Pengambilan Sampel Penyiapan Sampel Proses Destruksi Pembuatan Larutan Sampel

17 tanur Stuart, hot plate, kertas saring Whatman no. 42, krus porselen, spatula, botol kacadan peralatan gelasPyrex.

3.4 Identifikasi Sampel

Identifikasi sampel dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor.

3.5 Pembuatan Pereaksi

3.5.1 Larutan HNO

3 1:1 Diencerkan sebanyak 50 mL larutan HNO 3 65dengan 50 mL airsuling Ditjen BPOM, 1979.

3.5.2 Larutan Asam Pikrat 1 bv

Dilarutkan 1 gram asam pikrat dengan air suling hingga 100 mL Ditjen POM, 1979.

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan carapurposif sampling, yaitu sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili populasi Sudjana, 2002.

3.6.2 Penyiapan Sampel

Masing-masing sampel daun kumis kucing, daun pegagan dan daun salam segar dibersihkandari pengotoran, dicuci dengan akua demineralisata, lalu ditiriskan dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian dirajang. 18

3.6.3 Proses Destruksi

Masing-masing Sampeldaun kumis kucing, daun pegagan, daun salam yang telah dirajangditimbang sebanyak 10 gram daun kumis kucing, daun pegagan, daun salam, dimasukkan ke dalam krus porselen, kemudian diarangkan di atas hot plate selama 10 jam.didinginkan, lalu diabukan dalam tanur dengan temperatur awal 100 C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 C dengan interval 25 C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 60 jam dan setelah itu di biarkan hingga dingin, kemudian dipindahkan ke desikator. Ditambahkan 5 mL HNO 3 1:1 ke dalam abu, kemudian diuapkan pada hot plate sampai kering. Krus porselen dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100 C dan perlahan-lahan temperature dinaikkan hingga suhu 500 C dengan interval 25 C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin dan dipindahkan ke desikator Horwitz, 2000.

3.6.4 Pembuatan Larutan Sampel

Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 5 mL HNO 3 dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, dibilas krus porselen hingga tiga kali, kemudian larutan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda Horwitz, 2000. Kemudian disaring filtratnya dengan kertas Whatman No.42,dibuang5 mL filtrat pertamauntuk menjenuhkan kertas saring, kemudian ditampung filtrat selanjutnyadalam botol. Filtrat ini digunakan sebagai larutan sampel untuk dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. 19 3.6.5 Analisis Kualitatif 3.6.5.1 Analisis Kualitatif Kalium