Pengertian Penyitaan Pajak Subjek dan Objek Penyitaan

d. Peraturan Menteri Keuangan - 24PMK.032008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketikan Dan Sekaligus.

2. Pengertian Penyitaan Pajak

Menurut Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2000 pasal 1 sub 14 dinyatakan bahwa : “Penyitaan adalah tindakan Juru Sita Pajak untuk menguasai barang penanggung pajak guna dijadikan jaminan untuk melunasi hutang pajak menurut peraturan per undang-undangan yang berlaku”. Sedangkan menurut H.Moeldjo Hadi, SH menyatakan bahwa : “Penyitaan adalah serangkaian tindakan Juru Sita Pajak yang dibantu oleh dua orang saksi untuk menguasai barang-barang dari Wajib Pajak, guna dijadikan sebagai jaminan untuk melunasi utang pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Pada dasarnya tindakan penyitaan yang dilakukan oleh Juru Sita Pajak tidak mengubah status hak milik barang Wajib Pajak, bahkan barang-barang tersebut diserahkan kepada Wajib Pajak untuk dititipkan kembali kepadanya. Universitas Sumatera Utara

3. Subjek dan Objek Penyitaan

Subjek Penyitaan adalah Wajib Pajak atau Penanggung Pajak yang tidak bertanggung jawab atas pelunasan pembayaran utang pajaknya dan tidak menjalankan hak serta memenuhi kewajiban pajak menurut ketentuan dan peraturan undang-undang yang berlaku. Objek Penyitaan adalah barang yang bergerak maupun yang tidak bergrak milik Penanggung Pajak, yaitu atas barang milik perusahaan, pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, baik di tempat kedudukan yang bersangkutan, di tempat tinggal mereka, ataupun di tempat lain. Berdasarkan Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1, 2, dan 3dimana penyitaan dapat dilaksanakan terhadap Penanggung Pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau tempat lain, termasuk yang penguasaannya berada ditangan pihak lain dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan hutang tertentu, berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak, dimana : a. Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito berjangka, tabungan, rekening koran, obligasi, saham, surat berharga, dan penyertaan modal pada perusahaan lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Barang yang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi kotor tertentu. Penyitaan yang dilakukan sampai dengan nilai barang yang disita diperkirakan telah mencukupi untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan.

4. Definisi Juru Sita Pajak