orang. Lebih lanjut Dahlan 2008 menambahkan bahwa pada penelitian kasus kontrol, jumlah responden yang diambil sebagai sampel untuk kasus yang
mendapat perlakuan minimal sama banyak dengan jumlah responden yang menjadi kontrol tidak mendapat perlakuan. Pada penelitian ini jumlah responden
yang mendapat perlakuan sebanyak 20 orang, dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang dengan kriteria inklusi berusia
35 tahun, dapat bekerja sama, dan bersedia menjadi responden penelitian.
C. Lokasi penelitian
Peneliti akan mengambil lokasi penelitian di Ruang Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa dengan alasan rumah sakit ini belum pernah melakukan
penelitian serupa, dan di rumah sakit ini rerata 40 orang pasien melakukan hemodialisa setiap bulan serta tempat dimana peneliti bekerja.
D. Pertimbangan etik
Peneliti telah menjelasakan tujuan penelitian, risiko yang mungkin muncul serta manfaat daari penelitian ini. Responden bebas menentukan keterlibatannya
dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk menghindari rasa ketidaknyamanan responden baik secara fisik maupun psikologis, bebas dari eksploitasi dan memberi
pemahaman pada responden tentang manfaat dan risiko yang mungkin muncul dari penelitian ini, sesuai prinsip beneficence.
Peneliti telah menjamin kerahasian identitas dan data serta menjaga privacy responden. Peneliti tidak mencantumkan nama responden tetapi hanya mencantum
nomor kode pada format pencatatan hasil produksi saliva responden. Hal ini sesuai dengan etika penelitian yaitu aspek, anonymity dan confidentiality .
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya peneliti telah meminta kesediaan responden menjadi subjek penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan informed consent sebagai
subjek penelitian. Peneliti menghargai hak responden untuk memutuskan secara sukarela untuk terlibat dalam penelitian atau tidak, sesuai dengan prinsip self
determination.
E. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian terdiri atas format data demografi yang berisi umur, jenis kelamin, pekerjaan, lama menjalani hemodialisa, jumlah hemodialisa per
minggu, dan obat-obatan yang dikonsumsi, dan tempat pencatatan hasil pengukuran sekresi saliva pasien hemodialisa yang tergolong kelompok intervensi sebelum dan
sesudah mengunyah permen karet dan kelompok kontrol yang tidak mendapat permen karet.
F. Alat dan bahan.
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengukur sekresi saliva yaitu spuit 5cc. Pasien dikategorikan mengalami peningkatan sekresi saliva bila produksi
saliva setelah diberikan intervensi 0,65 mLmenit Guggenheimer dan Moore,
2003. Pengukuran produksi saliva dilakukan setelah pasien mengunyah permen karet rendah gula xylitol sebanyak 2 butir selama 15 menit.
G. Metode pengumpulan data
Universitas Sumatera Utara
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan yang terdiri atas tahap persiapan dan tahap pengumpulan data penelitian.
1. Tahap persiapan pengumpulan data
Tahap persiapan pengumpulan data dilakukan melalui prosedur administrasi dengan cara mendapatkan izin dari Dekan Fakultas Keperawatan USU dan Izin
dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa, melalui bidang diklat yang kemudian diberikan kepada Kepala Ruang Hemodialisa untuk melakukan
penelitian. 2.
Tahap pengumpulan data Setelah mendapatkan izin dari kepala Ruang Hemodialisa, peneliti langsung
menemui calon responden dan melakukan pengumpulan data dengan tahapan sebagai berikut :
2.1 Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian serta
meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menanda tangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah
disediakan. Setelah peneliti mendapatkan responden sebanyak 40 orang, peneliti membagi responden menjadi dua kelompok yaitu kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. 2.2
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara berdasarkan check list yang telah disusun untuk mendapatkan data demografi responden pada kelompok
kontrol dan kelompok intervensi. 2.3
Setelah mendapatkan data demografi, peneliti memberikan wadah penampung sekresi saliva kepada responden dari kelompok kontrol dan
intervensi, untuk mengetahui produksi saliva responden.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Responden yang tergolong ke dalam kelompok intervensi kemudian diminta
mengunyah permen karet secara perlahan sebanyak 2 butir selama ± 15 menit. Tindakan tersebut minimal diberikan 1 jam sebelum hemodialisa.
Selanjutnya saliva yang dikeluarkan ditampung dalam wadah yang telah disediakan kemudian diukur dengan spuit. Cara pengumpulannya dengan
metode speeting yaitu saliva dikumpulkan dengan bibir tertutup kemudian dikeluarkan misalnya satu sampai dua kali permenit selama periode
pengukuran. 2.5
Hasil akumulasi saliva setelah mengunyah permen karet dari kelompok intervensi selanjutnya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak
mengunyah permen karet. 2.6
Peneliti kemudian melakukan terminasi dengan responden setelah mengukur produksi saliva pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi, serta
melapor kembali ke bidang diklat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa untuk mendapatkan surat keterangan telah selesai melakukan penelitian.
H. Analisa data