Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

5.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan perhitungan regresi dengan Software SPSS, yaitu dengan uji Kolmogrof-Smirnov Test dimana nilai Kolmogrof-Smirnov adalah 0,195 lebih besar dari signifikansi alpha 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa persyaratan normalitas terpenuhi dan dengan demikian model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan mahasiswa berdasarkan masukan variabel independen. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.27 dibawah ini: Tabel 5.27 Kolmogrof-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 122 Mean .0000000 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 1.06100847 Absolute .098 Positive .083 Most Extreme Differences Negative -.098 Kolmogorov-Smirnov Z 1.079 Asymp. Sig. 2-tailed .195 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 2010

5.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel independen. Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini dibantu dengan alat SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.28 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.28 Collinearity Statistics Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Proses .516 1.937 Promosi .714 1.401 Alumni .494 2.024 1 Biaya .697 1.434 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 2010 Dari Tabel 5.28 dapat dilihat untuk kesebelas variabel independent yaitu : proses, biaya, latar belakang sosial ekonomi, motivasi, fasilitas, referensi, lokasi, promosi, reputasi, alumni, dan produk ternyata angka VIF kurang dari 10, sedangkan nilai tolerancenya mendekati 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinieritas.

5.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada Scatterplot, dimana hasilnya dapat dilihat pada Gambar 5.1 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 2010 Gambar 5.1 Uji Heteroskedastisitas Gambar uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi keputusan menempuh pendidikan berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.

5.5 Analisis Regresi