BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa para pelaku budidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso dapat
mencapai tingkat efisiensi. Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh para pelaku budidaya di desa tersebut sebesar Rp. 1.366.981,50, sedangkan rata-rata
pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 2.100.000,00, dan efisiensi yang dihasilkan oleh pelaku budaidaya bibit jamur tiram di desa Patemon sebesar 1,53.
Artinya bahwa dengan pengeluaran Rp. 1.000,00 maka pelaku budidaya bibit jamur tiram di desa Patemon dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.530,00,
sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 530,00. Hal tersebut
menunjukkan bahwa usaha budidaya bibit jamur tiram yang dijalankan sudah efisien. Usaha tersebut juga memiliki prospek yang sangat baik ke depan karena
para pelaku pembudidaya selalu memperoleh keuntungan dari usaha bibit jamur tiram yang dijalankan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penelitian ini antara lain adalah :
1. Diharapkan pembudidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso
dapat terus
meningkatkan hasil
produksinya agar
mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal. 2. Diharapkan pembudidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon Kabupaten
Bondowoso dapat meningkatkan jumlah produksinya agar bisa memenuhi permintaan para pelanggan dengan cepat.
3. Diharapkan pembudidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso dapat melakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk
mengikuti berbagai pelatihan mengenai pembuatan bibit jamur yang berkualitas, sehingga produksi bibit jamur tiram yang terkontaminasi dapat
dihindari.
4. Diharapkan adanya pencatatan yang terperinci terkait biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh agar lebih mempermudah
dalam memantau keuangan.
DAFTAR BACAAN Buku :
Boediono. 2013. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. Fahmi, I. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Harahap, S.S. 2001. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Jumin, H.B. 2012. Dasar-dasar agronomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Meldona. 2009. Manjemen Sumberdaya Manusia Perspektif Integratif. Malang:
UIN-Malang Press Anggota IKAPI Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertania. Jakarta: LP3ES
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba. Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya. Bandung: Refika Aditama.
Piryadi, T.U. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jember. 2013. Panduan Praktis
Penelitian Pendidikan dan Sosial. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP-Universitas Jember
Rahardja, P. dan Manurung, M. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikroekonomi dan Makroekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Rosyidi, S. 2012. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: C. V Andi Offset. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:
Remaja Rosdakarya Soekartawi. 1984. Ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani
kecil. Jakarta: UI Press
Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Press: Jakarta. Sunarto. 2003. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:AMUS.
Wijandi, S. 2000. Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Skripsi :
Maryam, S. 2009 . “Efisiensi Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Aglaonema di Samarinda Studi Kasus Pada Usaha Agribisnis Salma
Shofa Samarinda”. Skripsi. Universitas Mulawarman: Fakultas Pertanian –Ekonomi Pertanian
Mokhamad. 2009. “Analisis Efisisensi Biaya dan Kontribusi Pendapatan Usahatani Kopi Robusta Terhadap Pendapatan Pertanian”. Tidak
Diterbitkan. Skripsi.
Universitas Jember: Fakultas Pertanian-Sosek Pertanian
Normalia, D. 2006. “ Analisis Tingkat Efisiensi Usaha Terhadap Profitabilitas Industri Tape di Bondowoso. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Universitas
Jember: Fakultas Ekonomi-Manajemen
Internet :
Dani. 2009. Pengertian Efisiensi [serial on line] http:dansite.wordpress.com20090328pengertian-efisiensi [diakses
tanggal 02 November 2014] Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso. 2014. Jumlah pengusaha jamur rumahan
di kabupaten Bondowoso. [serial on line] http:bondowosokab.go.idpotensi-daerahdinas-pertanianindustri-
perdagangan-dan-pengembangan-usahajamur-tiram. [diakses 02 November 2014]
Ditjen Hortikultura. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Hortikultura Ta.2012 [serial on line]
http:deptan.go.idsakipadmindata2LAKIP20DITJEN20HORTIKU LTURA20201220FINAL.pdf [diakses 01 agustus 2014]
Tanijogonegoro. 2013. Kandungan dan manfaat jamur tiram [serial on line] http:www.tanijogonegoro.com201309kandungan-manfaatjamur.html
[diakses 02 November 2014] UGM. 2012. Profil Usaha Ir. Triono Untung Piryadi [serial on line]
http:www.ugm.ac.ididpostpage?=2071 [diakses 01 agustus 2014]
Lampiran 1 MATRIK PENELITIAN
Judul Permasalahan
Variabel Indikator
Sumber Data Metode Penelitian
Analisis Efisiensi Biaya Pada Pelaku
Budidaya Bibit Jamur Tiram di
Desa Patemon Kabupaten
Bondowoso. 1. Berapa jumlah
produksi yang dihasilkan
pembudidaya bibit jamur tiram di desa
Patemon kabupaten Bondowoso ?
2. Bagaimana pengelolaan biaya
usaha budidaya bibit jamur tiram di desa
Patemon kabupaten Bondowoso ?
3. Bagaimana tingkat pendapatan yang
Efisiensi Biaya
• Faktor produksi :
1. Modal 2. Sumberdaya
Manusia 3. Teknologi
4. Bahan Baku 5. Tanah
• Biaya :
1. Biaya tetap 2. Biaya variabel
• Pendapatan :
Pendapatan dari hasil penjualan bibit
jamur.
1. Subjek penelitian: merupakan pelaku
budidaya bibit jamur tiram di Desa Patemon
Kabupaten Bondowoso 2. Informan Tambahan:
Kepada Desa di Desa Patemon Kabupaten
Bondowoso. 3.
Data dari hasil wawancara terkait
biaya yang dikeluarkan dengan
pendapatan yang diperoleh.
1. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini
menggunakan metode
wawancara, dokumen, dan
observasi. 2. Metode analisis
data dalam penelitian ini
menggunakan analisis efisiensi
dengan rumus
dihasilkan dari usaha budidaya bibit
jamur tiram di desa Patemon kabupaten
Bondowoso ?
4.
Bagaimana tingkat efisiensi usaha
budidaya bibit jamur tiram di desa
Patemon kabupaten Bondowoso ?
sebagai berikut :
Lampiran 2 TUNTUNAN PENELITIAN
1. Tuntunan wawancara No
Sumber informasi Data yang diambil
1 Para pelaku budidaya bibit jamur
tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso.
- Informasi mengenai pelaku budidaya
- Informasi mengenai proses produksi
- Informasi mengenai penggunaan biaya
- Informasi
mengenai pendapatan
yang diperoleh
2. Tuntunan dokumen No
Sumber informasi Data yang diambil
1 Para pelaku budidaya bibit jamur
tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso.
- Profil mengenai para pelaku budidaya bibit
jamur tiram di desa Patemon kecamatan Tlogosari kabupaten Bondowoso
- Biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi -
Pendapatan yang diproleh dalam setiap produksi
3. Tuntunan Observasi No
Sumber informasi Data yang diambil
1 Para pelaku budidaya bibit jamur
tiram di Desa Patemon Kabupaten Bondowoso.
- Mengamati aktivitas sehari-hari para pelaku
budidaya. -
Mengamati proses produksi pembuatan bibit jamur tiram.
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
Nama :
Umur :
Lama Usaha :
I. LAHAN
1. Berapa luas lahan yang Bapak gunakan dalam usaha budidaya bibit jamur tiram ini ? 2. Apakah lahan yang bapak gunakan ini milik pribadi atau menyewa kepada orang lain
? 3. Bila lahan yang bapak gunakan dalam usaha ini milik sendiri, apakah bapak
memperhitungkan biaya lahan tersebut pada usaha pembuatan bibit jamur tiram? Bila ya, berapa besarnya biaya yang bapak bebankan untuk 1 kali proses produksi?
4. Bila lahan yang bapak gunakan dalam usaha ini menyewa, berapa besarnya biaya yang bapak bebankan untuk 1 kali proses produksi?
5. Dari pengalaman bapak selama ini, berapa biaya pembuatan kumbung? Kira-kira kumbung yang bapak buat dapat bertahan berapa lama ?
6. Apakah biaya pembuatan kumbung juga bapak bebankan dalam proses pembuartan bibit jamur tiram yang bapak usahakan? Berapa besarnya biaya pembuatan kumbung
yang bapak bebankan untuk 1 kali proses produksi ?
II. BAHAN-BAHAN Bahan Baku, Bahan pembantu
7. Dalam satu kali produksi butuh berapa karung serbuk kayu pak? Berapa harga serbuk kayu per karungnya ? Biasanya bapak membeli berapa karung?
8. Untuk harga kapur berapa pak ? Biasanya membeli berapa kg dan untuk satu kali proses produksi butuh berapa kg ?
9. Selain kapur, ada bahan lain seperti katul. Biasanya dalam satu kali produksi bapak menggunakan katul berapa kg? Berapa harga katul per kilonya? Biasanya bapak
membeli katul berapa kg?
10. Untuk harga beras jagung sendiri berapa pak ? Biasanya membeli berapa kg dan untuk satu kali proses produksi membutuhkan berapa kg ?
11. Apakah memakai kalsium dalam pembuatan bibit jamur tiram ? Jika iya berapa takaran untuk sekali produksi dan berapa harga beli kalsium tersebut ?
12. Apakah perlu memakai pupuk dalam pembuatan bibit jamur tiram? Jika iya berapa takaran untuk sekali produksi dan berapa harga beli pupuk tersebut ?
13. Berapa banyak bendel plastik yang bapak gunakan dalam satu kali produksi dan ukurannya berapa? Berapa harga plastik untuk mengemas bibit jamur tiram tersebut?
14. Apakah cincin botol itu membeli atau membuat sendiri? Berapa biaya untuk cincin botol dalm 1 kali proses produksi?
15. Dalam proses pengukusan membutuhkan kayu bakar, biasanya bapak membeli berapa kayu bakar? Untuk satu kali proses produksi membutuhkan berapa kayu bakar?
Berapa harga kayu bakar tersebut?
III. TENAGA KERJA
16. Berapa jumlah tenaga kerja yang bekerja membuat bibit jamur tiram ? Berapa pekerja laki-laki dan berapa pekerja perempuan ?
17. Tolong bapak jelaskan tugas masing-masing pekerja tersebut baik pekerja laki-laki maupun pekerja perempuan, Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada para
tenaga kerja untuk membuat bibit jamur tiram? 18. Bagaimana sistem upah yang diterapkan di usaha bapak?Dengan sistem harian atau
borongan? Berapa upah dari masing-masing tenaga kerja tersebut?
IV. TEKNOLOGI
19. Alat-alat apa saja yang bapak gunakan dalam proses pembuatan bibit jamur tiram ? 20. Dari mana bapak mendapatkan alat-alat tersebut ?
21. Berapa biaya yang bapak keluarkan dalam pembelian alat tersebut ? 22. Alat- alat tersebut dapat bertahan selama berapa tahun ?
23. Apakah bapak membebankan biaya peralatan kepada bibit jamur yang bapak produksi ?
V. Harga Bibit
24. Dalam satu proses produksi bapak dapat menghasilkan berapa bibit jamur tiram? 25. Berapa harga jual bibit jamur tiram per baglognya ?
26. Kaitannya dengan harga jual bibit jamur tiram, apakah bapak membedakan antara membeli secara borongan dengan membeli secara satuan?
27. Apakah ada biaya lain-lain yang bapak keluarkan dalam proses produksi ini ? 28. Dalam satu kali proses produksi, apakah pernah ada produk yang mengalami
kegagalan ? jika iya berapa persen kegagalan yang dialami dalam satu kali produksi ? Bagaimana bapak mengatasi adanya kegagalan tersebut?
Lampiran 4 Dokumen yang Dibutuhkan
I. Identitas Usaha
Nama Usaha :
Nama Pemilik :
Alamat :
Mulai Berdiri :
II. Biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi
a. Biaya Tetap Jenis Biaya