BAB III KERANGKA PENELITIAN
G. Kerangka Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada bab dua, maka disusunlah kerangka penelitian sehingga area penelitian lebih jelas. Kerangka
penelitian ini dalam bentuk kasus kontrol, dimana terdapat variabel yang dimanipulasi dan variabel yang tidak dimanipulasi dan kemudian membandingka n
hasil kedua variabel tersebut Dahlan, 2006. Pasien yang mendapat tindakan hemodialisa pada umumnya akan mengalami
penurunan sekresi saliva yang menyebabkan timbulnya rasa haus. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu karena penyakit yang diderita pasien yang menjadi alasan
utama dilakukannya hemodialisa seperti gagal ginjal kronis. Penderita gagal ginjal kronik dianjurkan membatasi asupan air untuk menjaga keseimbangan cairan karena
penurunan kemampuan ginjal mengekresi urine. Pembatasan intake cairan akan menyebabkan penurunan aliran saliva dan saliva menjadi kental Sasanti dan
Hasibuan, 2000. Hal lain yang yaitu biasanya berhubungan dengan pemberian pengobatan yang diberikan untuk mengobati penyakit yang menyertai
Guggenheimer dan Moore, 2003. Sekresi kelenjar saliva akan dapat ditingkatkan bila diberikan stimulasi dengan
cara mengunyah Snow dan Wackym, 2008. Penelitian ini menggunakan media permen karet untuk melihat kuantitas saliva yang dihasilkan antara kelompok yang
mendapat perlakukan dan tidak mendapat perlakukan dan kemudian membandingkan hasil kedua kelompok serta keterkaitannya dengan stimulasi yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kerangka yang digunakan dalam penelitin kasus kontrol ini dapat digambarkan sebagai berikut :
H. Definisi Operasional
Pasien hemodialisa
Jumlah saliva sebelum
tindakan Mendapat
permen karet Jumlah saliva
setelah tindakan
Jumlah saliva sebelum
tindakan Tidak
mendapat permen karet
Jumlah saliva setelah tindakan
Intervensi
Kontrol
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Penelitian
Definisi Operasional Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur 1.
Mengunyah permen karet rendah gula
Mengunyah permen karet rendah gula
sebanyak 2 butir selama 15 menit.
Diukur menggunakan spuit
Meningkat Produksi saliva
1,7 m Lmenit Tidak meningkat
Produksi saliva ≤ 1,7 m Lmenit
Ordinal
2. Sekresi saliva
Melakukan pemeriksaan
akumulasi sekresi saliva pada pasien
yang akan mendapat tindakan dialisa dan
tidak mendapat tindakan mengunyah
permen karet rendah gula, sebanyak dua
kali dengan waktu yang bersamaan
dengan kelompok intervensi.
Diukur menggunakan spuit
Meningkat Produksi saliva
1,7 m Lmenit Tidak meningkat
Produksi saliva ≤ 1,7 m Lmenit
Ordinal
I. Hipotesa penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan bermakna jumlah sekresi saliva setelah pemberian permen karet rendah gula pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisa. Ha
: Ada perbedaan bermakna jumlah sekresi saliva setelah pemberian permen karet rendah gula pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN