13
2.6 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Tindakan ini dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik,
reprodusibel, dan tahan akan kisaran analit yang akan dianalisis Harmita, 2004. Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi
metode analisis adalah sebagai berikut: 1. Kecermatan accuracy
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Untuk mencapai kecermatan yang tinggi, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai
prosedur Harmita, 2004. Kecermatan ditentukan dengan dua cara yaitu: −
Metodesimulasi spiked-placebo recovery
Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi lalu campuran tersebut
dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar yang sebenarnya Harmita, 2004.
− Metode penambahan baku standard additionmethod
Dalam metode penambahan baku, sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa ditambahkan ke dalam sampel, dicampur dan dianalisis lagi.
14
Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya hasil yang diharapkan Harmita, 2004
Dalam kedua metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya.Metode
adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut.Persen
perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan sebelumnya Harmita, 2004.
2. Keseksamaan precision Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara
hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari
campuran yang homogen. Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya dinyatakan sebagai simpangan baku relatif dari sejumlah sampel
yang berbeda signifikan secara statistik Skoog, 2000. 3. Selektivitas Spesifisitas
Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuan suatu metode mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya
komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel Rohman, 2007. 4. Linearitas dan Rentang
Liniearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil- hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran
yang diberikan.Linearitas suatu metode merupakan ukuran seberpa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara absorbansi y dengan konsentrasi
x.Liniearitas dapat diukur dengan melakukan pengukuran tunggal pada
15
konsentrasi yang berbeda-beda.Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan,
keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima Watson, 2005. 5. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang dapat dideteksi.Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis dan diartikan
sebagai kuantitas analit terkecil dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004. Batas deteksi dan kuantitasi dapat
dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi larutan standar Listiowati, dkk., 2011.
16
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif yaitu suatu metode penelitian dimana peneliti menggambarkan atau menganalisis suatu hasil yang ada
di masyarakat tanpa memberikan kontrol atau perlakuan terhadap sampel.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan diLaboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan November 2014 – Februari 2015.
3.2 Bahan-bahan
3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kumis kucing Orthosiphon aristatus Blume Miq., daun pegagan Centella asiatica L. Urb.,
daun salam Syzygium polyanthum Wight Walp.yang diambil secara purposif di kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun di daerah Tanah Jawa.
3.2.2 Pereaksi
Bahan yang digunakan adalah pro analisis keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu HNO
3
65, asam pikrat, larutan baku kalium 1000 µgml dan akua demineralisata Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU.
3.3 Alat-alat
Spektrofotometer Serapan Atom Hitachi Z-2000 dengan tipe nyala udara-asetilen lengkap dengan lampu katoda K, neraca analitik ANDGF 200,