BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai pengaruh mengunyah permen karet rendah gula terhadap peningkatan sekresi saliva pada pasien yang menjalani hemodialisa di
RSUD Kota Langsa, melalui pengumpulan data terhadap 40 responden dari tanggal 10 Oktober sampai 10 November 2009, akan diuraikan dalam bab ini. Penyajian
hasil penelitian meliputi karakteristik demografi, jumlah saliva pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dilakukan tindakan, jumlah sekresi saliva
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan tindakan serta perbandingan sekresi saliva pada pasien hemodialisa yang mengunyah permen karet
rendah gula dan tidak mengunyah permen karet.
1. Data Demografi Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien hemodialisa yang berusia 70
tahun, yang berjumlah 40 orang yang terdiri atas 20 orang pasien kelompok kontrol dan 20 orang kelompok intervensi.
Adapun karakteristik demografi yang dipaparkan mencakup umur responden, jenis kelamin, pekerjaan, lama menjalani hemodialisa, jumlah
hemodialisa per minggu, obat-obatan yang digunakan dan penyakit penyebab. Data yang diperoleh menunjukkan mayoritas umur responden
50 tahun 52,50, jenis kelamin perempuan 60 dan pekerjaan pegawai negri sipil
PNS 55. Rata-rata lama pasien menjalani hemodialisa 1-2 tahun 70,
seluruhnya melakukan hemodialisa sebanyak 2 kali perminggu 100. Lebih
Universitas Sumatera Utara
dari setengah responden mengkonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah jenis vasaltan 65, dan sebagian besar mengalami gagal ginjal kronik karena
hipertensi nefropati 65.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Pasien Hemodialisa di RSUD Langsa, tanggal 10 Oktober – 10 November 2009.
No Data Demografi
Frekuensi f Persentase
1 Umur :
a. 30-40 tahun
b. 41-50 tahun
c. 50 tahun
5 14
21 12,50
35,00 52,50
2 Jenis Kelamin :
a. Perempuan
b. Laki-laki
24 16
40,00 60,00
3 Pekerjaan:
a. PNS
b. Wiraswasta
c. IRT
22 13
5 12,50
55,00 32,50
4 Lama menjalani hemodialisa :
a. ≤ 1 tahun
b. 1-2 tahun
c. 2 tahun
9 28
3 22,50
70,00 7,50
5 Jumlah hemodialisa per minggu :
2 kali perminggu 40
100 6
Obat-obatan yang digunakan : a.
Vasaltan b.
Adalat Oros 26
14 65,00
35,00 7
Penyakit penyebab : a.
Hipertensi nefropati b.
Diabetes Mellitus c.
Penyakit ginjal obstruksi infeksi
26 12
2 65,00
30,00 5,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Gambaran sekresi saliva pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan tindakan di RSUD Langsa, tanggal 10
Oktober – 10 November 2009.
Saliva Kelompok Kontrol Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi Mean
SD Mean
SD 0.615
0.0671 0.605
0.0501
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
Mean SD
Mean SD
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
saliva kelompok kontrol Series1
Beradasarkan tabel pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah tidak diberikan permen karet rendah gula menunjukkan hasil yang sama, dimana diperoleh
nilai rata-rata mean sebelum sebesar 0,615 dengan standar deviasi sebelum sebesar 0.0671. Sedangkan sesudahnya diperoleh mean sebesar 0.605 dengan
standar deviasi sebesar 0.0501.
Universitas Sumatera Utara
Table 5.4 Gambaran sekresi saliva pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan di RSUD Langsa, tanggal 10
Oktober – 10 November 2009.
Saliva Kelompok Intervensi Sebelum Intervensi
Sesudah Intervensi Mean
SD Mean
SD 0.601
0.1021 2.53
0.3496
0.5 1
1.5 2
2.5 3
Mean SD
Mean SD
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
saliva kelompok intervensi Series1
Berdasarkan tabel kelompok intervensi menunjukkan adanya peningkatan pada subjek penelitian yaitu responden yang diberi permen karet rendah gula
diperoleh nilai rata-rata mean sebelum intervensi sebesar 0.601 dengan standar deviasi sebesar 0.1021 sedangkan sesudah intervensi diperoleh mean sebesar 2.53
dengan standar deviasi sebesar 0.3496.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Gambaran sekresi saliva kelompok kontrol dan intervensi setelah dilakukan tindakan di RSUD Langsa, tanggal 10 Oktober – 10
November 2009.
No Kelompok
Mean SD
1 Sekresi Saliva
Kelompok Kontrol 0.605
0.051 2
Kelompok Intervensi 2.53
0.3496
0.5 1
1.5 2
2.5 3
mean SD
1 sekresi saliva kelompok kontrol
2 kelompok intervensi
Berdasarkan tabel terlihat bahwa hasil uji yang dilakukan dengan metode Man- whitney, didapat bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sekresi saliva
yang dihasilkan kelompok intervensi yang mendapat terapi mengunyah permen karet diperoleh nilai rata-rata mean sebesar 0.53 dengan standar deviasi sebesar
0.3496 sedangakan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat terapi diperoleh nilai mean sebesar 0.605 dengan standar deviasi sebesar 0.051.
Ranks
Universitas Sumatera Utara
Kelompok N
Mean Rank Sum of Ranks sekresi_saliva Kelompok kontrol
20 10.50
210.00 Kelompok intervensi
20 30.50
610.00 Total
40
Test Statisticsb
Sekresi_Saliva Mann-Whitney U
.000 Wilcoxon W
210.000 Z
-5.567 Asymp. Sig. 2-tailed
.000 Exact Sig. [21-tailed Sig.]
.000a
B. Pembahasan