6 Faktor Penghambat Ekstensifikasi Wajib Pajak 7 Pelaksana Ekstensifikasi Wajib Pajak

oleh masyarakat lingkungan sekitar, maka harus dibuktikan dengan surat keterangan dari aparat pemerintah setempat. Apabila Wajib Pajak ditemukan tim pemeriksa, maka diadakan wawancara singkat dengan menanyakan apakah yang bersangkutan sudah memiliki NPWP atau membuktikan kebenaran data yang diperoleh. Untuk calon wajib pajak yang belum mempunyai NPWP dengan penghasilan melebihi PTKP, maka keadaannya akan diberikan NPWP. Hasil pemeriksaan sederhana lapangan yang dilakukan paling lambat tujuh hari kerja sejak SPPP disetujui, dituangkan kedalam Laporan Pemeriksaan Pajak dan harus memuat kesimpulan dan usul tentang tindak lanjut dari pemeriksaan tersebut.

4. 6 Faktor Penghambat Ekstensifikasi Wajib Pajak

Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak adalah : a. Permasalahan tersebut diteliti dengan menggunakan metode observasilapangan serta wawancara dengan fiskus di Kantor Palayanan Pajak, b. Karena belum sempurnanya sistem informasi perpajakan yang ada, sehinggan data yang tersedia kurang lengkap dan akurat, c. Seringnya terjadi kerusakan pada komputer sehingga transfer data serta penyajian data dan informasi tidak dapat terlaksana dengan baik, d. Kurangnya sosialisasi tentang perpajakan kepada masyarakat khususnya prosedur yang harus dilalui dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, Universitas Sumatera Utara e. Adanya perbedaan antara tempat tinggal Wajib Pajak dengan tempat kedudukan usaha Wajib Pajak dsn hal ini tidak dilaporkan kepada KPP.

4. 7 Pelaksana Ekstensifikasi Wajib Pajak

Pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah Seksi Ekstensifikasi dan Pelayanan. Seksi-seksi ini dipimpin oleh kepala seksi yang bertugas untuk mengkoordinir pengolahan data, pemanfaatan data, penyortiran, pengindetifikasian, editing, perekaman data perpajakan, peminjaman data, penyajian data yang potensial. Data masukan dan data keluaran perpajakn serta mengkoordinir pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk menyajikan informasi perpajakn yang diperlukan Evaluasi Pada tahap ini, penulis mengadakan penyesuaian terhadap pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak dengan kewajiban memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Yang menjadi subjek pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak adalah calon wajib pajak yang belum mempunyai NPWP dan belum mendaftarkan usahanya sebagai PKP padahal penghasilan nya sudah diatas PTKP dan kegiatan usahanya menyerahkan barang dan jasa kena pajak. Hal tersebut diatas diatur dalam Undang-Undang RI nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2000. Universitas Sumatera Utara Pada pasal 2 ayat 1 : Setiap wajib pajak mendartarkan diri pada kantor DJP yang wilayah kerjanya meliputu, tempat tinggan atau tempat kedudukan wajib pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Ayat 2 Setiap wajib pajak sebagai pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan sebagai Pengusahan Kena Pajak PKP Ayat 4 DJP menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau Pengukuhan Pengusaha kena Pajak secara jabatan, apabila wajib pajak atau pengusaha kena pajak tidak melakukan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 dan Ayat 2 Wajib Pajak sebagai pengusaha kecil yang melakukan kegiatan usaha penyerahan barang kena pajak dengan omzet pertahun melebihi Rp. 360. 000. 000 dan atau penyerahan jasa kena pajak pertahun melebihi Rp. 180. 000. 000 wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha kena Pajak PKP yang harus memungut PPN dari konsumen. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Penyuluhan dalam Upaya Meningkatkan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

4 114 58

Prosedur Pelaksanaan Penagihan Aktif Terhadap Wajib Pajak Dalam Pencapaian Pelunasan Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur

0 46 84

Pelaksanaan Penagihan Utang Wajib Pajak Melalui Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 39 80

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 40 76

Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

5 73 65

Klasifikasi Dan Penetapan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratamamedan Barat

0 43 64

Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 44 61

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 30 55

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

BAB II GAMBARAN UMUMOBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah - Pengawasn Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan(PPh) Orang Pribadi pda kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 13