Reaksi di atas berbeda untuk suhu diatas dan dibawah hidung kurva TTT. Diatas suhu tersebut nukleasi terbatas pada batas butir fasa austenit dan fasa ferrlit
tumbuh sebagai fasa pearlit menuju ke pusat butir fasa austenit semula. Dibawah hidung reaksi tertunda karena pergerakan atom lambat akan tetapi logam yang
mengalami pendinginan lanjut dengan mudah membentuk fasa ferrit dan karbida c yang bernukleasi pada titik-titik catat dalam butir-butir fasa austenit menghasilkan
fasa bainit. Diatas suhu 550 C fasa pearlit terbentuk dalam waktu yang lebih singkat
dari pada fasa bainit, dibawah suhu tersebut fasa bainit terbentuk lebih dahulu. Kedua daerah suhu tersebut mengahsilkan fasa ferrit + karbida c.
2. 6 Kurva Sigmoidal Kurva S
Kurva Sigmoidal biasa juga disebut sebagai kurva S kurva Sigmoidal dikarenakan bentuknya. Bila benda uji austenit homogen dengan komposisi eutektoid
~0.8C-99,2Fe dipanaskan pada temperatur antara 720 C dan 550
C akan diperoleh kurva dekomposisi berbentuk S Gambar. 2.7 kurva ini perupakan ciri khas
proses nukliasi dan pertumbuhan penandakan bahwa transformasi mengalami masa inkubasi, tahap percepatan dan tahap perlambatan. Masa inkubasi adalah waktu
mengumpulkan sejumlah energi untuk memulai transformasi. Fraksi fasa yang bertransformasi atau fraksi transformasi Y diturunkan
sebagai suatu persamaan yang terjadi pada temperatur yang konstan, dikenal sebagai persamaan yang diturunkan dari persamaan Avrami.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Fraksi transformasi Y merupakan suatu fungsi dari waktu dan temperatur. Nilai Y berkisar antara 0 sampai 100 .
Gambar. 2.7 Pengaruh Temperatur pada Jumlah Pearlit yang Terbentuk dengan Waktu Smallman, 1982
Fasa pearlit adalah campuran khusus terdiri dari dua fasa dan terbentuk sewaktu fasa austenit dengan komposisi eutektoid bertransformasi menjadi fasa ferrit dan
karbida. Gambar 2.8, dari titik nol sampai titik A adalah masa inkubasi, waktu material
untuk mengumpulkan sejumlah energi untuk memulai transformasi. Pada awal transformasi, austenit mengandung beberapa nodul pearlit yang halus, masing-masing
akan tumbuh selama periode A hingga B.Jumlah persen austenit yang bertransformasi sedikit, karena nuklea kecil sehingga volume total hanya merupakan fraksi kecil dari
austenit awal. Selama tahap B dan C laju transformasi bertambah, karena ketika nodul bertambah besar, permukaan kontak antara austenit dengan pearlit bertambah
pula ; makin banyak jumlah volume pearlit, makin besar pula luas permukaan dimana
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
mungkin terjadi pengendapan produk transformasi selanjutnya. Pada C, nodul yang tumbuh akan saling berhimpit, sehingga daerah kontak antara pearlit dan austenit
berkurang dan untuk selanjutnya, makin besar nodul makin lambat laju transformasi. Pada C, nodul yang tumbuh akan saling berhimpit, sehingga daerah kontak antara
pearlit dan austenit berkurang dan untuk selanjutnya, makin besar nodul makin lambat laju transformasi
1. Faktor yang Mempengaruhi Nukleasi dan Pertumbuhan