b. Fungsi Reguler mengatur, yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu selain di bidang keuangan yang umumnya ditujukan terhadap sektor swasta.
3. 3 Pengertian Ekstensifikasi Wajib Pajak
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia No : SE. 06PJ. 92001 ekstensifikasi wajib pajak dilakukan
dalam rangka meningkatkan jumlah wajib pajak dan mengoptimalkan penerimaan pajak.
Dalam Surat Edaran tersebut adapun yang dimaksud dengan : a.
Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah Kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam
administrasi Direktorat Jenderal Pajak DJP. b.
Pemeriksaan adalah Kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek pajak serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar
dalam administrasi DJP serta hasil dari pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak sebagaimana tersebut diatas.
3. 4 Pengertian Data dan Jenis-jenis Data
Berdasarkan pedoman Induk Tata Usaha Pengolahan Data PTUPD tahun 1992, data adalah keterangan dalam segala bentuk baik yang terutang dalam tulisan,
media elektronik dan rekaman.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian data tersebut di atas, data dapat dibedakan berdasarkan :
3. 4. 1 Berdasarkan Klasifikasinya : a. Data Makro
Adalah Keterangan yang menunjukkan kegiatan atau keadaan secara umum dalam suatu masa tertentu tanpa menunjukkan secara khusus
kegiatan atau keadaan wajib pajak tertentu. b. Data Mikro
Adalah keterangan yang menunjukkan secara khusus memberi petunjuk kegiatan atau keadaan wajib pajak badan maupun pribadi perseorangan
dalam peristiwa atau masa tertentu.
3. 4. 2 Berdasarkan Jumlah satuannya, data dibedakan atas : a. Data Tunggal, Yaitu data mikro dalam suatu dokumen hanya memberi
petunjuk tentang kegiatan atau keadaan seseorangsuatu wajib pajak dalam suatu masa tertentu.
b. Data Gabungan, Yaitu data mikro dalam suatu dokumen yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan beberapa wajib pajak badan maupun pribadi
perseorangan dalam suatu masa tertentu.
Universitas Sumatera Utara
3. 4. 3 Nilai data adalah nilai yang dinyatakan dalam satuan uang dari suatu keadaan peristiwa atau perbuatan, Misalnya :
a. Nilai bukti potong PPh Pasal 23 adalah nilai sewa deviden royalti bunga. b. Nilai bukti potong PPH Pasal 21 adalah nilai gaji.
c. Nilai NJOP adalah nilai jual bumi dan bangunan, dan lain-lain.
3. 4. 4 Sumber Data adalah asal dari mana data itu diperoleh, yaitu : a. Wajib Pajak sendiri menghasilkan data antara lain berupa SPT, surat menyurat
wajib pajak, bukti pemungutanpemotongan pajak. b. Instansi atau lembaga pemerintahswasta, karena tugasnya menghasilkan data
antara lain berupa izin tenaga kerja asingizin penempatan tenaga kerja asing, surat izin tempat usaha, surat izin usaha perdagangan, izin mendirikan
bangunan, akte pendirian, pengesahan badan hokum, sertifikat tanah dan lain- lain.
c. Dari pihak ketiga, antara lain temuan-temuan pada waktu pemeriksaan berupa bukti pemungutanpemotongan pajak, faktur pajak, invoice, voucher dan surat
menyurat lainnya. d. Mass Media, baik berupa media cetak, media elektronik, brosur-brosur.
Televisi, radio dan lain-lain. e. Manca negara khususnya negara partner tax treaty.
Universitas Sumatera Utara
3. 5 Dasar Hukum Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib pajak