556 -0.04167 0 0.040816 -0.05263 SELASA -0.057971 -0.01408 -0.04575 0.005263 0 0.025862 -0.01653 -0.04094 0.010753 -0.02745 -0.01786 -0.03922 -0.03261 -0.01342 -0.13725 -0.08333 RABU 0.046154 0.014286 0.020548 0.005236 -0.16038 0.008403 0 0.02439 0.031915 0.048387 0.009091 0.010204 0.022472 -0.0068 0.181818 0.040404 0.
KAMIS 0 0 0.026846 0.010417 0.05618 -0.00833 0 0.02381 0.030928 0.05 -0.00901 0.040404 0.10989 0.013699 -0.03846 0.029126 0.
JUMAT 0.029412 0.042254 0.039216 0.020619 -0.01064 0.008403 -0.01681 0.02907 -0.02 -0.00366 0 0.029126 0.069307 0.060811 0 0.028302 0.
SENIN -0.014286 -0.01351 -0.01887 -0.0101 0 -0.00833 0 0 -0.02041 0.029412 0 -0.01887 -0.01852 0.012739 0 -0.02752 0.
SELASA 0 -0.0274 -0.02564 0 -0.05376 -0.0084 0 0 0.010417 -0.00357 0 0 0 -0.02516 -0.02 -0.01887
RABU 0.014493 0 -0.00658 0 0.034091 0.016949 0.025641 0.033898 0.010309 0.014337 0.018182 0 0 0.006452 -0.02041 0.009615 0.
KAMIS 0 0 -0.01325 0.066327 0.032967 0 -0.01667 0.032787 0.020408 0.007067 0.026786 0.019231 0 0.00641 0 0.009524
JUMAT 0 0 0 0.076555 0 0.025 0.008475 0.037037 0.02 0.017544 0 -0.01887 -0.0283 0.019108 -0.01042 0
September
SENIN 0.014286 0.014085 -0.01342 -0.02222 -0.03191 0.03252 0.008403 0 0.019608 0.006897 0.008696 0.019231 -0.02913 -0.01875 -0.08421 0.103774 0. SELASA 0.014085 -0.02778 -0.02721 -0.01136 -0.0989 0 0.033333 -0.03061 -0.00962 -0.02055 -0.00862 -0.03774 -0.06 0.006369 -0.08046 -0.06838
(4)
RABU -0.055556 0 -0.06294 0 -0.12195 -0.02362 -0.03226 -0.01053 -0.07767 -0.0979 -0.02609 0 -0.06383 -0.01266 -0.05 -0.01835
KAMIS -0.058824 0 -0.02239 0 -0.03333 -0.02419 -0.00833 -0.01064 -0.01053 -0.05426 0.008929 -0.01961 0.056818 -0.03205 -0.07895 0
JUMAT -0.078125 -0.08571 -0.0458 -0.01149 -0.24138 0 -0.03361 -0.03226 -0.03191 -0.03689 -0.0531 -0.02 -0.05376 0.006623 -0.1 -0.02804 SENIN -0.033898 0.03125 0.024 0.034884 0.280303 0.008264 0.008696 0 -0.03297 0.042553 0.009346 0 -0.01136 0.006579 -0.07937 -0.00962 0. SELASA -0.105263 -0.06061 -0.08594 -0.03371 -0.13018 0 -0.01724 -0.03889 -0.03409 -0.07347 -0.06481 -0.12245 -0.09195 -0.01961 -0.03448 -0.09709 RABU -0.039216 -0.06452 -0.04274 0.011628 0.047619 -0.03279 -0.07895 -0.05202 -0.08235 -0.08811 -0.13861 -0.05814 -0.1443 -0.02 0 -0.17204 KAMIS 0.061224 0.034483 0 -0.04598 0 0.008475 -0.00952 0.012195 0.051282 -0.00483 -0.05747 0.037037 -0.08284 -0.02041 -0.14286 0.025974 JUMAT -0.057692 -0.01667 -0.05357 -0.03614 -0.05844 -0.02521 -0.02885 -0.04217 -0.0122 -0.03398 0 0 -0.0129 -0.04861 -0.08333 -0.02532 SENIN -0.142857 -0.10169 -0.17925 -0.025 -0.17241 0.017241 -0.09901 -0.06918 -0.06173 -0.09548 -0.08537 -0.04762 -0.18301 -0.08759 -0.25 -0.07792 SELASA 0.119048 0.018868 -0.08046 0.030769 -0.05833 0.016949 0.043956 -0.0473 0.042105 -0.03889 0 -0.0375 0.08 0.056 -0.05455 -0.02817 0.
RABU 0 0.037037 0.2375 0.0199 0.345133 0.016667 0.042105 0.007092 0.015152 0.028902 0 0 0.037037 0.015152 -0.17949 0.014493 0.
KAMIS 0 0 0.20202 0 -0.03289 0.008197 0 0.028169 0.069652 0.078652 0.013333 0.038961 0.085714 0 -0.02344 0.1 0.
JUMAT 0.148936 0.035714 0.02521 0.085366 0.095238 0.00813 0.060606 0.10274 0.093023 0.09375 0.105263 0.0625 0.125 0.029851 0.032 0.090909 0.
SENIN -0.055556 -0.01724 -0.0082 -0.02247 0.024845 -0.01613 0 0 0.021277 -0.0381 -0.03571 -0.03529 -0.02924 0 -0.04651 -0.0119
SELASA -0.039216 0 0.132231 -0.03448 0 0 -0.0381 -0.01242 -0.03125 -0.0099 0.012346 0 0.03012 -0.02174 -0.01626 -0.01205
RABU 0.020408 -0.01754 -0.0219 -0.04762 0.030303 0 -0.0198 -0.03145 0 0.06 0.060976 0 0 0.022222 0.132231 -0.02439
KAMIS -0.04 -0.01786 -0.03731 -0.0375 -0.00588 0.008197 -0.0303 -0.03247 -0.01075 -0.03302 -0.03448 0.02439 -0.04678 0.014493 0.211679 -0.0375 JUMAT -0.041667 -0.03636 -0.03876 -0.01299 -0.04734 -0.01626 -0.02083 -0.02685 -0.01087 -0.02927 0.011905 -0.03571 0.006135 0.014286 -0.04819 -0.05195
SENIN 0 -0.01887 -0.00806 0.031579 -0.01242 0.008264 -0.02128 0 -0.04396 -0.0603 0 0 0.012195 0.007042 0.031646 -0.0274
Oktober
SENIN -0.347826 -0.32692 -0.14634 -0.05612 -0.15723 -0.09836 -0.18478 -0.17241 -0.08046 -0.22995 -0.23529 -0.24691 -0.31325 -0.00699 -0.27607 -0.35211
SELASA 0 0 -0.01905 -0.02703 0 -0.06364 -0.05333 -0.09167 -0.0125 -0.02778 0.015385 -0.03279 0.122807 0.007042 0.059322 0
RABU 0 0 -0.12621 -0.15556 -0.1791 -0.23301 -0.22535 -0.10092 -0.19494 -0.25 -0.18182 -0.18644 -0.10938 -0.0979 -0.096 0
SENIN 0 0 0.011111 0.085526 0.1 0.094937 0.054545 0.071429 0.09434 0.095238 0.018519 0 0.052632 0.023256 -0.09735 0
SELASA 0 0 0.098901 0.090909 0.07438 0.098266 0.086207 0.095238 0.097701 0.095652 0.090909 0.083333 0.1 0.098485 -0.09804 0 0.
RABU 0 0 -0.1 -0.07778 -0.1 0.1 -0.03175 0 -0.02094 -0.0873 -0.01667 -0.05769 -0.00758 -0.01379 -0.09783 0
KAMIS 0 0 -0.08889 -0.04819 -0.05128 0.090909 0 -0.03478 -0.06417 -0.06957 -0.05085 -0.06122 -0.0458 -0.06294 -0.09639 0
JUMAT -0.1 0 -0.09756 -0.01899 0.045045 -0.0614 -0.04918 -0.03604 -0.08571 -0.05607 -0.03571 -0.04348 -0.08 -0.07463 -0.09333 -0.09783 SENIN -0.096296 0 0.016216 0.090323 0.017241 0.028037 0.068966 0.046729 0.1 0.09901 0.018519 0.068182 0.095652 0.096774 -0.08824 -0.09639
(5)
SELASA -0.07377 0 -0.08511 -0.00592 -0.05085 -0.01818 -0.03226 0 -0.02273 0.054054 -0.03636 -0.04255 -0.06349 0.044118 -0.09677 -0.04 RABU -0.088496 0 -0.09302 -0.09524 -0.08036 -0.03704 -0.06667 -0.08036 -0.05233 -0.07692 -0.07547 -0.04444 -0.05932 -0.07042 0 -0.08333 KAMIS -0.097087 0 -0.09615 -0.07237 -0.08738 -0.02885 -0.03571 -0.06796 -0.08589 -0.05556 -0.09184 -0.06977 0.009009 -0.00758 0 -0.09091
JUMAT -0.096774 0 -0.09929 -0.09929 -0.09574 -0.09901 -0.07407 -0.09375 -0.09396 -0.09804 -0.08989 -0.1 -0.09821 -0.09924 0 -0.1
SENIN -0.095238 0 -0.07087 -0.09449 -0.09412 0.098901 0.02 -0.09195 -0.0963 -0.09783 -0.09877 -0.08333 -0.09901 -0.09322 0 -0.09259
SELASA -0.092105 0 0.09322 -0.09565 -0.09091 -0.04 -0.01961 -0.09873 -0.09016 0 -0.05479 -0.0303 0.098901 -0.06542 0 -0.08163
RABU -0.086957 0 0.023256 -0.07692 -0.1 0.0625 0.04 -0.09551 0 0.006024 0.014493 -0.05 -0.01 0.02 0 -0.08889
KAMIS 0.095238 0 0.098485 0.09375 0.095238 0.058824 0.057692 0.099379 0.099099 0.095808 0.1 0.098684 0.090909 0.058824 0 0.097561
JUMAT 0.115942 0 0.165517 0.038095 0.188406 -0.01852 -0.03636 0.186441 0.147541 0.196721 0.155844 0.08982 0.074074 0 0 0.2
November
SENIN 0.194805 0 0.195266 0.073394 0.195122 0.018868 0.113208 0.130952 0.192857 0.196347 0.191011 0.197802 0.137931 -0.01852 0.196429 0.185185 0. SELASA 0.01087 0 0.014851 -0.00855 0.193878 -0.00926 -0.01695 -0.06316 0.05988 0.015267 0.018868 0.077982 -0.00758 0.018868 -0.02985 0.09375 0.
RABU -0.086022 0 -0.03659 0 0.008547 -0.00935 -0.03448 0 -0.0339 -0.08271 0 -0.04255 -0.0916 0.046296 -0.09231 -0.1
KAMIS -0.094118 0 -0.09367 -0.08621 -0.09322 -0.0283 -0.05357 -0.08989 -0.07602 -0.09836 -0.09259 -0.08889 -0.08403 0.00885 -0.08475 -0.09524
JUMAT -0.025974 0 0.100559 0.009434 0.186916 0 0.037736 0.08642 0.177215 0.118182 0.071429 0.146341 0.110092 0.070175 0 0.192982 0.
SENIN -0.053333 0 0.050761 -0.05607 0.007874 -0.01942 -0.05455 0.045455 0.010753 0.01626 0.028571 -0.02128 0.008264 0.008197 -0.03704 -0.01471 0.
SELASA 0.084507 0 0.062802 -0.0396 -0.05469 0 -0.01923 -0.01087 0.021277 -0.008 -0.05556 -0.06522 -0.01639 -0.00813 0 -0.01493 0.
RABU 0.168831 0 0 0.020619 0.07438 -0.0099 0 -0.03297 -0.02083 0.024194 0 0.023256 0.016667 -0.01639 -0.01923 0.060606
KAMIS -0.011111 0 -0.05682 -0.05051 -0.03077 -0.05 -0.01961 -0.09091 -0.09043 -0.07874 -0.07843 -0.06818 -0.06557 -0.05 -0.01961 -0.07143
JUMAT -0.044944 0 -0.06024 0.010638 0 0.005263 0.02 -0.025 0.023392 0.076923 0.010638 -0.02439 0 0.017544 0 0 0.
SENIN -0.082353 0 -0.05641 -0.03158 0 -0.02094 -0.01961 0 -0.03429 -0.05556 -0.02105 -0.025 -0.03509 0.017241 0 -0.06154
SELASA -0.089744 -0.1 -0.03261 0.021739 -0.07143 -0.07487 0 -0.09744 -0.05917 -0.0084 -0.05376 -0.02564 -0.04545 -0.05932 0 -0.09836 RABU -0.070423 -0.09524 0.061798 0.010638 -0.02564 -0.05202 0 -0.01705 0.006289 -0.05932 -0.01136 0.005263 -0.0381 0.009009 0 -0.09091
KAMIS 0 -0.08772 -0.03175 -0.06316 -0.09649 0.060976 0 -0.0289 0 -0.05405 -0.04598 -0.0733 -0.05941 0.026786 0 -0.1
JUMAT -0.060606 -0.09615 0.103825 0.05618 -0.07767 0.011494 0 -0.02381 0.1 0.028571 0.024096 -0.0339 0.126316 -0.04348 0 -0.08889 0.
SENIN 0.048387 -0.08511 -0.08416 -0.02128 -0.09474 -0.02273 0 -0.02439 0.028409 -0.0463 0.035294 0 -0.06542 0.018182 0 -0.04878
SELASA 0.138462 -0.09302 0 0.043478 -0.09302 -0.02326 0 0.04375 -0.01105 0.106796 -0.02273 0.040936 0.01 -0.02679 0 0.189744 0.
RABU 0.027027 -0.09744 0.054054 -0.01042 0 0.005952 0 -0.00599 0.022346 0.114035 0 0.016854 0.019802 0.055046 0 0.034483 0.
(6)
JUMAT 0.071429 -0.09434 0.036842 0.043011 -0.01235 0.2 0 0.063218 0.016575 0.112903 0.011628 0.066298 0.019417 0.026316 0 0.065217 0.
Desember
SENIN -0.093333 -0.09722 -0.03046 -0.02062 -0.0125 -0.04902 0 -0.02162 0.016304 -0.01449 -0.02299 -0.05181 -0.02857 0.025641 0 -0.06122 SELASA -0.073529 -0.1 -0.01571 -0.06316 -0.03797 -0.00515 0 -0.06077 -0.0107 -0.08088 -0.03529 -0.07104 -0.01961 -0.04167 0 -0.08696
RABU -0.095238 -0.09402 0.037234 0 0.013158 -0.02591 0 -0.01176 0 -0.024 0 0.005882 0 0.008696 0 0
KAMIS 0.052632 -0.09434 -0.01026 0.033708 -0.01299 0.010638 0 0.005952 0.021622 0.040984 0 0 0.06 0 0 0.095238 0.
JUMAT 0 -0.09375 -0.02073 -0.03261 0 0 0 0 -0.02116 -0.0315 0 -0.01754 -0.03774 0.034483 0 -0.04348
SELASA 0.066667 -0.09195 0.026455 0.033708 -0.01316 0.026316 0 0.011834 0.108108 0.121951 0.02439 0.029762 0.019608 0.1 0 0.045455 0.
RABU 0.0625 -0.08861 0.072165 0.065217 0.066667 0 0 0.070175 0.073171 0.137681 0.059524 0.063584 0.144231 0.045455 0 0.130435 0.
KAMIS 0.044118 0.194444 -0.02644 -0.03061 0 -0.01026 0 0.010929 0 -0.04459 0 0.01087 -0.07563 -0.04348 0 0.019231 0.
JUMAT -0.070423 0.046512 -0.04938 -0.05263 -0.025 -0.02073 0 0 -0.09091 -0.09333 -0.01124 -0.02151 -0.04545 0 0 -0.0566
SENIN 0.106061 0.077778 0.122078 0.077778 0.038462 0.031746 0 0.064865 0.1625 0.110294 0.034091 0.038462 0.12381 0.098485 0 0.06 0.
SELASA 0.013699 -0.03093 -0.02778 -0.03093 -0.03704 0 0 -0.01523 -0.05376 -0.00662 0 -0.02116 0.008475 -0.04138 0 -0.0566
RABU -0.040541 -0.04255 -0.0119 0 -0.02564 0.020513 0 0 -0.01136 -0.02 0.087912 0.027027 -0.02521 0.028777 0 0
KAMIS 0.028169 -0.03333 -0.0241 0 0.039474 -0.01005 0 -0.03608 0.011494 0 0.090909 0 -0.00862 -0.05594 0 0.02 0.
JUMAT 0.013699 -0.01149 -0.01235 -0.01064 -0.01266 0.010152 0 -0.03743 -0.09091 -0.04082 0.185185 0.026316 -0.02609 0.007407 0 -0.01961
SENIN -0.013514 0 -0.05 -0.01075 -0.01282 -0.00503 0 -0.05 -0.1 -0.01418 -0.04688 -0.02564 -0.04464 0.036765 0 0.02
SELASA -0.027397 0.011628 0.021053 0 -0.01299 0.080808 0 0 0.038889 -0.00719 -0.09836 -0.01053 0.037383 -0.01418 0 0.058824 0.
RABU -0.014085 -0.01149 -0.01546 0 0 0.009346 0 0.017544 -0.0107 0 0.145455 -0.00532 -0.01802 -0.01439 0 -0.01852
JUMAT 0.042857 -0.02326 0.005236 -0.01087 0 0.037037 0 0.028736 0.005405 -0.02174 0 0.016043 0 -0.0073 0 -0.01887 0.