7
Ada 2 jenis pegagan yaitu pegagan merah dan pegagan hijau.Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak
ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka.Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon dan tidak mempunyai batang tetapi mempunyai
rhizoma.Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpai di daerah persawahan dan di sela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat
agak lembab dan terbuka Lasmadiwati, dkk., 2003.
2.3 Daun Salam
Daun salam merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau di pekarangan maupun kebun. kegunaanya sudah dikenal dari
jaman dulu yaitu sebagai bumbu masakan khas Indonesia. Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang, batang bulat. Daun tunggal, letak
berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helai daun bentuknya lonjong,
ujung meruncing, tepi rata. Daun bila diremas berbau harum Nurcahyati, 2014.
Menurut Herbarium Bogoriense 2014
, taksonomi daun salam adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum Wight Walp
8
Daun salam dengan nama latin Syzgium polyanthum adalah jenis tanaman yang sering dipakai sebagai penambah rasa dalam makanan, dengan
menambahkan beberapa lembar daun salam sebagai bumbu penyedap ternyata memiliki khasiat yang baik bagi tubuh Nurcahyati, 2014 .
Ada dua jenis daun salam, yaitu daun salam yang digunakan pada umunya
dan daun salam liar. Daun salam liar hampir tidak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga
menimbulkan rasa agak pahit. Biasanya daun salam liar terdapat di hutan-hutan tropis Nurcahyati, 2014.
2.4 Kalium
Kalium merupakan salah satu mineral makro yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan tubuh.Sebanyak 95 kalium berada di dalam
cairan intraseluler Almatsier, 2004.Kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa
serta isotonis sel, selain itu kalium juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan
metabolism karbohidrat Tan dan Rahardja, 2007. Kekurangan kalium dapat terjadi karena terjadinya kehilangan melalui
saluran cerna dan ginjal.Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan, dan konstipasi.Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila
konsumsi tidak diimbangi oleh kenaikan ekskresi Winarno, 1992. Bahan pangan yang mengandung kalium baik dikonsumsi oleh penderita
darah tinggi Budiyanto, 2004. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler sehingga cenderung
9
menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah Astawan, 2008. Kebutuhan minimum akan kalium kurang lebih 2000 mg sehari
Almatsier, 2004.
2.5 Spektrofotometri Serapan Atom 2.5.1 Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom