Tata Cara Penyitaan Barang Milik Penanggung Pajak

a. Sita harus diikuti oleh 2 orang saksi WNI berusia 21 tahun yang dikenal juru sita dandapat dipercaya. Pertama-tama menyita barang bergerak, apabila belum mencukupi untuk melunasi utang pajaknya maka disita barang yang tidak bergerak serta biaya pelaksanaannya sebesar Rp. 100.000,- seratus ribu rupaiah. b. Untuk barang bergerak, juru sita juga membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh juru sita 2 orang saksi serta WPpenanggung pajak atau wakilnya. Disamping itu penyitaan barang tak bergerak ini harus didaftarkan pada Badan Pertahanan Nasional BPNKantor Pengadilan setempat, apabila tanah dibangun yang disita belum didaftarkan pada BPN maka pemberitahuan penyitaan dimasudkan ditujukan kepada Kantor Pengadilan Negeri setempat. Hal tersebut dilakukan dengan maksud agar instansi yang bersangkutan mengetahui bahwa barang tersebut menjadi sitaan atas nama pajak pemiliknya.

8. Tata Cara Penyitaan Barang Milik Penanggung Pajak

a. Penyitaan terhadap uang tunai Penyitaan terhadap uang tunai termasuk mata uang asing dilaksanakan oleh JSP dengan cara lain : 1. Menghitung terlebih dahulu uang tunai yang disita dan membuat rincian dalam suatu daftar yang merupakan lampiran BAPS 2. Membuat BAPS Universitas Sumatera Utara 3. Menyimpan uang tunai yang telah disita dalam tempat penyimpanan yang selanjutnya ditempel dengan segel sita b. Penyitaan terhadap perhiasan Penyitaan terhadap perhiasan seperti emas, permata dan sejenisnya dilaksanakanoleh JSP dengan cara antara lain : 1. Membuat rincian tentang jenis, jumlah harga yang disita di dalam suatu daftar yang merupakan lampiran BAPS 2. Membuat BAPS Untuk mengetahui nilai perhiasan yang disita, Juru Sita Pajak dapat meminta bantuan jasa penilai untuk menetukan taksiran harga perhiasan yang disita tersebut c. Penyitaan terhadap kekayaan Penanggung Pajak yang disimpan di bank Penyitaan terhadap kekayaan penanggung pajak yang disimpan di bank berupa deposito, tabungan, saldo rekening Koran, giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Pejabat yang berwenang melakukan permintaan pemblokiran kepada pihak bank disertai salinan Surat Paksa dan Surat Pemerintah Melaksanakan Penyitaan 2. Bank memblokir dan membuat Berita Acara pemblokiran serta mengirimkannya kepada Kantor Pelayanan Pajak Universitas Sumatera Utara 3. Juru Sita Pajak memerintahkan Penanggung Pajak untuk memberikan kuasa kepada pihak bank agar memberitahukan saldo kekayaan Penanggung Pajak 4. Bila penanggung Pajak tidak memberi kuasa, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama meminta Menteri Keuangan agar memerintahkan bank untuk memberitahukan saldo kekayaan dari Penanggung Pajak 5. Setelah diketahui, Juru Sita Pajak menyita dan membuat BAPS dan menyampaikan salinannya kepada Penanggung Pajak 6. Setelah utang pajak dan biaya penagihan dilunasi, Kepala Kantor Pelayanan Pajak meminta pencabutan pemblokiran setelah dikurangi jumlah yang disita d. Penyitaan terhadap surat berharga Penyitaan terhadap Surat Berharga berupa obligasi, saham, dan sejenisnya yang diperdagangkan di bursa efek dan dilaksanakan dengan : 1. Pemblokiran rekening efek pada custodian dilakukan berdasarkan ketentuan tertulis dari Direktorat Jenderal Pajak atau pejabat yang ditunjuk kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan menyebutkan nama pemegang rekening atau nomor pemegang rekening sebagai penanggung pajak 2. Berdasarkan permintaan Direktorat Jendral Pajak, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dapat menyampaikan perintah tertulis kepada Universitas Sumatera Utara cutodian untuk melakukan pemblokiran terhadap rekening efek Penanggung Pajak 3. Berdasarkan perintah tertulis Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, custodian melakukan pemblokiran 4. Apabila permintaan pemblokiran tersebut disertai dengan permintaan keterangan tentang rekening efek pada custodian, permintaan tertulis dari Direktorat Jendral Pajak harus membuat nama pejabat yang berwenang mendapat keterangan tersebut 5. Berita Acara Pemblokiran dan Berita Acara Pemberian Keterangan tersebut disampaikan kepada Direktorat Jendral Pajak dan salinannya disampaikan kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan pemegang rekening sebagai Penanggung Pajak selambat-lambatnya dua hari kerja setelah pemblokiran dilakukan 6. Juru Sita Pajak melakukan penyitaan atas efek atau dan dalam rekening efek setelah menerima Berita Acara Pemblokiran dan Berita Acara Pemblokiran Keterangan 7. Juru Sita Pajak yang melakukan penyitaan harus membuat BAPS yang ditanda tangani oleh Juru Sita Pajak, Penanggung Pajak, dan saksi- saksi 8. Apabila Penanggung Pajak tidak hadir, maka BAPS ditandatangani oleh Juru Sita Pajak Universitas Sumatera Utara 9. BAPS disampaikan kepada penanggung pajak, sedangkan salinannya disampaikan kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal 10. Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran terhadap rekening efek Penanggung Pajak kepada custodian setelah Penanggung Pajak melunasi hutang pajaknya 11. Pejabat yang berwenang mengajukan permintaan pencabutan pemblokiran terhadap rekening efek penanggung pajak setelah dikurangi dengan jumlah yang disita apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak sekalipun telah dilakukan pemblokiran e. Penyitaan terhadap piutang Sebelum Juru Sita Pajak melakukan penyitaan barang milik Penanggung Pajak berupa piutang, terlebih dahulu dibuat surat peringatan epada Penanggung Pajak yang dimaksudkan agar piutang yang ada pada debitur akan digunakan sebagaia pelunasan utang pajaknya. Bila lewat dari 14 hari Penanggung Pajak belum juga melunasi utang pajaknya maka dilakukan penyitaan dengan menggunakan Berita Acara Persetujuan Pengalihan Hak Menagih Piutang dari Penanggung Pajak dan salinanya disampaikan kepada Penanggung Pajak dan pihak lain yang berkewajiban membayar utang pajak. Universitas Sumatera Utara

9. Segel Sita