Kerangka Teori dan Konsep

Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009 Berdasarkan Protokol Kyoto” belum pernah dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama. Jadi penelitian ini dapat disebut asli dan sesuai dengan azas-azas keilmuan yang jujur, rasional dan objektif serta terbuka. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah. Sehingga penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah.

F. Kerangka Teori dan Konsep

a. Kerangka Teori Menentukan suatu teori dalam penelitian adalah penting, sedemikian pentingnya sehingga menurut David Madsen sebagaimana dikutip oleh Lintong O. Siahaan mengatakan “The basic purposes of scientific research is theory he adds that a good theory properly seen present a systematic view of phenomene by specifiying realitations among cariables, with the purposes of exploring and prediction the phenomenona” 18 Kerangka teori yang digunakan sebagai pisau analisi serta untuk menganalisis berbagai permasalahan mendasar dalam penelitian ini adalah teori negara hukum kemudian untuk mendukung teori ini digunakan teori negara kesejahteraan. Penjelasan terhadap landasan teoritis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Teori Negara Hukum Konsepsi Negara Hukum adalah suatu gagasan bernegara yang paling ideal. Gagasan negara hukum ini telah berkembang sejak Plato menulis Nomoi atau bahkan jauh sebelum itu 19 . Gagasan negara hukum didasari oleh suatu keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas dasar hukum yang baik dan adil 20 . Immanuel Kant, dalam bukunya Methaphysiche Ansfagrunde der Rechtslehre, mengemukakan konsep negara hukum liberal. Kant mengemukakan paham negara hukum dalam arti 18 Lintong O. Siahaan. Prospek PTUN sebagaimana Penyelesaian Sengketa Administrasi Indonesia. Cetakan pertama. Jakarta. Perum Percetakan Negara RI. 2005 hlm. 5 19 Padmo Wahjono, Indonesia Negara Berdasarkan Hukum, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1986, hlm. 7 20 Franz Magnis Suseno, Etika Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994, hlm. 295 Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009 sempit, yang menempatkan fungsi recht pada staat, hanya sebagai alat pelindung hak – hak individual dan kekuasaan negara diartikan secara pasif, yang bertugas sebagai pemeliharaan ketertiban dan keamanan masyarakat. Paham Kant ini terkenal dengan sebutan nachtwakerstaat atau nachtwachterstaat 21 2. Teori Negara Kesejahteraan Negara Kesejahteraan adalah sebuah Negara yang memiliki wewenang secara bebas digunakan tujuan politik dan administrasi untuk memodifikasi percaturan kekuatan pasar yang paling tidak pada tiga ketentuan – yang pertama dengan memberi garansi baik secara individu dan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan minimum terlepas dari nilai pasar dari kerja atau kekayaan; kedua dengan membatasi perluasan rasa tidak aman dengan memberdayakan individu atau masyarakat guna mendapatkan kemungkinan – kemungkina sosial ….. yang sebaliknya akan menggiring menghilangkan krisis invidu atau masyarakat itu; dan yang ketiga dengan memberi keyakinan bahwa seluruh masyarakat tanpa perbedaan status atau kelas ditawarkan standar yang memuaskan dalam kaitannya dengan pelayanan public. Briggs 1967 : 29 Selanjutnya Briggs menjelaskan lagi : It is duty of the community through the power of the state to modify deliberately the normal play of economic forces in a market economy in order to assist the needs of the underprivileged groups and individuals by providing every citizen with a basic real income adequate for subsistence, irrespective of the market value of his work. Briggs, 1967 : 72 22 Merupakan tanggung jawab masyarakat lewat kekuasaan Negara untuk memodifikasi secara bebas permainan kekuatan ekonomi lewat pasarnya dalam usaha untuk membantu memenuhi kebutuhan kelompok masyarakat atau individu yang serba kekurangan dengan memberi setiap penduduk penghasilan yang memadai dalam mencari nafkah hidup, terlepas dari nilai pasar dari kerja mereka Briggs. 1967 : 72 3. Teori Sistem Hukum Analitis Mekanis 23 Teori ini dikenal juga dengan sebutan Metode Mekanis piecemeal Method Analytic. Konsep dasar teori ini adalah: “Piecemeal approach; it is analytic in the sense that the entity of interest is divided into simple component parts, which are investigated separately” Teori ini mengatakan bahwa setiap bagian dari keseluruhan dipandang sebagai bagian yang terpisahkan dari keseluruhan itu. 21 Muhammad Tahir Azhari, Negara Hukum – Suatu Studi Tentang Prinsip – Prinsipnya Dilihat Dari Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Negara Madinah Dan Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1992, hlm. 66 22 Op.cit, hlm. 47 23 Lili Rasjidi dan I.B Wyas Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Bandung, Penerbit CV. Mandar Maju, 2003, hlm. 52 Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009 Sedangkan kerangka konsepsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penjelasan dan penjabaran dari maksud dan arti dari terminologi pokok pembahasan sebagai elemen dasar dari maksud dan tujuan dari pembahasan penelitian dimaksud. b. Kerangka Konsep Adapun kerangka konsepsi tersebut adalah pengertian dari terminologi berikut: 1. Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism; yaitu salah satu instrument dalam mitigsi perubahan iklim, yang hingga saat ini adalah satu – satunya mekanisme fleksibel yang melibatkan negara – negara berkembang dalam pelaksanaannya. 24 2. Kawasan Hutan; adalah suatu zona atau areal tumbuhnya vegetasasi flora dan fauna dengan berbagai keakeragaman hayatinya. 3. Protokol Kyoto; adalah merupakan sebuah kesepakatan internasional yang menunjukkan upaya yang sangat serius dalam menghadapi perubahan iklim. Secara hukum Protokol Kyoto mewajibkan seluruh negara Annex I untuk secara bersama-sama menurunkan emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 5,2 dari tingkat emisi tahun 1990 pada periode tahun 2008 – 2012. 25

G. Metode Penelitian