Definisi Juru Sita Pajak Pelaksanaan Penyitaan Wajib Pajak Badan

b. Barang yang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi kotor tertentu. Penyitaan yang dilakukan sampai dengan nilai barang yang disita diperkirakan telah mencukupi untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan.

4. Definisi Juru Sita Pajak

Juru Sita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan yang meliputi Penagihan Seketikadan Sekaligus, Pemberitahuan Surat Paksa, Penyitaan, dan Penyanderaan. Berdasarkan pasal 5 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000, Juru Sita Pajak mempunyai tugas, yaitu : a. Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus b. Memberitahukan Surat Paksa c. Melaksanakan Penyitaan atas barang Penanggung Pajak yang hendak disita d. Melaksanakan Penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan Dalam melaksanakan tugasnya, Juru Sita Pajak harus dilengkapi dengan Kartu Tanda Pengenal Juru Sita Pajak dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan yang harus diperlihatkan kepada Penanggung Pajak. Universitas Sumatera Utara

5. Pelaksanaan Penyitaan

Didalam melaksanakan penyitaan, Juru Sita Pajak harus melakukan penyitaan sesuai dengan prosedur-prosedur penyitaan yang sudah diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tata cara penyitaan yang dilakukan oleh Juru Sita Pajak yaitu dengan melalui tahap-tahap sebagai beriut : a. Menyampaikan Surat Pemberitahuan bahwa akan dilakukan penyitaan. b. Menyampaikan Surat Perintah Melakukan Penyitaan. c. Penyitaan dilakukan oleh Juru Sita Pajak dengan dua orang saksi. d. Barang yang utama disita adalah barang bergerak. e. Membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita.

6. Wajib Pajak Badan

Wajib pajak Badan adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan. Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha Universitas Sumatera Utara milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,lembaga dan bentuk lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri .