Landasan Konsepsional Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce (At The State Religious Court Class IA Medan)

baik. Jika sudah satu pihak merasa tidak cocok lagi melaksanakan perkongsian yang disepakati, maka ia dapat membubarkan perkongsian itu secara baik dan terhadap hal ini tidak dapat diwariskan.

2. Landasan Konsepsional

Dalam bahasa latin, Kata conceptio di dalam bahasa belanda : Begrip atau pengertian yang merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah merupakan “defenisi” yang didalam bahasa latin adalah defenitio. Defenisi tersebut berarti perumusan di dalam bahasa Belanda : “omschrijving” yang pada hakekatnya merupakan suatu bentuk ungkapan pengertian disamping aneka bentuk lain yang dikenal didalam epistemologi atau teori ilmu pengetahuan. 30 Agar tidak terjadi perbedaan pengertian tentang konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan pengertian-pengertian konsep yang dipergunakan sebagai berikut :

a. Perceraian

Sayyid Sabiq memberi definisi tentang perceraian yang artinya Thalaq diambil dari kata “ithlaq” artinya melepaskan atau meninggalkan. Dalam istilah syarat, thalaq adalah melepaskan ikatan perkawinan atau bubarnya hubungan perkawinan. 31 30 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 6. 31 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Qahirah : Darul Turats, 2003, hal. 206 Sugih Ayu Pratitis : Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce At The State Religious Court Class IA Medan, 2009 USU Repository © 2008 Penyebab putusnya perkawinan sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 113 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa perkawinan dapat putus karena : a. Kematian, b. Perceraian, c. Atas putusan Pengadilan”. Putusnya perkawinan karena perceraian menurut Undang-Undang dikenal ada 2 dua bentuk yaitu : 1. Perceraian karena permohonan cerai talak dari pihak suami. 2. Perceraian karena gugatan cerai. Perceraian karena permohonan cerai talak dari pihak suami, cerai talak adalah salah satu bentuk cara yang dibenarkan Hukum Islam untuk memutuskan akad nikah antara suami dan isteri. Kamus istilah agama menulis “talaq” berarti dengan mengucapkan secara sukarela ucapan talaq kepada isterinya, dengan kata-kata jelas sharih atau kata-kata sindiran kinayah. 32 Pengertian talaq di atas, seolah Hukum Islam memberi hak dan kewenangan yang tidak terbatas bagi suami untuk menceraikan isterinya melalui lembaga talaq, sedangkan apa yang menjadi alasan suami untuk mentalaq isteri, tergantung kepada penilaian subjektif suami, karena tidak ada satupun badan resmi yang menilai objektiFitas tersebut. Hal ini berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kemudian 32 . Fuad Said, Op.Cit. hal. Sugih Ayu Pratitis : Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce At The State Religious Court Class IA Medan, 2009 USU Repository © 2008 dengan adanya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dari Kompilasi Hukum Islam penggunaan talaq di atas dan dibatasi talaq harus melalui campur tangan pengadilan. Gugat cerai merupakan salah satu bentuk atau cara yang dibenarkan oleh Hukum Islam untuk memutuskan akad nikah antara suami dan isteri tetapi yang mengajukan permohonan cerai adalah isteri. Pada dasarnya yang dapat dijadikan untuk memajukan gugatan cerai oleh pihak isteri berdasarkan Pasal 39 UU No. 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 PP No. 9 Tahun 1975 dan Kompilasi Hukum Islam tidak jauh berbeda dengan alasan untuk mengajukan cerai talaq oleh pihak suami tetapi di dalam Kompilasi Hukum Islam ada penambahan khusus untuk pihak isteri yaitu bahwa yang dapat dijadikan isteri untuk mengajukan gugatan perceraian adalah pihak suami melanggar taklik talaq. 33

b. Pengertian Harta Bersama

Secara etimologi, harta bersama adalah dua kosa kata yang terdiri dari kata harta dan kata bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada dua kata pengertian harta, pertama, harta adalah barang-barang uang dan sebagainya yang menjadi kekayaan. Kedua, harta adalah kekayaan berwujud dan tidak berwujud yang bernilai dan yang menurut hukum dimiliki perusahaan. Harta bersama adalah harta yang diperoleh secara bersama di dalam perkawinan. 34 33 Ibid, hal.4 34 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indoensia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988, hal.299. Sugih Ayu Pratitis : Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce At The State Religious Court Class IA Medan, 2009 USU Repository © 2008 Menurut terminologi, harta bersama adalah harta yang diperoleh bersama suami isteri selama perkawinan. Di Jawa, harta bersama disebut dengan istilah gono gini, di Sunda disebut guna kaya, di Bugis disebut cakara atau bali reso, dan lain- lain. 35 Pada tiap-tiap daerah masyarakat mengenal harta bersama dengan istilah yang berbeda, namun pada hakikatnya adalah sama. Kesamaan ini terletak pada harta benda suami isteri yang dinisbatkan menjadi harta bersama. Di samping ketentuan yang telah disebutkan dalam Pasal 35 sampai dengan Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, maka pengertian harta dalam perkawinan dapat dikembangkan menjadi 3 tiga macam harta dan dirinci sebagai berikut : 1. Harta bawaan yaitu harta yang diperoleh suami isteri pada saat atau sebelum melakukan perkawinan, dapat dikatakan bahwa harta tersebut sebagai pemilik asli dari suami atau isteri. Pemilikian terhadap harta bawaan harta pribadi dijamin keberadaannya secara yuridis oleh hukum perkawinan. 2. Harta pribadi yaitu harta yang diperoleh oleh suami atau isteri selama perkawinan berlangsung sebagai hadiah, hibah, wasiat atau warisan yang diperoleh secara pribadi terlepas dari soal perkawinan. 35 Andi Hamzah, Kamus Hukum, Jakarta : Ghalia, 1986, hal.232. Sugih Ayu Pratitis : Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce At The State Religious Court Class IA Medan, 2009 USU Repository © 2008 3. Harta bersama yaitu harta yang diperoleh dalam masa perkawinan dalam kaitannya dengan hukum perkawinan, baik diperoleh lewat perantaraan isteri maupun lewat perantaraan suami. Harta ini diperoleh sebagai hasil karya dari suami isteri dalam kaitan dengan perkawinan. Di dalam hukum Islam tidak mengenal harta bersama tetapi harta bersama tidak bertentangan secara diametral dengan hukum islam. Hukum adat yang tidak prinsipil bertentangan dengan hukum islam dapat dijadikan sebagai sumber hukum. Hal ini sesuai dengan Teori Receptio A Contrario yang dicetuskan oleh Sayuti Thalib, yang menyatakan bahwa:” Hukum adat baru berlaku kalau tidak bertentangan dengan hukum Islam atau suatu ketentuan Hukum adat diperbaiki dan diubah sehingga tidak menyalahi ketentuan agama.” 36 Teori ini dilandasi oleh pokok- pokok fikiran yang terdapat dalam kaidah- kaidah fiqih antara lain: 1. Pada prinsipnya kaitannya dengan perintah Tuhan dan Rasul maka kalau di formulasikan di dalam kalimat perintah berarti wajib. 2. Larangan pada dasarnya adalah ketidak bolehan untuk dikerjakanharam 3. Adat kebiasaan Urfdapat dijadikan hukum selama tidak bertentangan dengan Islam atau Al’Aadah Muhakkamah. 37 36 Sayuti Thalib, Receptio A Contrario, Jakarta : Bina Aksara, 1985, hal 117. 37 Ichtijanto, Hukum Islam dan Hukum NasionalJakarta : IND-HILL Co., 1990, hal.46 Sugih Ayu Pratitis : Resolution Of The Jointly Owned Property In The Case Of Divorce At The State Religious Court Class IA Medan, 2009 USU Repository © 2008

G. Metode Penelitian

Sebagai sebuah penelitian ilmiah, maka rangkaian kegiatan penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai pada analisis data dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah penelitian ilmiah sebagai berikut :

1. Sifat dan Bentuk Penelitian