Tabel 4.2 Diameter Butir Rata-Rata Hasil Perhitungan dan Diameter Standar ASTM No. 112 E Baja Mangan AISI 3401
No Suhu Waktu Na
grain mm
G
ASTM grain
mm
d
ASTM
µm d
exp
µm Ralat
d
exp
1 600 C 15
menit 207,85 7
70 69,4 0,86
2 600 C 30
menit 192,54 4,7 70
72 2,86 3 600
C 45 menit 177,22 4,5
75 75,1 0,13
4 600 C 60
menit 179,75 4,5 75
74,6 0,53 5 580
C 45 menit 115,49 4,0
90 93,1 3,44
Dari tabel 4.2 diameter butir hasil perhitungan d
exp
waktu tahan 15 menit, 45 menit dan 60 menit proses pemanasan kembali pada temperatur 600
C nilainya mendekati dengan diameter butir standar ASTM No. 112 E d
ASTM
. Sedangkan temperatur 600
C waktu tahan 30 menit dan temperatur 580 C waktu tahan 45 menit
ralat lebih besar ini dikarenakan pengaruh alloy.
4.3 Analisa Pembentukan Kurva S
Fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F1. Diameter butir rata- rata baja mangan yang biberi perlakuan panas kembali pada temperature 600
C dengan waktu tahan 15 menit hasil perhitungan d
exp
adalah 69,4 µm Table 4.2.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Luas batas butir rata-rata mikro-stuktur fasa austenit diperoleh sebesar: . d
2
A = 4
3,14 69,4 x 10
-6
m
2
= 4
= 3,7808 x 10
-9
m
2
A = 3, 7808 x 10
-3
mm
2
Gambar Lampiran F1, jumlah batas butir fasa austenit seluruhnya n yang berwarna biru muda sebanyak 170, sedangkan ukuran gambar Lampiran F1 adalah
15,2 cm x 11,3 cm dengan skala gambar 1,2 : 0,005 Luas batas butir rata-rata fasa austenit gambar Lampiran F1 sebesar:
A 1,2
= 100 x 3,7808 x 10
-3
0,005 1,2 x 100 x 3,7808 x 10
-3
A = 0,005
A = 90,74 mm
2
A = 0,9074
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Persentase fraksi transformasi fasa pearlit Y’ pada gambar Lampiran F1 diperoleh sebesar:
Luas total gambar – n x A Y’ =
X 100 Luas total gambar
15,2 x 11,3 – 170 x 0,9074 Y’ =
X 100 15,2 x 11,3
Y’ = 10,19 Untuk perlakuan panas kembali pada temperature 600
C dengan waktu tahan 60 menit diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ = 10,19 dan
fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y = 10,29 jika dibandingkan dengan diperoleh ralat sebesar:
Y - Y’ Ralat = x 100
Y 10,29 – 10,19
Ralat = x 100 10,29
Ralat = 0,97
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Persentasi fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F2. Diameter butir rata-rata baja mangan yang biberi perlakuan panas kembali temperature 600
C dengan waktu tahan 30 menit hasil perhitungan adalah 70 µm Table 4.2. Luas batas
butir rata-rata mikrostruktur fasa austenit diperoleh sebesar : . d
2
A = 4
3,14 72 x 10
-6
m
2
= 4
= 4,0694 x 10
-9
m
2
A = 4,0694 x 10
-3
mm
2
Gambar Lampiran F2, jumlah batas butir fasa austenit seluruhnya n yang berwarna biru muda sebanyak 146 sedangkan ukuran gambar Lampiran F2 adalah
15,2 cm x 11,3 cm dengan skala gambar 1,2 : 0,005 Selanjutnya diperoleh luas batas butir rata-rata fasa austenit gambar Lampiran
F2 sebesar : A
1,2 =
100 x 4,0694 x 10
-3
0,005
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
1,2 x 100 x 4,0694 x 10
-3
A = 0,005
A = 0,9767 Persentase fraksi transformasi fasa pearlit Y’ pada gambar Lampiran F2
diperoleh sebesar: Luas total gambar – n x A
Y’ = X 100
Luas total gambar 15,2 x 11,3 – 146 x 0,9767
Y’ = X 100
15,2 x 11,3 Y’ = 16,9
Untuk perlakuan panas kembali pada temperature 600 C dengan waktu tahan 60
menit diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ = 16,90 dan fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y = 17,60 jika
dibandingkan dengan diperoleh ralat sebesar: Y - Y’
Ralat = x 100 Y
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
17,60 – 16,90 Ralat = x 100
17,60 Ralat = 3,98
Persentasi fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F3. Diameter butir rata-rata baja mangan hadfield yang biberi perlakuan panas kembali pada
temperature 600 C dengan waktu tahan 45 menit hasil perhitungan d
exp
adalah 75,1 µm Table 4.2.
Luas batas butir rata-rata mikro stuktur fasa austenit diperoleh sebesar : d
2
A = 4
3,14 75,1 x 10
-6
m
2
= 4
= 4,4274 x 10
-9
m
2
A = 4,4274 x 10
-3
mm
2
Gambar Lampiran F3, jumlah batas butir fasa austenit seluruhnya n yang berwarna biru muda sebanyak 125 sedangkan ukuran gambar Lampiran F3 adalah
15,2 cm x 11,3 cm dengan skala gambar 1,2 : 0,005
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Selanjutnya diperoleh luas batas butir rata-rata fasa austenit gambar Lampiran F3 sebesar :
A 1,2
= 100 x 4,4274 x 10
-3
0,005 1,2 x 100 x 4,4274 x 10
-3
A = 0,005
A = 1,0626 Persentase fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F3 diperoleh
sebesar: Luas total gambar – n x A
Y’ = X 100
Luas total gambar\ 15,2 x 11,3 – 125 x 1,0626
Y’ = X 100
15,2 x 11,3 Y’ = 22,60
Untuk perlakuan panas kembali pada temperature 600 C dengan waktu tahan 60
menit diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ = 22,60 dan fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y = 22,58 jika
dibandingkan dengan diperoleh ralat sebesar:
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Y’ - Y Ralat = x 100
Y 22,60 – 22,58
Ralat = x 100 22,58
Ralat = 0,09 Persentasi fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F4. Diameter
butir rata-rata baja mangan hadfield yang biberi perlakuan panas kembali pada temperature 600
C dengan waktu tahan 60 menit hasil perhitungan d
exp
adalah 74,6 µm Table 4.2.
Luas batas butir rata-rata mikro stuktur fasa austenit diperoleh sebesar : d
2
A = 4
3,14 74,6 x 10
-6
m
2
= 4
= 4,3687 x 10
-9
m
2
A = 4,3687 x 10
-3
mm
2
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Persentasi fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F4. Diameter butir rata-rata baja mangan hadfield yang biberi perlakuan panas kembali pada
temperature 600 C dengan waktu tahan 60 menit hasil perhitungan d
exp
adalah 74,6 µm Table 4.2.
Luas batas butir rata-rata fasa austenit gambar Lampiran F4 sebesar A
1,2 =
100 x 4, 3687 x 10
-3
0,005 1,2 x 100 x 4,3687 x 10
-3
A = 0,005
A = 1,0485 Persentase fraksi transformasi fasa pearlit Y’ pada gambar Lampiran F4
diperoleh sebesar: Luas total gambar – n x A
Y’ = X 100
Luas total gambar 15,2 x 11,3 – 96 x 1,0485
Y’ = X 100
15,2 x 11,3 Y’ = 40,2
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Untuk perlakuan panas kembali pada temperature 600 C dengan waktu tahan 60
menit diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ = 40,20 dan fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y = 39,90 jika
dibandingkan dengan diperoleh ralat sebesar: Y’ - Y
Ralat = x 100 Y
40,20 – 39,90 Ralat = x 100
39,90 Ralat = 0,75
Fraksi transformasi fasa pearlit Y’ untuk temperatur 600 C hasil perhitungan
diatas dapat dibuat pentabelan untuk membentuk kurva berhubungan ln [ln 1 - Y
-1
] Vs ln t seperti tabel 4.3 yang dicantumkan berikut ini .
Tabel 4.3 Hubungan ln [ ln 1 - Y
-1
] Vs ln t pada Temperatur 600 C
Temperatur Waktu
Y 1 – Y
1-Y
-1
lnln1-Y
-1
Ln t
600 C
600 C
600 C
600 C
15 Menit 30 Menit
45 Menit 60 Menit
0,1019 0,1690
0,2260 0,4020
0,8981 0,8310
0,7740 0,5980
1,113 1,203
1,292 1,672
-2,234 -1,688
-1,362 -0,665
6,80 7,50
7,90 8,19
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Dari tabel 4.3 dapat dibentuk persamaan garis lurus hubungan antara ln [ ln 1 - Y
-1
] Vs ln t gambar dibawah ini :
-1
-2
2 4 6 8
10 12 ln t
-1
]
ln [ l n 1-Y
Gambar 4.1 Grafik Hubungan ln ln 1 - Y
-1
Vs lnt Temperatur 600 C
Dengan menggunakan persamaan 2.13 Slop grafik ln [ln 1 - Y
-1
] Vs ln t diperoleh sebesar:
ln [ln 1-Y
-1
]
2
- ln [ln 1-Y
-1
]
1
n = ln t
2
– ln t
1
-0,665 + 1,688 n =
8,19 – 7,50 n = 1,483
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Persamaan garis lurus gambar 4.1 adalah: y – y
1
= n x – x
1
y + 1,688 = 1,483 x – 7,50 y + 1,688 = 1,48 x - 11,123
y = 1,483 x - 12,811 Dengan membandingkan persamaan garis lurus y = 1,483x - 12,811 dengan
persamaan 2.8 diperoleh nilai K sebesar : a = lnK = -12,811
K = exp -12,811 K = 2,73 x 10
-6
Dengan mensubsitusi nilai K dan n akan diperoleh nilai k sebesar: k = K
1 n
k = 2,73 x 10
-6 1
1,483
k = 1,77 x 10
-4
Dengan menggunakan persamaan 2.19 diperoleh persamaan konstanta laju transformasi untuk temperatur 600
C sebagai berikut : k = k
o
exp { - Q [R T]} ln k = ln k
o
– {QR} [1T]
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
ln 1,77 x 10
-4
= ln k
o
– {Q8,314} [1873] - 8,639 = ln k
o
– 0,000138 Q - 8,639 = ln k
o
– 1,38 x 10
-4
Q 4.a
Sedangkan persentasi fraksi transformasi fasa pearlit Y’ gambar Lampiran F5. Diameter butir rata-rata baja mangan hadfield yang biberi perlakuan panas
kembali pada temperature 580 C dengan waktu tahan 45 menit hasil perhitungan
d
exp
adalah 93,1 µm Table 4.2. . d
2
A = 4
. 3,14 93,1 x 10
-6 2
= 4
= 6,797 x 10
-9
m A = 6,797 x 10
-3
mm
2
Gambar Lampiran F5, jumlah batas butir fasa austenit seluruhnya n yang berwarna biru muda sebanyak 79 sedangkan ukuran gambar Lampiran F5 adalah 15,2
cm x 11,3 cm dengan skala gambar 1,2 : 0,005 Dengan menggunakan data diatas diperoleh luas batas butir rata-rata mikro struktur
gambar Lampiran F5 sebesar:
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
A 1,2
= 100 x 6,797 x 10
-3
0,005 1,2 x 100 x 6,797 x 10
-3
A = 0,005
A = 203,91 mm
2
A = 2,0391cm
2
Persentase fraksi transformasi fasa pearlit Y’ pada gambar Lampiran F5 diperoleh sebesar :
Luas total gambar – n x A Y’ =
X 100 Luas total gambar
15,2 x 11,3 – 79 x 2,0391 Y’ =
X 100 15,2 x 11,3
Y’ = 6,2 Uuntuk perlakuan panas kembali pada temperature 580
C dengan waktu tahan 45 menit diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ = 6,2 dan
fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y = 6,1 jika dibandingkan diperoleh ralat sebesar:
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Y - Y’ Ralat = x 100
Y 6,2 – 6,1
Ralat = x 100 6,1
Ralat = 1,64 Fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ gambar Lampiran F dan
fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y gambar 4.11 sampai gambar 4.15 serta persen ralat fraksi transformasi fasa pearlit Tabel 4.4
Tabel 4.4 Persentase Fraksi Transformasi Fasa Pearlit Hasil Perhitungan
No Suhu
Waktu d µm
A N
Y Y’
Ralat Y’ 1
2 3
4 600
C 600
C 600
C 600
C 15 Menit
30 Menit 45 Menit
60 Menit 69,4
72,0 75,1
74,6 0,840
0,977 1,063
1,048 170
146 125
96 10,29
17,60 22,58
39,90 10,19
16,90 22,60
40,20 0,97
3,98 0,09
0,75 5 580
C 45 Menit
93,05 2,039
79 6,1
6,2 1,64
Tabel 4.4 fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan Y’ nilainya mendekati dengan fraksi transformasi fasa pearlit hasil perhitungan ekstraksi Y.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Dengan menggunakan persamaan 2.6 diperoleh nilai K sebesar : Y = 1 – exp - K t
n
1 –Y = - K t
n
ln { 1 – Y }
-1
= K t
n
ln { 1 – 0,062 }
-1
= K 2700
1,483
ln {0,938}
-1
= K 2700
1,483
K = 0,064 2700
1,483
K = 5,21 X 10
-7
Nilai k dapat dihitung dan diperoleh : k
= K
1 n
k = 5,21 x 10
-7 1 1,483
k = 5,797x 10
-5
Dengan menggunakan persamaan 2.19 diperoleh persamaan konstanta laju transformasi k
o
untuk proses pemanasan kembali temperatur 580 C dengan waktu
tahan 45 menit adalah : k = k
o
exp { - Q [R T]} ln k = ln k
o
– {QR} [1T] ln 5,797 x 10
-5
= ln k
o
– {Q8,314} [1853]
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
- 9,797 = ln k
o
– 0,000141 Q - 9,797 = ln k
o
– 1,41 x 10
-4
Q 4.b
Dengan mengeliminasi persamaan 4.a dan 4.b diperoleh energi aktivasi sebesar : - 8,639 = ln k
o
– 1,38 x 10
-4
Q - 9,797 = ln k
o
– 1,41 x 10
-4
Q 1,117 = 3 x 10
-6
Q Q = 372,3x 10
3
Jmol Dengan mensubsitusi nilai Q energi aktivasi kepersamaan 4.a diperoleh
konstanta transformasi k
o
sebesar : - 8,639 = ln k
o
– 1,38 x 10
-4
Q - 8,639 = ln k
o
– 1,38 x 10
-4
.3,723.10
5
ln k
o
= -8,639 +51,38 k
o
= 3,649 x 10
18
Dari nilai yang diperoleh n = 1,483, K= 2,73 x 10
-6
dan konstanta transformasi k
o
= 3,649 x 10
18
serta energi aktivasi Q = 372,3 kJmol. Persentasi fraksi transformasi fasa pearlit untuk berbagai waktu tahan temperatur 600
C dapat dihitung.
Dengan menggunakan persamaan 2.7 fraksi transformasi fasa pearlit untuk waktu tahan 10 menit pada temperature 600
C diperoleh sebesar :
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
1 –Y = - K t
n
ln { 1 – Y }
-1
= K t
n
ln { 1 – Y }
-1
= 2,73 x 10
-6
600
1,483
ln { 1 – Y }
-1
= 0,036 Y = 0,0357
Untuk waktu tahan 10 menit pada temperature 600 C fraksi transformasi fasa pearlit
bila dinyatakan dalam persen sebesar 3,37 . Untuk waktu penahan 45 menit pada temperature 600
C diperoleh fraksi transformasi fasa pearlit sebesar:
1 –Y = - K t
n
ln { 1 – Y }
-1
= K t
n
ln { 1 – Y }
-1
= 2,73 x 10
-6
2700
1,483
ln { 1 – Y }
-1
= 0,3349 { 1 – Y }
-1
= 1,3978 Y = 0,285
Untuk waktu tahan 45 menit pada temperature 600 C fraksi transformasi fasa pearlit
bila dinyatakan dalam persen sebesar 28,5.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Persentasi fasa pearlit beberapa waktu penahanan temperatur tersaji pada Lampiran B. Dari tabel pada Lampiran B dibentuk kurva Sigmoidal atau kurva
transformasi fasa pada baja mangan Hadfild AISI 4301 untuk proses pemanasan kembali pada temperatur 600
C sebagai hubungan persentase fraksi transformasi fasa pearlit terhadap logaritma waktu seperti pada gambar 4.2 dibawah ini
Gambar 4.2 Kurva Sigmoidal Baja Mangan Hadfild AISI 4301 Untuk Temperatur 600
C
2.5 3
3.5 4
4.5 log t
KURVA SIGMOIDAL
KURVA SIGMOIDAL
100
2 10
20 30
40 50
60 70
80 90
P Q
R
s i T
fo rm
a s
i
ra n
s
Fr a
k
1.5 2.0
Fas a
Pearlit
log t
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Gambar 4.2 dari titik nol sampai titik P adalah masa inkubasi, waktu material untuk mengumpulkan sejumlah energi untuk memulai transformasi. Pada awal
transformasi, fasa austenit mengandung beberapa nodul pearlit yang halus, masing- masing akan tumbuh selama periode P hingga Q. Jumlah persen fasa austenit yang
bertransformasi sedikit, karena nukleasi kecil sehingga volume total hanya merupakan fraksi kecil dari fasa austenit awal.Seama tahap Q dan R laju transformasi
bertambah, karema ketika nodul bertambah besar, permukaan kontak antara fasa austenit dengan fasa pearlit bertambah pula ; makin banyak jumlah volume fasa
pearlit, makin besar pula luas permukaan dimana mungkin terjadi pengendapan produk transformasi selanjutnya. Pada R, nodul yang tumbuh akan saling berhimpit,
sehingga daerah kontak antara fasa pearlit dan fasa austenit berkurang dan untuk selanjutnya, makin besar nodul makin lambat laju transformasi.
Untuk nilai n =1,483 dan parameter kinetika transformasi Q= 372,3kJmol serta k
o
=3,649.10
18
yang tetap. Menggunakan persamaan 2.19 diperoleh nilai k untuk temperatur 580
C diperoleh sebesar: k = k
o
exp { - Q [R T]} ln k = ln k
o
– {QR} [1T] ln k = ln 3,649x10
18
– {372,3x10
3
8,314} [1853] ln k = - 9,76
k = 5,797x10
-5
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
Sehingga nilai K untuk temperatur 580 C diperoleh sebesar:
k = K
1 n
K= k
n
K= 5,797x10
-5 1,483
K= 5,17x 10
-7
Nilai k dan K untuk berbagai temperatur tercantum pada tabel 4.5 dibawah ini Tabel 4.5 Nilai k dan K untuk Berbagai Temperatur
t
o
C T K n
k
o
QkJmo k K
580 590
600 610
620 853
863 873
883 893
1,483 1,483
1,483 1,483
1,483 1 3,649x10
18
3,649x10
18
3,649x10
18
3,649x10
18
3,649x10
18
372,3 372,3
372,3 372,3
372,3 5,77x10
-5
5,77x10
-5
5,77x10
-5
5,77x10
-5
5,77x10
-5
5,17x10
-7
1,28x10
-6
2,73x10
-6
7,37x10
-6
1,71x10
-5
Dari tabel 4.5 dengan menggunakan program excel dapat dieksplorasi kurva sigmoidal untuk temperature 580
C sampai 620 C dengan interval kenaikan
temperature 10 C, hasilnya tergambar pada gambar 4.3 berikut ini.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
1 1.5
2 2.5
3 3.5
4 4.5
5 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
log t F
ra ksi
T ra
n sf
o rm
a si
KURVA SIGMOIDAL BERBAGAI TEMPERATUR
620
o
C 610
o
C 600
o
C 590
o
C 580
o
C
Fas a
Pearlit
Gambar 4.3 Kurva Sigmoidal Hasil Explorasi Baja Mangan Hadfild AISI 4301 Untuk Berbagai Temperatu
Gambar 4.3 kurva sigmoidal baja mangan Hadfild AISI 4301 untuk berbagai temperatu kurva memiliki pola yang sama dengan laju transformasi yang berbeda.
Kurva Sigmoidal hasil explorasi semakin rendah temperature semakin lama waktu yang dibutuhkan.untuk memperoleh fraksi trasnformasi fasa pearlit.
Muhd. Amin Nasution : Pembentukan Kurva S Dari Proses Kinetika Transformasi Fasa Baja Mangan Pada..., 2008 USU e-Repository © 2008
4.4 Analisa Gambar