Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009 Tanah dan air di hutan Batang Toru memiliki keasaman PH 4-5 dengan air berwarna coklat jernih. Sedangkan jenis-jenis pohon yang ada didominasi Cemara Gunung AtturmanganCasuarina sp, Sappinur Tali Dacridium spp dan jenis-jenis mayang palaquiumspp disamping itu juga terdapat jenis-jenis pohon Famili Theaceae, Sapotaceae dan Lauraceae. Survei Vegetasi yang dilakukan oleh YEL beberapa tahun yang lalu, ditemukan 11 jenis tanaman yang merupakan spesies baru di dunia ilmiah. Disamping itu juga ditemukan beragam jenis vegetasi khas Sumatera, seperti bunga bangkai Rafflesia Gadutensis dan bermacam-macam bunga anggrek. Sementara itu, rata-rata curah hujan di hutan Batang Toru bias mencapai 4.500 sampai 5.000 mm per tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa curah hujan dilokasi tersebut cukup tinggi, karenanya suhu pada malam harinya dilokasi ini bisa menurun hingga 14 derajat celcius. Dengan kondisi hutan dimaksud, kawasan hutan Batang Toru Tapanuli Utara sudah selayaknya dijadikan site bagi CDM project berdasarkan Protokol Kyoto jika permasalahan dan kendala dalam CDM itu sendiri dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan harapan dunia sebagai usaha penurunan efek Gas Rumah Kaca.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut tentang : 1. Apakah Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto memilki kekuatan hukum secara global ? 2. Sejauh mana ruang lingkup Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto ? 3. Permasalahan apa yang dihadapi dalam penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto ? Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah tentang 1. Untuk mengetahui kekuatan hukum Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto. 2. Untuk mengetahui sejauh mana ruang lingkup Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto. 3. Untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu baik secara teoritis maupun secara praktis, yakni tentang : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut dan mempunyai arti penting bagi negara-negara Annex I dan Non Anex I khususnya Indonesia dalam kaitannya dengan penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto. Dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi bidang ilmu hukum secara umum dan hukum administrasi negara secara khusus. 2. Secara praktis a. Sebagai pedoman dan masukan bagi pemerintah dan aparat penegak hukum dalam upaya pembaharuan dan pengembangan hukum nasional kearah penerapan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto. b. Sebagai bahan kajian bagi akademisi untuk menambah wawasan ilmu hukum terutama dalam bidang hukum administrasi negara, khususnya mengenai Mekanisme Pembangunan Bersih CDM terhadap kawasan hutan berdasarkan Protokol Kyoto. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai “Mekanisme Pembangunan Bersih CDM Terhadap Kawasan Hutan Fl. Fernando Simanjuntak : Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Develoment Mechanism Terhadap Kawasan Hutan Berdasarkan Protokol Kyoto, 2009 Berdasarkan Protokol Kyoto” belum pernah dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama. Jadi penelitian ini dapat disebut asli dan sesuai dengan azas-azas keilmuan yang jujur, rasional dan objektif serta terbuka. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah. Sehingga penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah.

F. Kerangka Teori dan Konsep