2.8 Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir menjelaskan tentang analisis efisiensi usaha pelaku budidaya bibit jamur tiram di desa Patemon kabupaten Bondowoso. Berdasarkan
teori-teori yang dijabarkan sebelumnya, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pendapatan Usaha :
• Pendapatan dari
hasil penjualan bibit jamur tiram
Usaha Budidaya Bibit Jamur Tiram
Biaya Produksi : •
Biaya bahan baku
• Upah tenaga
kerja •
Penyusutan peralatan
Efisiensi
Usaha Efisien RC ≥ 1
RC 1
Usaha Tidak Efisien
34
BAB 3. METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan dipakai oleh peneliti. Hal–hal yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi rancangan
penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, definisi oprasional konsep, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data, serta analisis data.
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk mendeskripsikan efisiensi biaya yang
dilakukan pelaku budidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso. Penentuan
lokasi menggunakan metode purposive area. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, metode dokumen, dan observasi. Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis efisiensi biaya yaitu rasio antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan atau rasio perbandingan antara
pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu desa Patemon kecamatan Tlogosari kabupaten Bondowoso. Pertimbangan yang mendasari
peneliti memilih lokasi tersebut karena desa tersebut merupakan salah satu desa yang terdapat beberapa pelaku budidaya bibit jamur tiram yang cukup berhasil.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaku budidaya bibit jamur tiram di desa Patemon kabupaten Bondowoso. Pelaku budidaya bibit jamur
tiram di desa Patemon berjumlah 4 orang. Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah semua pelaku budidaya bibit jamur tiram di desa Patemon
tersebut yaitu sebanyak 4 orang. Pelaku budidaya ini dipilih karena sudah sesuai dengan kriteria bahwa usaha yang dijalankan sudah berjalan lebih dari 2 tahun dan
juga memiliki pelanggan tetap.