Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Yang Dihasilkan

Tabel 4.6 Total Pendapatan Yang Diperoleh oleh Pembudidaya Bibit Jamur Tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso Dalam 1 X Proses Produksi PadaTahun 2014 No Nama Hasil Penjualan Baglog Hasil Penjualan Baglog yang Terkontaminasi Total Pendapatan 1 Saiful Rahman Rp. 3.375.000,00 Rp. 37.500,00 Rp. 3.412.500,00 2 Sugiono Rp. 2.092.500,00 Rp. 15.000,00 Rp. 2.107.500,00 3 Mundir Rp. 1.662.500,00 Rp. 17.500,00 Rp. 1.680.000,00 4 Ansori Rp. 1.187.500,00 Rp. 12.500,00 Rp. 1.200.000,00 Rata-Rata Pendapatan Rp. 2.079.375,00 Rp. 20.625,00 Rp. 2.100.000,00 Sumber : Lampiran 14 Rincian Total Pendapatan Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa total pendapatan paling besar diperoleh bapak Saiful Rahman, sedangkan pendapatan yang paling kecil diperoleh bapak Ansori. Hal tersebut dikarenakan tingkat produksi yang dihasilkan oleh bapak Saiful lebih besar dibandingkan dengan pembudidaya yang lain.

4.7 Tingkat Efisiensi Biaya Produksi Yang Dihasilkan

Efisiensi biaya menggambarkan hasil produksi fisik output maksimal yang dapat diperoleh dari kesatuan faktor produksi input. Tingkat efisiensi dapat dihitung menggunakan analisis RC ratio. Analisis ini membandingkan keseluruhan penerimaan dengan semua biaya yang dikeluarkan. Tingkat rasio yang dihasilkan dihitung berdasarkan perbandingan dari total biaya produksi yang dikeluarkan dengan total pendapatan yang diperoleh. Semakin besar biaya yang dikeluarkan, semakin kecil pula rasio yang dihasilkan. Adapun tingkat efisiensi yang dihasilkan oleh pembudidaya bibit jamur tiram di desa Patemon dapat dilaporkan sebagai berikut. Tabel 4.7 Efisiensi Biaya Produksi Budidaya Bibit Jamur Tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso No Nama Total Biaya Total Pendapatan RC Ratio 1 Saiful Rahman Rp 2.188.448 ,00 Rp 3.412.500 ,00 1,56 2 Sugiono Rp 1.350.813 ,00 Rp 2.107.500 ,00 1,56 3 Mundir Rp 1.105.575 ,00 Rp 1.680.000 ,00 1,52 4 Ansori Rp 823.090 ,00 Rp 1.200.000 ,00 1,46 Rata-Rata Tingkat Efisiensi Rp 1.366.981,50 Rp 2.100.000,00 1,53 Sumber : Lampiran 14 Rincian Efisiensi Biaya Dari tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa semua subyek penelitian bisa mencapai tingkat efisiensi karena total biaya produksi lebih kecil dari total pendapatan. Tingkat rasio yang dicapai oleh keempat pembudidaya bibit jamur tiram relatif sama karena selisihnya tidak begitu besar. Bapak Saiful dan bapak Sugiono mencapai tingkat efisiensi 1,56, sementara Bapak Mundir dan Bapak Ansori mencapai tingkat efisiensi di bawahnya masing-masing 1,52 dan 1,46. Dari keempat pelaku budidaya tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat efisiensi yang dicapai adalah 1,53. Jadi dapat diketahui bahwa dengan pengeluaran Rp. 1.000,00 maka pelaku budidaya bibit jamur tiram dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.530,00.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian