mungkin terjadi pengendapan produk transformasi selanjutnya. Pada C, nodul yang tumbuh akan saling berhimpit, sehingga daerah kontak antara pearlit dan austenit
berkurang dan untuk selanjutnya, makin besar nodul makin lambat laju transformasi. Pada C, nodul yang tumbuh akan saling berhimpit, sehingga daerah kontak antara
pearlit dan austenit berkurang dan untuk selanjutnya, makin besar nodul makin lambat laju transformasi
1. Faktor yang Mempengaruhi Nukleasi dan Pertumbuhan
Laju transformasi fasa pearlit bergantung pada 2 faktor yaitu: A. Laju nukleasi nodul pearlit N yaitu jumlah nukleasi yang terbentuk per
satuan waktu. B. Laju pertumbuhan nodul pearlit G yaitu laju pertumbuhan jari –
jari terhadap waktu. Pertumbuhan fasa pearlit menyangkut pembentukan fasa ferrit dan karbida
sekaligus. Pertumbuhan dimulai pada batas-batas butir fasa austenit, dan lapisan kedua fasa tersebut tumbuh kearah dalam..
Bila laju pendingian perlahan, karbon dapat berdifusi lebih lama dan menempuh jarak lebih jauh dan terjadilah fasa pearlit yang kasar lapisan tebal. Bila
laju pendinginan cepat, difusi terbatas pada jarak dekat hasilnya adalah fasa pearlit halus dengan lapisan tipis yang lebih banyak. Jumlah fasa pearlit dapat berkisar dari
0 sampai 100 , bila kadar karbon meningkat dari 0 sampai komposisi eutektoid ~0,8 C.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Sejalan dengan itu, terdapat pula pengurangan dalam jumlah ferrit. Jumlah pearlitik turun dalam baja karena karbida membentuk jaringan disekitar butiran fasa
austenit semula.
2. Mekanisme dan Marfologi Fasa Pearlit
Pertumbuhan fasa pearlit dari austenit melibatkan dua proses yang berbeda : A. Distribusi kembali dari karbon karena karbon menumpuk dalam sementit
dan hampir tak terdapat dalam ferrit . B. Perubahan kristalografi karena struktur fasa ferrit maupun sementit berbeda
dengan struktur fasa austenit. Laju pertumbuhan kedua proses dikendalikan oleh difusi atom karbon, dan
perubahan kristalografi terjadi seiring dengan distribusi kembali atom karbon. Gambar 2.8.a nukleasi terjadi pada batas butir fasa austenit. Gambar 2.8.b
setelah terbentuk matriks di sekelilingnya fasa ferrit kekurangan karbon, dan kondisi seperti ini menggugah nukleasi pelat ferrit berdekatan dengan nukleasi sementit.
Gambar 2.8 Nukleasi dan Pertumbuhan Nodul Pearlit Smallman, 1982
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 2.8.c pelat ferit ini akan melepaskan karbon ke fasa asutenit di sekitarnya dan ini akan memacu terbentuknya nukleasi sementit, yang kemudian
tumbuh terus. Bersamaan dengan pertumbuhan ke samping dari nodul peralit, lamel ferrit dan sementit tumbuh dalam austenit, karena atom karbon yang dilepas oleh
lamel ferrit yang tumbuh terus berdifusi ke arah sementit yang tumbuh juga. Akhirnya, terbentuk pelat sementit dengan orientasi berbeda yang kemudian menjadi
inti yang baru seperti pada gambar 2.8.d dan gambar 2.8.e. Dengan banyaknya fasa pearlit yang tumbuh, maka tentu akan semakin banyak
benturan-benturan atau tumbukan-tumbukan antara satu dengan lainnya sehingga laju transformasi nantinya akan berkurang.
3. Pengaruh Unsur Paduan